Tidak Belajar Sehari adalah Sebuah Kesalahan.
Tidak Belajar Seminggu adalah Sebuah Kebodohan.
Tidak Belajar Setahun adalah Sebuah Kemiskinan dan Kemelaratan.
Dan TIDAK BELAJAR Seumur Hidup adalah Sebuah Warisan Yang Berbahaya buat Keturunan.

Minggu, 03 Maret 2019

STOP .... Jangan Broken heart

#Broken heartS..
Berharap pada manusia, adalah patah hati yang disengaja.

"Aku sudah pernah merasakan semua kepahitan dalam hidup dan yang paling pahit adalah berharap kepada manusia." (Ali bin Abi Thalib)

ALLAH Ta'ala telah menegaskan dalam firman-Nya.
"Dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap." (QS. Al-Insyirah: 8)

Kami berlindung kepada kalimat-kalimat ALLAH yang sempurna dari kejahatan makhluk-Nya. Semoga ALLAH Ta'ala slalu melindungi dan menolongmu sedulurku dari segala apa yang menjadi keluh kesahmu. Aamiin!🙏

═══ ❁✿❁ ═══
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

Merubah Takdir

KITA memang tidak bisa mengubah takdir yang sudah terjadi sebab waktu memang diciptakan tidak bisa mundur. Yang dimaksud mengubah takdir di sini ialah mengubah takdir di masa mendatang. Lalu bagaimana cara kita mengubah takdir?

1⃣ Hal ini merupakan yang paling utama ialah dengan berdo’a Alloh Ta'ala yang menetapkan takdir kita, maka Alloh Ta'ala memiliki kuasa untuk mengubahnya, artinya takdir baru bagi kita. Mengubah takdir artinya Alloh Ta'ala menggantinya dengan takdir baru. Tetap, Alloh Ta'ala yang menetapkan takdir.

Do’a tanpa tindakan percuma?
Tidak, kadang ada kondisi dimana kita tidak bisa bertindak lagi, maka berdo’alah. Kadang, kita bingung mau bertindak apa? Berdo’alah. Anda sudah berusaha dan sedang bertindak, maka berdo’alah. Mudah-mudahan Alloh Ta'ala membimbing langkah kita. Termasuk membuka pikiran untuk melakukan sesuatu.

2⃣ Bersedekah.
Rasululloh ﷺ pernah bersabda, “Silaturrahmi dapat memperpanjang umur dan sedekah dapat mengubah takdir yang mubram,”
(HR. Bukhari, Muslim, at-Tirmidzi, Imam Ahmad).

Bisa jadi Anda akan celaka atau mengalami kerugian, namun bisa jadi tidak terjadi karena Anda melakukan sedekah. Oleh karena itu, mari kita tingkatkan sedekah, mudah-mudahan kita terhindar dari takdir-takdir yang tidak kita sukai dan diubah oleh Allah menjadi takdir yang menambah kebaikan bagi kita.

3⃣ Bertasbih. Ada hadis yang diriwayatkan dari Sa’ad Ibnu Abi Waqosh, Rasulullah ﷺ. bersabda, “Maukah kalian Aku beritahu sesuatu do’a, yang jika kalian memanfa’atkan itu ketika ditimpa kesedihan atau bencana, maka Alloh akan menghilangkan kesedihan itu?” Para sahabat menjawab, “Ya, wahai Rasulululloh.” Rasulullah ﷺ. bersabda, “Yaitu do’a “Dzun-Nun: ‘La ilaaha illa anta subhanaka inni kuntu minadh-dholimin (Tidak ada Tuhan selain Engkau, maha suci Engkau, sesungguhnya aku termasuk di antara orang-orang yang dholim)’,”
(HR. Imam Ahmad, At-Turmudzi dan Al-Hakim).

4⃣ Bershalawat. Ada sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Ubay Ibnu Ka’ab, bahwa ada seorang laki-laki telah mendedikasikan semua pahala shalawatnya untuk Rasulullah ﷺ. Maka Rasulullah ﷺ. berkata kepada orang tersebut, “Jika begitu lenyaplah kesedihanmu, dan dosamu akan diampuni,”
(HR. Imam Ahmad At-Tabroni).

Punya kesedihan, teruslah bershalawat. Rasululloh ﷺ pastilah menjadi orang yang mendapatkan keselamatan. Namun balasan karena kita rajin bershalawat akan kembali kepada kita. Di antaranya dilenyapkannya kesedihan kita.
Shalawat juga sebagai bukti cinta kita kepada Rasululloh ﷺ.

Jadi, jangan pernah berhenti berdo’a dan berusaha. Seburuk apa pun kondisi saat ini, semuanya masih bisa berubah. Bagaimana pun pahitnya pengalaman kita di masa lalu, masih bisa berubah. Optimis selalu Anda bisa mengubah takdir Anda menjadi lebih baik.

Tidak ada lagi alasan, semua kelemahan, kesedihan, dan kemiskinan adalah sudah menjadi takdir. Mungkin, yang lalu biarlah berlalu, itu sudah takdir kita. Sekarang, kita masih memiliki harapan agar Alloh Ta'ala mengubah takdir pahit menjadi takdir manis.

Semoga kita senantiasa memperbaiki ibadah kita kpd Alloh Ta'ala, dan terus istiqomah bertutur kata, berfikir dan berbuat baik dan benar. Aamiin


Wassalamualaikum wr.wb.

ABDURRAHMAN BIN AUF

ABDURRAHMAN BIN AUF (SAHABAT YANG SANGAT DERMAWAN)

Salah seorang Sahabat Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam yang mendapat rekomendasi masuk surga adalah `Abdurrahmân bin `Auf bin `Abdi `Auf bin `Abdil Hârits Bin Zahrah bin Kilâb bin al-Qurasyi az-Zuhri Abu Muhammad. Dia juga salah seorang dari enam orang Sahabat Radhiyallahu anhum yang ahli syura. Dia dilahirkan kira-kira sepuluh tahun setelah tahun Gajah dan termasuk orang yang terdahulu masuk Islam. Dia berhijrah sebanyak dua kali dan ikut serta dalam perang Badar dan peperangan lainnya. Saat masih jahilillah, ia bernama `Abdul Ka`bah atau `Abdu `Amr; kemudian diberi nama `Abdurrahmân oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam.[1] Ibunya bernama Shafiyah. Sedangkan ayahnya bernama `Auf bin `Abdu `Auf bin `Abdul Hârits bin Zahrah.[2]

`Abdurrahmân bin `Auf adalah seorang Sahabat Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam yang sangat dermawan dan yang sangat memperhatikan dakwah Islam, berikut ini adalah sebagian kisahnya:

`Abdurrahman bin Auf pernah menjual tanahnya seharga 40 ribu dinar, kemudian membagi-bagikan uang tersebut kepada para fakir miskin bani Zuhrah, orang-orang yang membutuhkan dan kepada Ummahâtul Mukminin (para istri Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam). Al-Miswar berkata: “Aku mengantarkan sebagian dari dinar-dinar itu kepada Aisyah Radhiyallahu anhuma. Aisyah Radhiyallahu anhuma dengan sebagian dinar-dinar itu.” Aisyah Radhiyallahu anhuma berkata: “Siapa yang telah mengirim ini?” Aku menjawab: “`Abdurrahmân bin Auf”. Aisyah Radhiyallahu anhuma berkata lagi: “Sesungguhnya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah bersabda : “Tidak ada yang menaruh simpati kepada kalian kecuali dia termasuk orang-orang yang sabar. Semoga Allah Azza wa Jalla memberi minum kepada `Abdurrahmân bin Auf dengan minuman surge [3]””

Dalam hadits lain disebutkan bahwa suatu ketika Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam memberikan (sesuatu) kepada sekelompok Sahabat Radhiyallahu anhum yang di sana terdapat `Abdurrahmân bin Auf Radhiyallahu anhu ; namun beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak memberikan apa pun kepadanya. Kemudian `Abdurrahmân Radhiyallahu anhu keluar dengan menangis dan bertemu Umar Radhiyallahu anhu . Umar Radhiyallahu anhu bertanya: “Apa yang membuatmu menangis?” Ia menjawab: “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam memberikan sesuatu kepada sekelompok Sahabat, tetapi tidak memberiku apa-apa. Aku khawatir hal itu akibat ada suatu keburukan padaku”. Kemudian Umar Radhiyallahu anhu masuk menemui Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan menceritakan keluhan `Abdurrahmân Radhiyallahu anhu itu. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam pun menjawab: ‘Aku tidak marah kepadanya, tetapi cukup bagiku untuk mempercayai imannya.[4]”

Keutamaan-Keutamaan `Abdurrahmân bin Auf di antaranya:
`Abdurrahmân bin `Auf walaupun memiliki harta yang banyak dan menginfakkanya di jalan Allah Azza wa Jalla , namun dia selalu mengintrospeksi dirinya. `Abdurrahmân Radhiyallahu anhu pernah mengatakan : “Kami bersama Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam diuji dengan kesempitan, namun kami pun bisa bersabar, kemudian kami juga diuji dengan kelapangan setelah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan kami pun tidak bisa sabar”[5]

Suatu hari `Abdurrahmân Radhiyallahu anhu diberi makanan, padahal dia sedang berpuasa. Ia mengatakan, “Mush`ab bin Umair telah terbunuh, padahal dia lebih baik dariku. Akan tetapi ketika dia meninggal tidak ada kafan yang menutupinya selain burdah (apabila kain itu ditutupkan di kepala, kakinya menjadi terlihat dan apabila kakinya ditutup dengan kain itu, kepalanya menjadi terlihat). Demikian pula dengan Hamzah, dia juga terbunuh, padahal dia lebih baik dariku. Ketika meninggal, tidak ada kafan yang menutupinya selain burdah. Aku khawatir balasan kebaikan-kebaikanku diberikan di dunia ini. Kemudian dia menangis lalu meninggalkan makanan tersebut.[6]”

Senada dengan kisah di atas, Naufal bin al-Hudzali berkata, “ Dahulu `Abdurrahmân bin Auf Radhiyallahu anhu teman bergaul kami. Beliau adalah sebaik-baik teman. Suatu hari dia pulang ke rumahnya dan mandi. Setelah itu dia keluar, ia datang kepada kami dengan membawa wadah makanan berisi roti dan daging, dan kemudian dia menangis. Kami bertanya, “ Wahai Abu Muhammad (panggilan `Abdurrahmân), apa yang menyebabkan kamu menangis?” Ia menjawab, “Dahulu Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam meninggal dunia dalam keadaan beliau dan keluarganya belum kenyang dengan roti syair. Aku tidak melihat kebaikan kita diakhirkan.[7]

`Abdullâh bin Abbâs Radhiyallahu anhu meriwayatkan bahwa Umar bin Kaththâb Radhiyallahu anhu pergi ke Syam. Ketika sampai Sarghin (nama sebuah desa di batas Syam setelah Hijâz), ia berjumpa dengan penduduk al-Ajnad yaitu Abu Ubâdah dan para sahabatnya. Mereka memberitahu bahwa wabah penyakit telah berjangkit di Syam. Umar Radhiyallahu anhu berkata : ‘Panggilkan aku para Muhajirin yang awal (berhijrah)!’ Aku (`Abdullâh bin Abbâs-red) pun memanggil mereka. Umar Radhiyallahu anhu memberitahu dan meminta pendapat mereka tentang wabah tersebut. Kemudian mereka berselisih, sebagian mengatakan : “Engkau telah keluar untuk suatu tujuan. Menurut pendapat kami, engkau jangan mundur.” Sedangkan sebagian lain mengatakan : “Engkau bersama banyak orang dan bersama para Sahabat Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam , maka kami berpendapat agar tidak membiarkan mereka terkena wabah.” Umar Radhiyallahu anhu berkata lagi : “Panggilkan para Anshar untukku”. Akupun memanggil mereka. Kemudian Umar Radhiyallahu anhu meminta pendapat kepada mereka dan mereka sama dengan pendapat para kaum Muhajirin yaitu mereka juga berbeda pendapat. Lalu Umar Radhiyallahu anhu berkata: “Panggilkan orang-orang tua Quraisy dari orang yang hijrah ketika fathu Mekah, yang berada di sini.” Akupun memanggil mereka dan tidak ada seorangpun yang berselisih. Mereka mengatakan, “Pendapat kami, sebaiknya kamu membawa kembali orang-orang dan tidak membiarkan mereka terkena wabah.” Kemudian Umar Radhiyallahu anhu berkata kepada orang-orang, “Sebaiknya kita kembali.” Dan merekapun setuju dengannya. Abu Ubaidah bin Jarrâh Radhiyallahu anhu mengatakan, “Apa kita berusaha berlari dari takdir Allah Azza wa Jalla ?” Umar Radhiyallahu anhu menjawab, “Seandainya selainmu mengucapkan hal itu, wahai Abu Ubaidah. Ya, kami berlari dari takdir Allah Azza wa Jalla menuju takdir Allah Azza wa Jalla yang lain. Kemudian datanglah `Abdurrahmân bin Auf Radhiyallahu anhu dan mengatakan: “Dalam hal ini, aku memiliki ilmunya. Aku mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

فَإِذَا سَمِعْتُمْ بِهِ بِأَرْضٍ فَلاَ تَقْدَمُوا عَلَيْهِ وَإِذَا وَقَعَ بِأَرْضٍ وَأَنْتُمْ بِهَا فَلاَ تَخْرُجُوْا فِرَارًا مِنْهُ

Jika kalian mendengar (ada wabah) di suatu negeri, maka janganlah kalian mendatanginya. Dan apabila wabah terjadi di suatu negeri dan kalian berada di dalamnya, maka janganlah kalian keluar/lari darinya. [HR. Bukhâri no. 5398] [8]

Pada zaman Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam , `Abdurrahmân bin `Auf Radhiyallahu anhu pernah menyedekahkan separuh hartanya. Setelah itu dia bersedekah lagi sebanqak 40.000 dinar. Kebanyakan harta bendanya diperoleh dari hasil perdagangan [9].

Ja`far bin Burqan mengatakan, “ Telah sampai kabar kepadaku bahwa `Abdurrahmân bin Auf Radhiyallahu anhu telah memerdekakan 3000 orang.[10]

Imam Bukhâri menyebutkan dalam kitab tarikhnya bahwa `Abdurrahmân pernah memberikan wasiat kepada semua Sahabat yang mengikuti perang badar dengan 400 dinar. Dan jumlah mereka ketika itu 100 orang.[11]

Dia meninggal dunia pada tahun 32 H. Dia berumur 72 tahun dan dia dikubur di pemakaman baqi` dan `Utsmân bin Affân Radhiyallahu anhu ikut menyalatkannya.[12]

Demikian selintas kisah tentang seorang Sahabat Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam yang sangat kaya, seorang konglomerat pada jamannya, namun amat sangat dermawan. Semoga menjadi tauladan bagi kita semua. Wallâhu a`lam

Referensi:
1. Ash-Shahâbah, Syaikh Shâlih bin Thaha `Abdul Wâhid, Maktabah al-Ghurabâ`, Dâr al-Atsariyah, cet. Ke-1 tahun 1427H
2. Al-Ishâbah fî Tamyîz ash-Shahâbah, Ibnu Hajar al-Asqalâni, tahqîq: Khalîl Makmûn Syîha, Dârul Makrifah, Beirut
3. Fadhâilush Shahâbah Lil Imâm Ahmad, Dâr Ibnul Jauzi cet. ke-2 tahun 1420 M

[Disalin dari majalah As-Sunnah Edisi 06-07/Tahun XIII/1430H/2009M. Diterbitkan Yayasan Lajnah Istiqomah Surakarta, Jl9 Solo – Purwodadi Km.8 Selokaton Gondangrejo Solo 57183 Telp. 0271-761016]
_______
Footnote
[1]. Fadhâilus Shahâbah, Imam Ahmad hlm 908
[2]. Ash-Shahîhul Musnad Min Fadhâilis Shahâbah hlm 173
[3]. Fadhâilus Shahâbah, Imam Ahmad, hlm 909
[4]. Fadhâilus Shahâbah, Imam Ahmad, hlm 908
[5]. ash-Shahâbah, hlm 252
[6]. ash-Shahâbah, hlm 253
[7]. al-Ishâbah 2/1183
[8]. ash-Shahâbah, hlm 251
[9]. al-Ishâbah, hlm 1182
[10]. al-Ishâbah, hlm 1183
[11]. al-Ishâbah, hlm 1184
[12]. al-Ishâbah,hlm 1184

7 MACAM TEMAN di DUNIA ini

Assalamualaikum wr.wb.

7 MACAM TEMAN ..
(hanya 1 yg sampai di akherat)

1. Ta'arufan, yaitu teman kenal secara kebetulan, seperti bertemu di kereta, halte bis, cafe dll

2. Ta'ariihan, yaitu teman karena faktor sejarah, seperti teman sekampung, sekost, se'almamater dll.

3. Ahammiyatan, yaitu teman karena kepentingan (teman bisnis, politik, dll)

4. Faarihan, yaitu teman karena sehobby (hobby motor, nyanyi, futsal dll.)

5. Amalan, yaitu teman karena profesi, seperti dokter, guru dll.

6. 'Aduwwan, yaitu teman yg terlihat seperti baik, tp sebenarnya penuh kekebencian..!?

7. Hubban_Iimaanan, yaitu teman yg suka MENGINGATKAN-mu serta MENGAJAK-mu selalu KE JALAN ALLAH SWT ..

_Dari ke 7 macam teman ini, no. 1-6 akan sirna di akhirat, & yg tersisa hanya teman no. 7

Namun teman no.7 ini sll dipandang sebelah mata, selain dinilai sok alim, juga tidak menghasilkan manfaat duniawi (materi) ..

Padahal diakhirat nanti, temen no.7 inilah yg akan diberi SYAFAAT utk membantumu masuk ke dalam surgaNYA ..
Pertemanan dan persahabatan yg dilandaskan karena Allah (QS 49:10)

Apabila penghuni surgawi di dunia, shalat bersama kami, puasa bersama kami dan berjuang bersama kami.."

Maka Allah SWT berseru  :
"Pergilah ke neraka, lalu keluarkan sahabatmu yg di hatinya ada iman walaupun hanya sebesar dzarrah.."
(HR Ibnu Mubarokh)

Semoga PERTEMANAN KITA adalah pertemanan # "Hubban Iimaanan” yaitu teman yg suka saling MENGINGATKAN dan MENGAJAK selalu KE JALAN ALLAH SWT ..

Semoga Allah SWT bisa mengumpulkan kita di akhirat di dalam Jannah Firdaus-Nya.aamiin

Mari Sholat subuh jamaah di masjid lanjut baca Alquran.


Wassalamualaikum wr.wb.

Sabtu, 02 Maret 2019

Sepatu oh sepatu

I
                                       
1. Bentuknya tidak       
    persis sama,
    namun serasi...

2. Saat berjalan tak     
    pernah kompak,
    tapi tujuan'nya         
    sama...

3. Tak pernah ganti       
     posisi,
     namun saling           
     melengkapi...

4. Tidak pernah ganti   
     pasangan
     walau sudah usang 
     dan karena
     dimakan usia...

5. Sederajat, namun     
    tidak ada yang
    merasa lebih tinggi   
    atau lebih rendah...
   
6. Bila yang satu         
     hilang, yang lain
     tidak memiliki arti...

7. Tidak pernah saling 
     injak ataupun saling
     tendang...

8. Walau tidak pernah
    jalan bergandengan 
    selalu yang satu di depan,
     yang lain di belakang,
     tapi juga tidak akan
     pernah tinggalkan satu
     sama yang lain..       


SEPATU = Sejalan  Sampai Tua

Sepasang SEPATU bisa menjadi contoh terbaik bagi arti sebuah kebersamaan dan persaudaraan.

“Ya Allooh jangan Engkau tinggalkan kami walau hanya sekejap mata, Aamiiiiin.”

IBLIS itu SANGAT ALIM



Jika engkau bertanya tentang Al-Qur'an kpd iblis, maka iblis akan bisa menerangkan dg sangat jelas, karena iblis tau persis kapan ayat itu turun dari langit...

jika engkau bertanya tentang ilmu hadist kpd iblis, maka iblis akan sangat pandai menjelaskannya, karena iblis tau asbabul wurud dari hadist tsb....

jika engkau bertanya tentang dongeng para nabi, iblis akan dg tepat menceritakannya karena iblis sudah ada sejak nabi adam masih  berada dalam surga...

iblis ahli alqur'an...
iblis ahli hadist....
iblis ahli riwayat..
iblis alim/pandai dalam segala ilmu...
tapi iblis tdk pernah menjadi kekasih Allah,  karena dalam diri iblis ada kalimat...

"AKU LEBIH BAIK DARI SIAPAPUN"

Semoga sedikit ilmu yg dititipkan Allah Subhana Wa Ta'alla dihati kita tdk menjadikan kita sombong dalam segala urusan...

Juga paham bahwa ilmu tak menjamin orang pasti ta'at dan sholeh

YANG AKU TAKUT

Yang aku takut...

hatiku kian mengeras dan sulit menerima nasehat, namun
sangat pandai menasehati.

Yang aku takut...

aku merasa paling benar, sehingga
merendahkan yang lain.

Yang aku takut...

egoku terlalu tinggi, hingga
merasa paling baik di antara yang lain.

Yang aku takut...

aku lupa bercermin, namun
sibuk berprasangka buruk kepada yang lain.

Yang aku takut...

ilmuku akan membuatku
menjadi sombong,memandang yang lain berbeda denganku.

Yang aku takut...

lidahku makin lincah membicarakan aib orang lain, namun lupa dengan aibku yang menggunung dan tak sanggup kubenahi.

Yang aku takut...

aku hanya hebat dalam berkata namun
buruk dalam berbuat.

Yang aku takut...

aku hanya cerdas dalam mengkritik,
namun lemah dalam mengkoreksi diri sendiri.

Yang aku takut...

aku membenci dosa orang lain, namun
saat aku sendiri buat dosa aku enggan membencinya.

Kiranya Allah Subhana Wa Ta'alla senantiasa menyadarkanku sehingga lebih rajin instrospeksi diri daripada mengurusi orang lain yang belum tentu perilaku dan tutur katanya lebih baik dari diriku. Aamiin...

SELALULAH MELIHAT KE DALAM DIRI...

ADAB dalam HUTANG PIUTANG

.               بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَانِ الرَّحِيْم


1. Jangan pernah tidak mencatat utang piutang.
_"Wahai orang-orang yang beriman, apabila kalian melakukan utang piutang untuk waktu yang ditentukan, hendaklah kalian menuliskannya."_
(QS Al-Baqarah: 282)

2. Jangan pernah berniat tidak melunasi utang.
_"Siapa saja yang berutang, sedang ia berniat tidak melunasi utangnya, maka ia akan bertemu Allah sebagai seorang PENCURI."_
(HR Ibnu Majah ~ hasan shahih)

3. Punya rasa takut jika tidak bayar utang, karena alasan dosa yang tidak diampuni dan tidak masuk surga.
_"Semua dosa orang yang mati syahid diampuni KECUALI utang."_
(HR Muslim)

4. Jangan merasa tenang kalau masih punya utang.
_"Barangsiapa mati dan masih berutang satu dinar atau dirham, maka utang tersebut akan dilunasi dengan (diambil) amal kebaikannya, karena di sana (akhirat) tidak ada lagi dinar dan dirham."_
(HR Ibnu Majah ~ shahih)

5. Jangan pernah menunda membayar utang.
_"Menunda-nunda (bayar utang) bagi orang yang mampu (bayar) adalah kezaliman."_
(HR Bukhari, Muslim, Nasai, Abu Dawud, Tirmidzi)

6. Jangan pernah menunggu ditagih dulu baru membayar utang.
_"Sebaik-baik orang adalah yang paling baik dalam pembayaran utang."_
(HR Bukhari, Muslim, Nasai, Abu Dawud, Tirmidzi)

7. Jangan pernah mempersulit dan banyak alasan dalam pembayaran utang.
_"Allah 'Azza wa jalla akan memasukkan ke dalam surga orang yang mudah ketika membeli, menjual, dan melunasi utang."_
(HR An-Nasa'i, dan Ibnu Majah)

8. Jangan pernah meremehkan utang meskipun sedikit.
_"Ruh seorang mukmin itu tergantung kepada utangnya sampai utangnya dibayarkan."_
(HR at-Tirmidzi dan Ibnu Majah)

9. Jangan pernah berbohong kepada pihak yang memberi utang.
_"Sesungguhnya, ketika seseorang berutang, maka bila berbicara ia akan dusta dan bila berjanji ia akan ingkar."_
(HR Bukhari dan Muslim)

10. Jangan pernah berjanji jika tidak mampu memenuhinya.
_"... Dan penuhilah janji karena janji itu pasti dimintai pertanggungjawaban .."_
(QS Al-Israa': 34)

11. Jangan pernah lupa doakan orang yang telah memberi utang.
_"Barang siapa telah berbuat kebaikan kepadamu, balaslah kebaikannya itu. Jika engkau tidak menemukan apa yang dapat membalas kebaikannya itu, maka berdoalah untuknya sampai engkau menganggap bahwa engkau benar-benar telah membalas kebaikannya."_
(HR An-Nasa'i dan Abu Dawud)

Semoga bermanfaat.                     

Ya Allah cukupkanlah aku dengan yang halal dan jauhkanlah aku dari yang haram, dan cukupkanlah aku dengan karunia-Mu dari bergantung pada selain-Mu
(HR. Tirmidzi no. 3563)
Aamiin Ya Rabbal'Alamiin

Istiqomah

Assalamu'alaikum.

Sahabat dan Kerabat, kita tentunya sering mendengar kata istiqomah. Namun, apa sih artinya Istiqomah ini ?.

Istiqomah adalah tidak menyekutukan Allah dengan segala sesuatu. Kutipan dari Abu Bakar Ash Shiddiq RA.

Istiqomah adalah untuk bertahan dalam satu perintah atau tujuan dan juga larangan dan tidak berpaling dari yang lain layaknya seekor musang. Kutipan dari Umar bin Khattab RA.

Istiqomah adalah ikhlas dalam mengerjakan dalam banyak hal. Kutipan dari Utsman bin Affan RA.

Istiqomah adalah melaksanakan suatu kewajiban yang sudah ditetapkan. Kutipan dari Ali bin Abi Thalib RA.

Allah SWT berfirman : “Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan : “Tuhan kami adalah Allah, kemudian mereka istiqomah pada pendirian mereka, maka Malaikat turun kepada mereka (dengan mengatakan) : “Janganlah kamu merasa takut dan janganlah kamu merasa sedih dan bergembiralah kamu (memperoleh) surga yang telah dijanjikan Allah kepadamu”.".  (QS. Fushilat : 30).

Kemudian didalam sebuah riwayat dikisahkan bahwa ada seorang Sahabat yang bertanya kepada Rasulullah SAW : "Ya Rasulullah, tolong ajarkan sesuatu kepadaku hal yang paling penting dalam Islam dan aku tidak akan bertanya lagi kepadamu".

Rasulullah SAW menjawab : "Katakanlah aku beriman kepada Allah, kemudian beristiqomahlah".

Wallahu a'lam.

Sahabat dan Kerabat, dengan demikian bisa disimpulkan secara sederhana bahwa istiqomah adalah konsisten, tetap teguh didalam pendirian, didalam menjalankan perintah Allah SWT dan menjauhi larangan Allah SWT.

Sahabat dan Kerabat, semoga kita juga selamanya bisa termasuk kedalam golongan orang-orang yang senantiasa selalu bersikap istiqomah, yang selalu bersikap tegak lurus, tidak pernah goyah oleh berbagai macam rintangan, didalam menjalankan perintah-Nya dan nenjauhi larangan-Nya.

Semoga dengan itu, kelak kita akan bisa bergembira, karena kelak kita akan bisa memperoleh surga yang telah dijanjikan-Nya kepada kita.

Aamiin Yaa Rabbal'alaamiin.

ILUSI RIBA... dan KITA MENIKMATINYA !


"Waah selamat ya bu.. Mobil baru nih, platnya masih putih, interiornya masih wangi bau pabrik.."
"Eh.. Iya.. iya jeng, makasih.. Alhamdulillah dikasih rejeki oleh Allah"
(Dalam hati: duuuh.. Gak tau dia kalo mobil ini kredit, cuman DP 30 juta, sisanya ngangsur 4 tahun)

"Wuuiik! Motor baru brooo.. Dah 150CC ini yak? Makin ganteng lu pakai motor ini.. Beli cash berapa bro?"
"Yooi cuy! Tarikannya mantaab, ngepoott bisa muter 470 derajat celsius! Enteeng dah.."
"Beli di dealer mana? Beli cash berapa bro?"
"Eh elu haus enggak.. Ada yang jual es tebu tuh disana!"
(Dalam hati: waaaduuuh, ketahuan beli kredit gengsi nih gua! dah ganteng-ganteng gini masak naik motor utangan, jadi GGK dong.. Ganteng-Ganteng Kreditan!)

"Waah pak, rumahnya nyaman sekali di kompleks ini, fasilitasnya lengkap, banyak pohonnya.. Belinya berapa pak kemarin?"
"Aah.. Masih milik bank rumah ini pak, saya KPR 15 tahun, kalau gak nekat ya susah beli rumah jaman sekarang pak.. Bayar DP aja, nanti nyicil urusan belakangan"
"Ooo gitu ya pak.. Saya mau KPR tuh gak berani pak, 15 tahun saya bayar cicilan. Saya milih beli tanah yang murah aja pak, pelan-pelan saya bangun tiap dapat rejeki, alhamdulillah sudah mau 4 tahun, bulan depan mau masang gentengnya pak.."
"Eh iya pak.. Saya juga sempet mikir gitu dulunya, tapi aduh ini mumpung dapat yang cocok pak, akhirnya nekat aja deh.."

"Heeei.. handphone baruu yaa! Gilee iPhone 6S plus! Ini kan mahaaal gilak! 14 juta kan harganya!"
"Yaa demi komunikasi laah biar lancar, kalo lancar kan kerjaan juga gak ketinggalan, beres semua ditangan"
(Dalam hati: gak tau dia, aku beli hape ini gesek 2 kartu kredit, sebulan bayar 1,3 juta sampai 12 kali bayar. Gak papa lah.. Kalo aku pakai hape ini kan orang juga segen ngeliatnya.."

"Ciyeee yang habis pulang dari Dubai.. Foto-fotonya eksis benerrrr di instagram! Keren lo.. Oleh-oleh mannaa?"
"Eh iyaaa.. Mumpung masih muda, sebanyak apapun tempat itu kita jelajahi, biar gak nyesel nanti kalau udah tua bro! Pokoknya bisnis jalan, ownernya jalan-jalan.."
(Dalam hati: duuh, jangan sampai tau dia.. Beli tiketnya kemarin pakai kartu kredit utangan, jalan-jalan sekarang, bayarnya cicil hingga 2 tahun ke depan...)

Mmmmm.....
Gak usah nunjuk siapa-siapa, lebih baik kita ambil kaca, yang gede sekalian. Berdiri di depannya.. Naaah itulah pelakunya!

Ilusi menjadi orang kaya, padahal sebenarnya belum mampu punya..
Kredit adalah kewajiban, yang penting keren deh itu tongkrongan..
Hutang adalah kebiasaan, yang penting harga diri naik drastis di depan teman..

Dan kita tidak sadar, bertahun-tahun kita terjebak dalam hutang dan kredit yang membelenggu hidup kita, merampas uang kita, bunga berbunga tak ada habisnya, cicilan demi cicilan tak ada ujungnya..
Sakit!!
Perih!!
Baru sekarang sadar, ternyata gaya hidup yang sudah menjebak kita..

Rejeki dari Allah itu PASTI CUKUP untuk hidup.. Tapi tak akan pernah cukup untuk gaya hidup!

Dan yang baru sekarang kita sadar, hutang-hutang kredit yang kita ambil itu adalah hutang RIBA!
RIBA? Apa itu mas?
RIBA adalah RAIB!
Rejeki yang asalnya dari riba akan berakhir dengan keraiban, hilang, musnah, semu, dan tidak ada keberkahan di dalamnya.

Semua pinjaman yang meminta kelebihan bayar jatuhnya RIBA, dan proses itu bisa terjadi dalam akad jual beli dan hutang-piutang!
Contoh:
1. Dalam akad hutang:
RIBA QARDH: hutang uang 1 juta dalam waktu 6 bulan, harus dikembalikan dengan bunganya 15%

RIBA JAHILIYAH: hutang harus kembalikan dalam waktu 1 bulan, jika tidak tambah 10%

RIBA NASI'AH: barang kredit tidak lunas dalam 1 tahun tambah denda 10%.

2. Dalam akad jual beli:
RIBA FADL: emas 5 gram, ditukar dengan emas 5,5 gram.
Atau
Menukar emas dengan perak secara kredit

-------------
"Mas siapa sih yang rese' bikin aturan RIBA itu haram dan dilarang? Padahal kan selama ini kita dah enak, bisa utang sana sini, bisa nyicil sana sini, bisa menikmati banyak hal bayar belakangan!"

Naaah.. Itulah masalahnya bro! Aturan tentang riba haram ini bukan ada di Undang Undang buatan DPR, bukan di PP buatan Presiden apalagi Kapolri!
Ini aturan Allah bro! Allaaah!
Tuhan yang menciptakan kita..
Yang menghidupkan kita,
dan kelak PASTI mematikan kita!

Wakwaaawww!
"Duuuh.. Masak sih mas?"
Gini gini coba dibaca ini, jangan kaget!
1. Majelis Ulama Indonesia (MUI) melalui Fatwa No. 1 tahun 2004 menyatakan bahwa praktek perbungaan saat ini baik yang dilakukan Bank, Asuransi, Pasar Modal, Pegadaian, Koperasi dan lembaga keuangan lainnya maupun yang dilakukan individu termasuk salah satu bentuk Riba, dan hukumnya HARAM.
Gak percaya? Nih download surat resminya MUI disini → http://mui.or.id/wp-content/uploads/2014/11/32.-Bunga-InterestFaidah.pdf

2. Ketetapan akan keharaman bunga bank oleh berbagai Forum Ulama Internasional, antara lain:
a. Majma’ul Buhuts al-Islamiyyah di al- Azhar Mesir pada Mei 1965. Ada 300 ulama seluruh dunia berkumpul sepakat tentang ini.
b. Majma’ al-Fiqh al-Islamy Negara- negara OKI yang diseenggarakan di Jeddah tgl 10-16 Rabi’ul Awal 1406 H/22-28 Desember 1985.
c. Majma’ Fiqh Rabithah al-‘Alam al- Islamy, Keputusan 6 Sidang IX yang diselenggarakan di Makkah tanggal 12 – 19 Rajab 1406 H.
* Keputusan Dar al-Itfa, Kerajaan Saudi Arabia, 1979
* Keputusan Supreme Shariah Court Pakistan 22 Desember 1999.

------------
"Mas kalau seluruh ulama mengharamkan riba, kenapa praktek itu masih ada dimana-mana?"
Naaah... Karena ulama itu tidak memegang kekuasan bro, yang megang kuasa itu pemerintah. Tau sendiri kan negara kita, soal hutang jagoannya? Denger-denger hutang negara kita sudah 4300 trilyun! Kalo ditulis jadinya ini: Rp. 4.300.000.000.000.000!!
Kalo dibelikan cendol, klekep berapa kabupaten itu bro?

Dan tau enggak, kenapa ulama seluruh dunia mengharamkan? Mereka gak main-main, dasarnya Quran dan Hadist jelasssss banget! Cuman kita aja yang selama ini ngeyel, gak mau belajar ilmunya, cari pembenaran sendiri, ngutak-ngatik hukum dan aturan Allah biar yang haram jadi sedikit halal..

Padahaaal... Khamar itu haram, walaupun diminum di halaman mushola, pakai sarung, baju koko dan peci, minumnya cuman 1/4 sloki sambil baca Bismillah.. Tetap Haram!

Ketika kita ngeyel main-main dengan harta riba, maka yang terjadi KITA DAPAT UANGNYA, TAPI TIDAK DAPAT KEBERKAHANNYA..
Uangnya dapat, tapi entah pergi kemana?..
Kayaknye megang duit, tapi kok semua urusan jadi sulit..
Duit segepok, tapi halangan datang terus gak kapok-kapok...
Rekening kayaknya nambah, tapi sering dapat musibah..
Dapat uang sebukit, tapi keluarga terus-terusan sakit..
Itulah ciri rezeki yang tidak ada keberkahannya..

Padahal Allah jelasss banget mengingatkannya..
“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan TINGGALKAN SISA RIBA (yang belum dipungut) jika kamu orang-orang yang beriman. Jika kamu tidak mengerjakan (meninggalkan sisa riba), MAKA KETAHUILAH, BAHWA ALLAH DAN RASUL-NYA AKAN MEMERANGIMU. Dan jika kamu bertaubat (dari pengambilan riba), maka bagimu pokok hartamu, kamu tidak menganiaya dan tidak (pula) dianiaya.”
(Al-Baqarah: 278-279)

Astagfirulllah.. Kita ngeyel, bakal diperangi langsung oleh Allah dan Rasulnya..

Nabi pun terus mengingatkan betapa bahayanya riba, karena efek menghancurkannya bertahun-tahun dalam kehidupan seseorang:

"Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melaknat pemakan riba (rentenir), penyetor riba (nasabah yang meminjam), penulis transaksi riba (sekretaris) dan dua saksi yang menyaksikan transaksi riba..”
Kata beliau, “Semuanya sama dalam dosa.” (HR. Muslim no. 1598)

Astagfirullah.. Double kick langsung mental terkapar kita!

"Terus kalo sudah terjebak dalam riba gimana mas? Bertahun-tahun terkekang hidup, tambal sulam dari hutang ke hutang.. Gali lobang tutup empang! Eh.. Nutup empang kecemplung jurang!"

Ya ayooo kita berjuang bareng, kita hijrah dari gaya hidup penuh hutang menuju hidup tanpa hutang.. Tanpa riba.. Pasti bakal tenang hidup kita.
Memang tidak mudah kawan, tapi justru disitulah bagian dari ikhtiar kita, saling mendukung dan saling mendoakan..
Ada yang selasai dalam hitungan bulan..
Ada yang hitungan tahun..
Tidak masalah, karena momen taubat itu yang Allah suka..

Ini langkah-langkahnya:
1. Taubat, kita minta ampun pada Allah karena pernah memakan harta riba, dan berjanji kita tidak akan menambah lagi hutang riba! Stop! Stop! Cukup!
2. Berazam bebas riba, artinya bercita-cita dan bersungguh-sungguh sampai mentok, untuk melunasi semua hutang kita.
3. Fokus menyelesaikan hutang, menunda semua kesenangan. Tiap dapat rezeki langsung diniatkan mengurangi pokok hutang. Dari yang terjadwal 15 tahun, eh bisa lunas dalam 5 tahun. Bisa juga menjual aset-aset yang selama ini menjadi beban, mau rumah, ruko, kendaraan, atau apapun jika sudah niat bener bebas riba ya lepaskan saja.
4. Minta doa dari orang sekitar, terutama dari ibu bapak kita, dari saudara dan kawan, dari duafa yang kita ringankan bebannya. Jangan remehkan kekuatan doa, kita tidak pernah tau dari mulut siapa doa kita dikabulkan..
5. Terus perbaiki ibadah, sholat tepat waktu, sedekah dan zakat jangan ditunda-tunda, zikir kita perbanyak, biar Allah juga mempercepat hajat kita.

Dan lihatlah kawan, ini janji Allah untuk kita..
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, إِنَّ اللَّهَ مَعَ الدَّائِنِ حَتَّى يَقْضِىَ دَيْنَهُ مَا لَمْ يَكُنْ فِيمَا يَكْرَهُ اللَّهُ
“Allah akan bersama (memberi pertolongan pada) orang yang berhutang (yang ingin melunasi hutangnya) sampai dia melunasi hutang tersebut selama hutang tersebut bukanlah sesuatu yang dilarang oleh Allah.”
(HR. Ibnu Majah no. 2400. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shohih)

Tuh!
Kita AKAN DITOLONG OLEH ALLAH asal kita benar-benar berniat dan berusaha menyelesaikan hutang kita di dunia..

Buat kawan-kawan kita yang masih masuk golongan "Jamaah Ngeyeliah", sampaikan tulisan ini agar mereka sadar. Tugas kita menyampaikan, soal hidayah itu urusan Allah. Yang penting kita niatkan dapat pahala syiarnya..
Pesan Nabi:
"Barangsiapa menunjukkan suatu kebaikan, baginya seperti pahala yang melakukannya.." (HR. Muslim)

Ambil kaca lagi, mari instropeksi..
Jika hidup kita susah..
Hati sering gelisah..
Tiap hari banyak masalah..
Jiwa terasa gundah..
Semua urusan tak pernah mudah..
Halangan terus tak sudah-sudah..
Mungkin karena harta riba kita telan dengan serakah..

Salam,
@Saptuari                                   #repost                                           #muhasabahterus...

RAHASIA Dari BIBIR KITA

Kenapa bibir kita
{atas dan bawah}
tidak bergerak sewaktu kita mengucapkan kalimah...
Laaila ha illallaah ???

Coba ucapkan ... Laaila ha illallah....
Kedua~dua bibir kita tak bergerak kan?  Belum percaya??? coba ulangi lagi *Laaila ha illallah* Kenapa dan mengapa?

_*Jawabannya:*_
Itulah Rahmat ALLAH yang amat besar atas hamba-hamba~NYA…
Di saat sakaratul maut, tubuh kita tdk bisa apa~apa.
ALLAH memberikan pilihan paling mudah untuk hamba~NYA hanya melafadzkan...
Laila ha illallah... atau
Laa Ilaaha Ilallaah.
ALLAH tidak menuntut badan kita bergerak sedikitpun bahkan bibir kita.

Ini karena seseorang yang didatangi Sakaratul Maut
{Nazak} dia sudah tidak berdaya lagi menggerakkan seluruh tubuhnya kecuali LIDAH nya saja.

MasyaALLAH, ALLAHU AKBAR
SubhanALLAH sedemikian rupa ALLAH memberikan kemudahan saat orang~orang menghadapi kematian sebagian akan mendapati masa~masa sulit...
ALLAH benar~benar tdk menginginkan kalian masuk neraka, krn begitu sakitnya neraka, begitu tdk mampunya kalian masuk neraka, begitu luasnya neraka begitu ngerinya neraka,...
Seandainya saja percikan setetes api neraka turun kebumi, maka bumi & isinya hancur luluh lantak....

Mohon maaf apabila lidah ini pernah berkata/berucap sesuatu yg  kurang menyenangkan, semoga pesan ini bisa menjadikan kita lebih bisa menjaga lidah kita dalam bertutur/berucap.

أَسْت َغْفِرُ اللَّهَ الْعَظِيمَ الَّذِي لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ الْحَيَّ الْقَيُّومَ وَأَتُوبُ إِلَيْه*إِلَيْ

Menurut Prof. Dr. HAMKA (H. Abdul Malik Karim Amarullah).



Jika ingin melihat ORANG ISLAM datanglah ke Masjid pada Iedul FITRI DAN IEDUL ADHA

Tetapi . . . .

Jika ingin melihat orang yang BERIMAN....
Datanglah ke Masjid di waktu SUBUH...

Itulah BEDA antara
ORANG ISLAM
dengan
ORANG BERIMAN...

SESUNGGUHNYA.....
SUBUH ITU HAKIKAT DIRI

□  Jika Subuhnya senantiasa
     dipelihara....
     Itu tanda akan Selamat
     dari neraka.

□  Jika Subuhnya tiada dia
     tinggal.....
     Allah melindunginya dari
     segala arah.

□  Jika Subuhnya didahului
     dengan Sunnah......
     Pasti seluruh dunia beserta
     isinya, dia dapat.

□  Jika Subuhnya bergelap-gelap
     menuju Musholla.....
     Di kegelapan akhirat ia
     dapatkan cahaya.

□  Jika Subuh hingga awal Dhuha
     (Isyroq) berwirid pula......
     Mendapat pahala
     Umrah dan Haji sempurna.

Namun . . .

□  Jika Subuhnya tiada dijaga.
     Maka pada wajahnya tiada
     cahaya.

□  Jika Subuhnya sengaja
     terlupa.....
     Tanda Imannya tiada
     bernyawa....

□  Jika Subuhnya terasa
     berat.....
     Tanda munafiq sudah
     mendekat....

□  Jika Subuh tiada peduli....
     Tanda Iman menghampiri
     mati....

□  Jika Subuhnya tiada
     berjama’ah....
     Tanda hidupnya akan hilang
     barokah.

□  Jika Subuhnya tiada
     ke Masjid.....
     Tanda imannya ada penyakit.

□  Jika Subuhnya selalu
     terlewat....
     Tanda imannya semakin
     cacat....

□  Jika Subuhnya diakhir
     waktu.....
     Tanda iman semakin
     kelabu....

□  Jika Subuhnya hari sudah
     siang.....
     Tanda rezekinya sudah hilang...

□  Jika di waktu subuh masih
     mendengkur.....
     Tanda syaitan memeluknya
     dalam tidur.

 - والله اعلم -

Rumus KEHIDUPAN

RUMUS MENGHADAPI KESULITAN

شيخ عمر المقبل

القَاعِدَة1⃣ لَسْتَ وَحْدَك

"RUMUS PERTAMA:"

Anda tidak sendirian (banyak yang lebih susah darimu).


القاعدة2⃣: (لَا يَقدِرُ اللهُ شَيئًا إِلّا لِحِكمَة).

"RUMUS KEDUA:"

Allah tidak mungkin menakdirkan sesuatu melainkan pasti ada hikmahnya.


القاعدة3⃣: (جَالِبُ النَّفعَ وَدَافِعُ الضُّرّ هُوَ اللهُ فلَا تَتَعلَّق إِلّا بِه).

"RUMUS KETIGA:"

Satu²nya Yang kuasa mendatangkan manfaat dan menolak mudharat adalah Allah, karena itu jangan bergantung kecuali kepada Allah.


القاعدة4⃣: (مآ أصَابَكَ لَم يَكُن لِيُخطِئَك ، وَمآ أَخْطَأَك لَم يَكن لِيُصِيبَك).

"RUMUS KEEMPAT:"

Apa yang telah ditetapkan untuk Anda tidak akan meleset dari Anda dan apa yang tidak ditetapkan untuk Anda tidak akan mengenai Anda.


القاعدة5⃣: (اَعرِفْ حَقِيقَةَ الدُّنيا تَستَرِحْ).

"RUMUS KELIMA:"

Kenalilah hakikat dunia, pasti Anda tenang. (Ini dunia bukan surga, pasti tidak luput dari masalah.
Yang enak terus itu adanya hanya di surga dan yang tidak enak terus itu adanya di neraka)


القاعدة6⃣: (أَحسِنِ الظَّنّ بِرَبّك).

"RUMUS KEENAM:"

Berprasangka baiklah kepada Rabb Anda, Allah.

(Allah tidak pernah membencimu apalagi meninggalkanmu)

مَا وَدَّعَكَ رَبُّكَ وَمَا قَلَىٰ

Tuhanmu tidak meninggalkan engkau (Muhammad) dan tidak (pula) membencimu,
Adh-Dhuhaa, Ayat 3


القاعدة7⃣: (اِختِيارُ اللهِ لَكَ خيرٌ مِنْ اِختِيارِك لِنَفسِك).

"RUMUS KETUJUH:"

Yang dipilihkan Allah untuk Anda pasti lebih baik daripada pilihan Anda untuk diri Anda sendiri.
(orang yang diuji masalah itu orang istimewaNya, jika shabar maka surga menanti)


القاعدة8⃣: (كُلَّمَا اشْتَدَّتِ المُحِنَّةُ قَرُبَ الفَرَجُ

"RUMUS KEDELAPAN:"

Semakin sulit ujian berarti semakin dekat jalan keluar.

فَإِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا

Maka sesungguhnya beserta kesulitan ada kemudahan,

إِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا

Sesungguhnya beserta kesulitan itu ada kemudahan.
Al-Insyirah, Ayat 5 - 6


القاعدة9⃣: (لَا تُفَكِّرْ فِى كَيفِيّةِ الفَرَجِ فَإنّ اللهَ إذَا أرآدَ شَيئًا هَيَّأَ لَهُ أسْبَابَه بِشَكْلٍ لَا يَخْطُرُ عَلَى بَالٍ).

"RUMUS KESEMBILAN:"

_Jangan berfikir tentang bagaimana jalan keluar karena sesungguhnya Allah jika menghendaki sesuatu pasti menyiapkan solusinya, ada cara yang tidak terbayangkan_
(Taqwakan diri dan terus bertawakkal).

... ۚ وَمَنْ يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَلْ لَهُ مَخْرَجًا

.... Barangsiapa *bertaqwa* kepada Allah niscaya Dia akan membukakan jalan keluar baginya,

وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ ۚ وَمَنْ يَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُ ۚ إِنَّ اللَّهَ بَالِغُ أَمْرِهِ ۚ قَدْ جَعَلَ اللَّهُ لِكُلِّ شَيْءٍ قَدْرًا

dan Dia memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangkanya. Dan barangsiapa *bertawakal* kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan-Nya. Sungguh, Allah telah mengadakan ketentuan bagi setiap sesuatu.
Ath-Thalaq, Ayat 2 - 3


القاعدة:🔟 (عَلَيكَ بِدُعَاءٍ مَن بِيَدِه مَفَاتِيحُ الفَرَج).

"RUMUS KESEPULUH:"

Jangan berhenti berdo'a kepada Dzat yang di TanganNya semua kunci jalan keluar.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اسْتَعِينُوا بِالصَّبْرِ وَالصَّلَاةِ ۚ إِنَّ اللَّهَ مَعَ الصَّابِرِينَ

Wahai orang-orang yang beriman! Mohonlah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan shalat. Sungguh, Allah beserta orang-orang yang sabar.
Al-Baqarah, Ayat 153

Semoga bermanfaat dan mencerahkan..
Jazakalloohu khoiron katsiro

Jumat, 01 Maret 2019

Pola BERFIKIR


POLA PANDANG TENTANG DIRI ADALAH KUNCI SUKSES DIRI

Cara memandang diri adalah sbb :

1. Carilah Seribu satu alasan untuk Berbaik Sangka.  Niscaya akan lebih Tenang. Dibanding Hidup penuh Prasangka buruk

2. Saya TIDAK TAKUT ketika
ORANG LAIN MERAGUKAN KEMAMPUAN saya,  yg saya TAKUTKAN adalah ...
ketika saya mulai MERAGUKAN KEMAMPUAN DIRI SAYA SENDIRI.

3. Saya sama sekali  TIDAK TAKUT seandainya ORANG LAIN MENGANGGAP SAYA BUKAN SIAPA2,
yg saya TAKUTKAN adalah ... 
ketika SAYA MENGANGGAP DIRI SAYA “ORANG YANG TIDAK BERHARGA”.

4. Jika orang lain TIDAK PERCAYA kepada saya, itu sesuatu yg BISA DIMAKLUMI,  sama sekali itu BUKAN MASALAH. Yg MASALAH adalah ....
ketika SAYA sudah TIDAK PERCAYA kepada DIRI SAYA SENDIRI.

5. CARA PANDANG orang lain tentang saya  TIDAK MENGUBAH APAPUN tentang saya namun CARA saya MEMANDANG DIRI saya sendiri itulah yg MENENTUKAN seperti apa NASIB SAYA.

Nah pahamilah bahwa :

”WHAT YOU THINK ABOUT YOURSELF IS MUCH MORE IMPORTANT THAN WHAT OTHERS THINK OF YOU".

"APA YG ANDA PIKIRKAN TENTANG DIRI ANDA SENDIRI ....JAUH LEBIH PENTING DARIPADA ....APA YG ORANG LAIN PIKIRKAN TENTANG DIRI ANDA!”

PERHITUNGAN yg kita BUAT terhadap DIRI KITA SENDIRI, itulah DIRI KITA
BUKAN PERHITUNGAN yg DIBUAT ORANG LAIN TENTANG KITA.

Mungkin kita sudah TAHU bahwa APA yg kita PIKIRKAN tentang DIRI KITA sendiri jauh LEBIH PENTING daripada APA yg orang lain PIKIRKAN tentang DIRI KITA,

 namun .......MASALAHNYA CARA kita MEMBUAT PERHITUNGAN terhadap DIRI SENDIRI kerap DITENTUKAN dari BAGAIMANA ORANG LAIN MEMPERHITUNGKAN KITA.

Lalu BAGAIMANA CARA membuat PERHITUNGAN terhadap DIRI SENDIRI YANG BENAR ?

Kembangkan pikiran yg POSITIF. ....
Kalau orang lain BISA pasti aku BISA & JANGAN PERNAH MENYERAH!

HASILNYA PASTI LUAR BIASA!

"KARENA ada ALLAH yang LUAR BIASA ...yang MENYERTAI kita...maka....KEHIDUPAN KITA JUGA HARUS LUAR BIASA"

"Sukses tidak diukur dari posisi yang dicapai seseorang dalam hidup,

...tapi .....

Dari kesulitan-kesulitan yang berhasil diatasi ketika berusaha meraih sukses".

"Bila Kamu mengisi hati kamu,
dengan penyesalan untuk masa lalu,
dan kekhawatiran untuk masa depan,
maka kamu tak memiliki hari ini untuk kamu syukuri.

Jika kamu berpikir tentang hari kemarin, tanpa rasa penyesalan dan hari esok tanpa rasa takut,
berarti ....
kamu sudah berada di jalan yang benar menuju sukses"

Intinya...

"Impian adalah titik awal keberhasilan

......Tapi, ....

hanya titik awal. Bermimpi saja tidak cukup untuk bisa berhasil. ”Kerja keras tetap diperlukan."

"Hujan Besar itu seperti Tantangan Hidup. Tidak perlu memohon supaya Hujan berhenti,

......tetapi ....

cukup memohon supaya Payung kita bertambah Kuat."

DEMIKIAN PULA

jika menghadapi Masalah dan Persoalan yg Besar
.....jangan..... Kita minta cepat berlalu.

....Tapi....

Minta pundak yang Kuat...untuk dapat Menghadapi dan Melewati semua masalah yg ALLAH Izinkan.

"Ingat, Rezeki tidak selalu datang dibungkus dengan Kain Sutra.
....Terkadang, ....
Rezeki itu datang dibungkus dengan Koran Bekas/MASALAH."

Semoga Bermanfaat...

Kamis, 28 Februari 2019

Doa Jumat awal Maret

💟 

Doa Hari Ini
Di jumat awal bulan maret 2019
       
    بِسْــــــــــــــــــــــمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

Ya Allah... Jadikanlah hari ini sebagai pembuka rizki dan keberkahan, pintu kebaikan dan nikmat, pintu kesabaran dan kekuatan, pintu kesehatan dan pintu syurga bagi kami.

Ya Allah...ya Tuhanku...
Muliakanlah saudara dan teman2ku, lapangkanlah hatinya, bahagiakanlah keluarganya, luaskanlah rezeki halalnya, mudahkanlah segala urusannya ....
​                           
      آَمِيّـٍـِـنْ آَمِيّـٍـِـنْ آَمِيّـٍـِـنْ يَارَبَّ العَالَمِينْ

🌸  Jgn lupa duha

JUMAT MUBAROKAH

Sharing dari Mas SAPTUARI

MASA TUAMU INGIN SEPERTI APA? KISAH INI AKAN MEMBUATMU TERNGANGA..

Zaman memang sudah berubah, inilah tahun-tahun hijrah. Sosial media membuat ilmu meluncur bagaikan peluru mengarah semua penjuru. Di sudut kamar atau di pinggir sawah, di meja kafe, di dalam mobil, cukup dengan tekan play.. kajian-kajian yang mengajak pada kebaikan bisa dilihat dengan mudah. Ratusan ribu judul, terpilah dengan rapi dan lengkap. Sisi positif sosial media membuat banyak hati tertaut, yang gelisah berbondong-bondong ikut berhijrah..

Segala profesi, dari artis hingga pengusaha. Dari komunitas-komunitas ngaji di berbagai kota, hingga gerakan-gerakan kebaikan lainnya..

Waktu itu seisi studio TV One terdiam, mata presenternya berkaca-kaca, tak terkecuali saya dan Jamil Azzaini yang duduk di sampingnya. Suara Mbah Asrori begitu merdu membacakan ayat suci Al Quran, usianya sudah 93 tahun waktu tahun 2015 itu.

Siapa lelaki tua itu? Tak akan terkenal di dunia jika seorang Fajar Ali Imron Rosyidi tidak iseng memotretnya. Sebuah jepretan yang membuat banyak mata terbelalak. Lelaki tua dari Gayamsari Semarang itu sudah 30 tahun setiap Jumat naik sepeda berkeliling, bersedekah 100 hingga 300 nasi bungkus kepada siapapun yang ditemui. Dan nasi-nasi bungkus itu dibeli dari uang hasil mengajar ngaji, juga titipan orang-orang yang simpati.

“Mbah, Apa rahasia panjenengan panjang umurnya?” Tanya saya ketika di dalam mobil dari Bandara Halim menuju Epicentrum

“Syaratnya tiga! Kamu harus rajin baca Quran, kamu harus banyak silaturahmi tidak boleh punya musuh satupun, dan kamu harus rutin bersedekah!”

Makjleb dan singkat pesannya, tapi begitu mengena. Lahir tahun 1922 beliau melewati zaman Belanda, Zaman Jepang, Zaman kemerdekaan, zaman PKI memberontak, zaman orde baru, zaman reformasi hingga masih berdiri tegap hari ini, makin takjub ketika beliau mengeluarkan tablet dan HP dari saku jasnya..

“Kabeh dikei uwong!” Semua benda itu diberi oleh orang-orang, kata beliau sambil tertawa.. tak nampak lagi satupun giginya!

Oktober lalu ketika saya akan bertemu beliau di Semarang, mas Fajar mengontak saya.

“Mas kaki simbah sedang sakit gak bisa naik sepeda, dan beliau tetap membagi nasi hari ini, saya mengantarnya naik mobil sampai menjelang jumatan nanti. Kita ketemu di Masjid Agung Jawa Tengah yaaa..”

Kiriman video ketika simbah membagi nasi membuat hati saya makin gerimis, kalian lihat saja dibawah ini. Di usia sudah 96 tahun suaranya begitu lantang menebar salam. Satu-satu nasi itu diberikan langsung oleh tangannya..
“Assalamualaikum! Ini ada nasi..”
“Assalamualaikum! Ini buat kamu..”
“Assalamualaikum! Dibagi semua yaa..”

Allahu Akbarr... Allahu Akbarr..

Inilah orang kaya sesungguhnya! Begitu kaya raya! Selama 30 tahun dengan ikhlas sedekah itu dilakukannya, entah sudah berapa ratus ribu nasi bungkus dibagikannya, tanpa harus pamer di sosial media, menggetarkan langit.. malaikat sibuk mencatat kebaikan-kebaikannya. Allah berikan keberkahan di usianya hingga panjang usia.

Ketika bertemu di masjid, saya cium tangannya, saya rangkul berjalan menuju dalam masjid di lantai dua.

“Ajeng lenggah ten pundi mbah?” Saya tawarkan mau duduk dimana

“Shaff terdepan.. kita kesana” jawab simbah mantab

Saya kebagian tempat di belakang beliau, memotret lelaki tua itu tunduk takhluk lewat sujud-sujud panjang kepada penciptaNya..

Mas Fajar bercerita lagi, simbah juga sangat lantang menentang riba, beliau tanpa ragu mengingatkan orang yang ditemuinya

“Pernah mas di masjid kami ada orang yang nyebar-nyebar brosur kreditan di depan masjid kepada jamaah yang mau sholat, tidak ada yang berani melarang. Ketika menjelang magrib simbah rawuh, orang itu langsung didekati, dan kata-kata simbah langsung makjleb!....”

Apa itu mas?

“Nek caramu koyo ngene, uripmu ora bakal berkah!”

Kalau caramu cari uang seperti ini, hidupmu tidak akan dapat keberkahan... JLEB!!

“Si pemberi kredit sampai bengong, sampai nanya ke saya siapa simbah itu.. langsung saya bukakan youtube, dan saya tunjukkan profil simbah. Dia langsung terdiam..”

“Allah memusnahkan RIBA dan menyuburkan SEDEKAH. Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang tetap dalam kekafiran dan selalu berbuat dosa..”
-QS Al Baqarah 276

Ternyata jawaban untuk kehancuran RIBA adalah SEDEKAH! Itu ilmu dari ALLAH langsung, gak akan salah! Gak akan mungkin salah! Mbah Asrori jadi bukti nyata keberkahan dalam hidupnya..

Betapa saya ikut nyesek, ketika ada yang mengirim capturan di Facebook, seorang lelaki tua yang masih tandatangan akad riba di depan meja sebuah bank. Hari-hari tua yang harusnya fokus untuk ibadah dan berbuat kebaikan, akan menjadi hari-hari penuh tagihan, cicilan dan kegelisahaan.. jaaauh berbeda dengan hari-hari Mbah Asrori yang penuh ketenangan dan keberkahan.

“Mas Saptu, besok Simbah manasik umroh di Jogja, Jumat ini saya berangkat dari Semarang dengan simbah mau mampir ke Tengkleng Hohah, mas Saptu di Jogja yaa...” isi WA mas Fajar kemarin kepada saya. Simbah begitu sehatnya, gak punya pantangan makan apapun di hari tuanya.

Ya Allah.. semoga keberkahan hadir di warung saya, kedatangan Ahli Sedekah yang di langit namanya begitu menggema.. guru kehidupan yang menampar semua kesombongan di dada..

Bagaimana dengan dirimu?
Masa tuamu ingin seperti apa?

Lakukan kebaikan dari sekarang, agar semua perjalanan hidup ini tak sia-sia..
kelak pulang dengan kebanggaan yang akan dibawa menghadap Sang Pencipta..


Rabu, 27 Februari 2019

Pentingnya ILMU


Jepang ...apakah anda tau negara Jepang ?? yah Jepang negeri canggih di dunia saat ini, tersohor dgn teknologi nya, robot , komputer, mobil, serba digital dll.
Apa saudara mengetahui apa rahasianya ???
Tatkala Jepang di bom nuklir Amerika, Hiroshima dan Nagasaki hancur dan luluh lantah,diatas puing puing bangunan kaisar Hirohito bertanya kepada para pasukan yang masih hidup :" berapa guru yang tersisa ,"?? Para jendral bengong kenapa yg ditanya justru guru bukan jumlah pasukan atau jendral ???
Dia menjawab :" karena dengan guru kita bisa tahu ilmu pengetahuan dan dgn guru kita bisa pintar bahkan bisa membuat bom atom seperti Amerika itu, mereka pintar ilmu dan teknologi lantaran guru.
Jangan remehkan ilmu pengetahuan...

terlebih ilmu Dien ia akan menjadi bekal kita di alam kubur dan juga sebagai barometer baik buruknya amal ibadah kita, berilmu sebelum beramal adalah kewajiban setiap muslim.
Dengan ilmu akan dikuasai dunia dan dengan ilmu pula kita akan berjaya di Akhirat , Pasti itu !


📒📔📒📔📒📔📒📔

Ada 8 jenis REZEKI dari ALLAH


1.Rezeki Yang Telah Dijamin.

‎وَمَا مِن دَابَّةٍ فِي الْأَرْضِ إِلَّا عَلَى اللَّهِ رِزْقُهَا وَيَعْلَمُ مُسْتَقَرَّهَا وَمُسْتَوْدَعَهَا كُلٌّ فِي كِتَابٍ مُّبِينٍ
"Tidak ada satu makhluk melatapun yang bergerak di atas bumi ini yang tidak dijamin ALLAH rezekinya."
(Surah Hud : 6).

2. Rezeki Karena Usaha.

‎وَأَن لَّيْسَ لِلْإِنسَانِ إِلَّا مَا سَعَى
"Tidaklah manusia mendapatkan apa-apa kecuali apa yang dikerjakannya."
(Surah An-Najm : 39).

3. Rezeki Karena Bersyukur.

‎لَئِن شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ وَلَئِن كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ
"Sesungguhnya jika kamu bersyukur pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu."
(Surah Ibrahim : 7).

4. Rezeki Tak Terduga.

‎وَمَن يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَل لَّهُ مَخْرَجًا( ) وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ
"Barangsiapa yang bertakwa kepada ALLAH nescaya Dia akan menjadikan baginya jalan keluar dan memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangkanya."
(Surah At-Thalaq : 2-3).

5. Rezeki Karena Istighfar.

‎فَقُلْتُ اسْتَغْفِرُوا رَبَّكُمْ إِنَّهُ كَانَ غَفَّارًا ( ) يُرْسِلِ السَّمَاءَ عَلَيْكُم مِّدْرَارًا
"Beristighfarlah kepada Tuhanmu, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun, pasti Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, dan memperbanyak harta.”
(Surah Nuh : 10-11).

6. Rezeki Karena Menikah.

‎وَأَنكِحُوا الْأَيَامَىٰ مِنكُمْ وَالصَّالِحِينَ مِنْ عِبَادِكُمْ وَإِمَائِكُمْ إِن يَكُونُوا فُقَرَاءَ يُغْنِهِمُ اللَّهُ مِن فَضْلِهِ
"Dan nikahkanlah orang-orang yang masih membujang di antara kamu, dan juga orang-orang yang layak dari hamba sahayamu baik laki-laki dan perempuan. Jika mereka miskin, maka ALLAH akan memberikan kecukupan kepada mereka dengan kurnia-Nya."
(Surah An-Nur : 32).

7. Rezeki Karena Anak.

‎وَلَا تَقْتُلُوا أَوْلَادَكُمْ خَشْيَةَ إِمْلَاقٍ نَّحْنُ نَرْزُقُهُمْ وَإِيَّاكُمْ
"Dan janganlah kamu membunuh anak-anakmu kerana takut miskin. Kamilah yang akan menanggung rezeki mereka dan juga (rezeki) bagimu.”
(Surah Al-Israa' : 31).

8. Rezeki Karena Sedekah

‎مَّن ذَا الَّذِي يُقْرِضُ اللَّهَ قَرْضًا حَسَنًا فَيُضَاعِفَهُ لَهُ أَضْعَافًا كَثِيرَةً
“Siapakah yang mahu memberi pinjaman kepada ALLAH, pinjaman yang baik (infak & sedekah), maka ALLAH akan melipat gandakan pembayaran kepadanya dengan lipatan yang banyak.”
(Surah Al-Baqarah : 245).

Mudah-mudahan ada rezeki yg melimpah ruah dan berkat untuk kita semua.. Aamiin...

MENYISIR DAN MERAPIHKAN RAMBUT


HADĪTS YANG BERKAITAN DENGAN MENYISIR DAN MERAPIHKAN RAMBUT


بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي خَلَقَ الْخَلْقَ وَالْأَخْلَاقَ وَالْأَرْزَاقَ وَالْأَفْعَالَ، وَلَهُ الشُّكْرُ عَلَى إِسْبَاغِ نِعَمِهِ الظَّاهِرَةِ وَالْبَاطِنَةِ بِالْإِفْضَالِ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى نَبِيِّهِ وَرَسُولِهِ الْمُخْتَصِّ بِحُسْنِ الشَّمَائِلِ، وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ الْمَوْصُوفِينَ بِالْفَوَاضِلِ وَالْفَضَائِلِ، وَعَلَى أَتْبَاعِهِ الْعُلَمَاءِ الْعَامِلِينَ بِمَا ثَبَتَ عَنْهُ بِالدَّلَائِلِ. أما بعد

Alhamdulilāh, Allāh masih memberikan kesempatan kepada kita untuk mempelajari Kitāb Asy Syamāil Al Muhammadiyyah, karya Imām Abū Īsā At Tirmidzī rahimahullāhu ta'āla.

In syā Allāh, kita akan membahas tentang hadīts-hadīts yang berkaitan dengan menyisir dan merapihkan rambut.

Al Imām At Tirmidzī rahimahullāh memberikan judul pada bab ini dengan "Bābu mā jā'a fī tarajjuli Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam (Bab yang menyebutkan tentang hadīts-hadīts yang berkaitan tarajjul-nya Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam).

Apa maksud: ترجّل (tarajjul)?

⑴ Pendapat Ibnu Hajar Al Asqalani

Dalam Fathu Barī' Syarah Shahīh Al Bukhāri, Ibnu Hajar Al Asqalani menukilkan dari Ibnu Bathal bahwa tarajjul adalah:

"Menyisir rambut kepala dan jenggot dengan meminyakinya sekaligus."

⑵ Pendapat Syaikh 'Utsaimin

Dalam syarah beliau terhadap Shahih Muslim pada kaset nomor 974 A menit ke-21, detik ke-40, mendefinisikan tarajjul dengan mengatakan:

"Kata tarajjul artinya meminyaki rambut kemudian menyisir dan memperbaikinya."

⇒ Inilah arti tarajjul yaitu menata rambut, menyisir dan meminyakinya.

⑶ Pendapat Syaik Abdurrazaq

Syaikh Abdurrazaq ketika mendefinisikannya mengatakan:

"Tarajjul adalah menyisir rambut, membersihkan dan memberikan perhatian khusus padanya (mungkin zaman sekarang dinamakan perawatan rambut, Wallāhu A'lam)."

Bab ini menunjukkan bahwa Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam memberikan perhatian kepada rambut Beliau, tidak membiarkannya berantakan. Bahkan Beliau bersabda:

مَنْ كَانَ لَهُ شَعْرٌ فَلْيُكْرِمْهُ

"Siapa yang memiliki rambut hendaknya memuliakannya."

(Hadīts shahīh riwayat Abū Dāwūd nomor 3632, Syaikh Albāniy rahimahullāh mengatakan hasan shahīh)

Akan tetapi perlu dicatat bahwa sering-sering menyisir rambut juga dilarang.

Hadīts-hadīts selanjutnya adalah sebagai berikut.

Al Imām At Tirmidzī berkata dalam hadīts nomor 32:

حَدَّثَنَا إِسْحَاقُ بْنُ مُوسَى الْأَنْصَارِيُّ قَالَ : حَدَّثَنَامَعْنُ بْنُ عِيسَى قَالَ : حَدَّثَنَا مَالِكُ بْنُ أَنَسٍ ، عَنْهِشَامِ بْنِ عُرْوَةَ ، عَنْ أَبِيهِ ، عَنْ عَائِشَةَ ، قَالَتْ : كُنْتُ أُرَجِّلُ رَأْسَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَأَنَا حَائِضٌ

Āisyah radhiyallāhu ta'āla 'anhā berkata:

"Aku pernah menyisir atau menata rambut Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam ketika aku hāidh."

(Hadīts shahīh diriwayatkan juga oleh Imām Bukhāri nomor 295 dan 5925 dan Imām Muslim nomor 297 dengan banyak riwayat yang semakna dengan hadīts di atas)

Dan salah satu riwayatnya dengan lafazh:

"Aku pernah mencuci rambut Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam saat aku hāidh."

Hadīts ini menunjukkan bahwa Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam memberikan perhatian kepada kebersihan rambut dan kepalanya dengan dicuci atau diminyaki sehingga tidak menyebabkan bau yang tidak sedap atau banyak kutu.

Dan pada hadīts ini ditunjukkan bahwa Āisyah radhiyallāhu ta'āla 'anhā mencuci rambut Beliau (shallallāhu 'alayhi wa sallam) walau beliau sedang hāidh.

Hadīts ini juga menunjukkan bahwa wanita yang sedang hāidh tidak najis, baik badan maupun keringatnya (tetap suci) bahkan wanita yang sedang hāidh boleh melakukan segala hal bersama suaminya kecuali hubungan suami istri saja.

Dan ini merupakan perbedaan antara Islām dan ahli kitāb. Dahulu pada zaman Nabi shallallāhu 'alayhi wa sallam, orang-orang ahli kitāb, mereka tidak mau makan bersama istri mereka saat istri mereka hāidh, bahkan mereka mengisolasi istri-istri mereka saat hāidh dan tidak tinggal serumah dengan mereka.

Ketika mengetahui hal tersebut para shahābat bertanya kepada Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam hingga Allāh pun menurunkan ayatnya:

وَيَسْـَٔلُونَكَ عَنِ ٱلْمَحِيضِ ۖ قُلْ هُوَ أَذًۭى فَٱعْتَزِلُوا۟ ٱلنِّسَآءَ فِى ٱلْمَحِيضِ

Mereka bertanya kepadamu tentang hāidh Katakanlah: "Hāidh itu adalah suatu kotoran. Oleh sebab itu hendaklah kamu menjauhkan diri dari wanita di waktu hāidh."

(QS Al Baqarah: 222)

Dan Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam pun bersabda, ketika itu:

اصْنَعُوا كُلَّ شَيْءٍ إِلَّا النِّكَاحَ

"Lakukan hal apapun yang kalian suka dengan istri kalian saat hāidh kecuali hubungan suami istri."

(Hadīts shahīh riwayat Imām Muslim nomor 302)

Ini adalah faedah yang kedua bahwa wanita hāidh tidaklah najis, dan masih boleh melakukan hal apapun bersama suaminya kecuali hubungan suami istri.

Wallāhu Ta'āla A'lam Bishawāb.

وصلى الله على نبينا محمد

Pentingnya ILMU dalam PERNIKAHAN


Di dalam sebuah hadits nabi ﷺ bersabda;

إِذَا تَزَوَّجَ العَبْدُ فَقَدْ كَمَّلَ نِصْفَ الدِّيْنِ ، فَلْيَتَّقِ اللهَ فِي النِّصْفِ البَاقِي

“Jika seseorang menikah, maka ia telah menyempurnakan separuh agamanya. Karenanya, bertakwalah pada Allah pada separuh yang lainnya.” (HR. Al Baihaqi dalam Syu’abul Iman. Dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam As Silsilah Ash Shahihah no. 625)

Hadits ini menunjukan bahwa menikah merupakan perkara penting dalam Islam sehingga tidak sempurna agama seseorang tanpa menikah, dan bahkan menikah bisa mendapat pahala yang begitu besar. Karena terdapat banyak amalan yg hanya bisa didapat oleh orang yang sudah menikah, seperti pahala mendidik anak, pahala menafkahi keluarga, dll.

Maka pantaslah bahwa menikah merupakan penyempurna dari agama ini sebagaimana islam telah mensyari’atkannya.

Namun demikian pada potongan hadits diatas disebutkan;

فَلْيَتَّقِ اللهَ فِي النِّصْفِ البَاقِي

"Karenanya, bertakwalah pada Allah pada separuh yang lainnya"

Arti bertaqwa disini adalah mengisi pernikahan dan kehidupan berumah tangga dengan ketaqwaan kepada Allah ﷻ. Dan salah satu bentuk ketakwaan adalah dengan menjalankan semua kewajiban sebagai hamba dalam melaksanakan perannya sebagai anggota keluarga (suami/istri).

Oleh sebab itu, untuk melakukan ketaqwaan di dalam pernikahan dan rumah tangga diperlukan ilmu, karena tanpa ilmu tidak mungkin bagi seorang hamba unt berlaku taqwa.

Kedudukan ilmu menjembatani seorang hamba menuju kepada tingkat ketakwaan, karena upaya melakukan apa yg diperintahkan dan menghindari hal-hal yang dilarang Allah ﷻ tergantung pada pengetahuan tentang perkara tersebut.

وفقني الله واياكم لما يحب ويرضى و رزقنا الإخلاص و السداد في القول والعمل

Mengapa IBADAH ???

🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

ORIENTASI KEHADIRAN ALLOH TA'ALA

🙏 Mengapa ibadah dilakukan oleh para nabi/Rosul, Sahabat, Ulama?

🌼 Jawabnya adalah

1. Karena mereka menginginkan perubahan yg besar dalam kehidupan ini.

2. Mereka sadar di lakukan karena berorientasi hanya kepada Alloh Ta'ala.

3. Setiap ibadah yg dilakukan berharap hanya kehadiran Alloh Ta'ala.

🌺 Inilah alasan kenapa mereka beribadah, akibatnya akan menimbulkan kekhusyukan yg stabil, ibadah tidak lagi menjadi satu kewajiban melainkan menjadi suatu kebutuhan.
Tidak beribadah dgn baik sama halnya dgn tidak makan/minum bagi fisik manusia. Disini terjawab rahasia kenapa Rosulloh shallallahu ‘alaihi wasallam mampu beribadah yg sangat luar biasa sampai2 pada waktu sholat malam kaki beliau bengkak.

🌸 Dan ketika ditanya istri Beliau menjawab dgn singkat "Tidakkah aku pantas  menjadi hamba-Nya yang bersyukur ?

🙏 Jadi dgn beribadah yg hanya berorientasi hanya pada Alloh Ta'ala akan menjadikan seorang hamba tidak lagi merasa dipaksa atau diperintah untuk bersyukur kepada-Nya.

🙏Dan sangat butuh terus menerus untuk bersyukur kepada-Nya. Kala syukur sudah menjadi kebutuhan maka ibadah benar benar akan menjadi suatu kemutlakan dlm hidup seorang muslim mukmin, hingga mereka kala berkarya maka karyanya akan mendunia bahkan menembus zaman.
Itulah yang ada pada diri ulama ulama terdahulu. Jasad mereka telah tiada , tetapi buah tangan mereka (karyanya) tetap menemani setiap hembusan nafas anak zaman, bahkan mungkin hingga akhir zaman.

🌻 Mereka sadar bahwa setiap ibadah Alloh Ta'ala yang akan mencukupi kebutuhannya. Sama sekali tidak berfikir tentang aku dapat untung berapa apalagi gaji berapa?

🌹 _Bagaimana karya kita/ ibadah kita ?

❤ Semoga kita senantiasa memperbaiki ibadah kita kpd Alloh Ta'ala, dan terus istiqomah bertutur kata, berfikir dan berbuat baik dan benar.

Semoga kita menjadi lebih baik dan lebih bermanfaat.

Robbana Taqobbal Minna

😊❤👍

ADAB sebelum TIDUR

Assalamualaikum wr.wb

ADAB SEBELUM ANDA TIDUR… 🛏☄

💧 Islam sebagai agama yang sempurna telah mengajarkan beberapa adab mulia yang sepantasnya dilakukan oleh seorang muslim ketika hendak tidur.

💧 Di antara Adab-Adab Tersebut Adalah :

1. Mematikan Lampu.

🔖 Hanya berlaku bagi lampu yang dinyalakan dengan api.

📚 Di dalam Shahih Al-Bukhari dan Muslim diceritakan, “Bahwasanya di Kota Madinah ada sebuah rumah yang terbakar di malam hari. Ketika disampaikan kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam tentang peristiwa tersebut, maka beliau bersabda, “Sesungguhnya api ini adalah musuh bagi kalian. Apabila kalian hendak tidur maka padamkanlah.”

2. Menutup Pintu.
💠 Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam Bersabda, “dan tutuplah pintu-pintu, karena Syaithan tidak dapat membuka pintu yang tertutup.”
(Hadits Jabir bin Abdillah diriwayatkan Imam Muslim)

3. Berwudhu’.
🔖 Terlebih Ketika dalam Keadaan Junub.

💠 Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam Bersabda, “Apabila kamu akan mendatangi tempat tidurmu, maka berwudhu’lah seperti wudhu’ mu ketika hendak sholat…”
(HR. Al-Bukhari dan Muslim)

4. Mengebuti Tempat Tidur dengan Membaca Basmalah.
🔖 Ini adalah SUNNAH yang sering DITINGGALKAN.

💠 Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda,
“Apabila salah seorang kalian hendak berbaring di tempat tidurnya, maka kebutilah tempat tidurnya dengan ujung sarungnya. Karena sesungguhnya dia tidak mengetahui apa yang akan menimpanya kemudian.”
(HR. Al-Bukhari dan Muslim)
Dalam riwayat Muslim disebutkan, “Hendaknya ia mengucapkan bismillah…”

5. Berbaring dengan Tubuh Bagian Kanan.
💠 Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda,  “Apabila engkau hendak mendatangi tempat tidurmu, maka berwudhu’lah seperti wudhu’ mu ketika akan shalat, kemudian berbaringlah pada sisi kananmu.”
(HR. Al-Bukhari dan Muslim)

6. Meletakkan Tangan Kanan di Bawah Pipi.
🔹 Shahabat Hudzaifah Radhiallahu ‘anhu menuturkan, “Dahulu Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam apabila telah berbaring di malam hari, maka beliau meletakkan tangannya di bawah pipinya…”
(HR. Al-Bukhari)

7. Membaca Dzikir dan Do’a Tidur.

🔖 Ada beberapa do’a yang bisa dibaca ketika hendak tidur, di antaranya ialah:

📌 Surat Al-Ikhlas, Surat Al-Falaq, Surat An-Naas.
Mengumpulkan kedua tangan, meniup keduanya kemudian membaca tiga surat tersebut. Lalu mengusapkan kedua tangannya ke bagian tubuh yang bisa terjangkau, dimulai dari kepala, wajah, dan tubuhnya bagian depan.”

📌 Membaca Dua ayat terakhir dari surat Al-Baqarah, yaitu ayat 285 dan 286.
Anda akan dijaga dari kejahatan Syaithan dan lainnya.

📌 Membaca ayat kursi.
Anda akan dijaga dari gangguan Syaithan hingga pagi hari.

🔖 Jangan lupa membaca do'a,

"BISMIKA ALLAHUMMA AMUUTU WA AHYA"

🔖 Dan ketika bangun membaca do'a nya :

ALHAMDULILLAHIL LADZI AHYANA BA'DA MA AMATANA WA ILAIHIN NUSYUR..

Minggu, 24 Februari 2019

RENUNGAN FAJAR .... 25 Feb



         السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

       بِسۡـــــــــمِ ٱللهِ ٱلرَّحۡـمَـٰنِ ٱلرَّحِـــــــيم
Rasulullah صلى الله عليه وآله وسلم 
                bersabda :
“Sesungguhnya jika seorang hamba sedang sholat, ia datang  membawa dosa2nya dan اللهِ letakkan dosa2nya itu diatas kepala atau pundaknya, setiap ia ruku' atau sujud, maka dosa2 itu  jatuh berguguran”
(Hadist Riwayat Ibnu Hibban
         dinyatakan Shahih
                    oleh :
  Syaikh Syu’aib al-Arnauth,
     Kanzul Ummal : 7/287).

Rasulullah صلى الله عليه وآله وسلم   
                bersabda,

"Tidaklah seorang hamba yang bersujud 1 kali karena اللهِ, melainkan (pasti) اللهِ menulis dengannya satu kebaikan untuknya, menghapus denganya satu keburukan darinya dan mengangkat denganya satu derajat untuknya maka perbanyaklah bersujud"
(Hadist Riwayat Ibnu Majah)

Rasulullah صلى الله عليه وآله وسلم   
              bersabda :

"Jarak paling dekat seorang hamba dengan Robbnya adalah ketika ia sedang bersujud maka perbanyaklah berdo'a ketika itu, karena bagimu layak untuk dikabulkan"
(Hadist Riwayat Muslim).

Sabtu, 23 Februari 2019

Berdzikirlah .....

🌗 INSPIRASI PETANG 🌈

Salah satu penyebab dari datangnya stres itu karena kebanyakan mikir dan sangat kurang dzikir.

Hidup akan terasa sangat berat manakala kita tidak mendapat pertolongan Alloh Subhanahu Wa Ta’ala. Salah satu gerbang pertolongan Alloh Subhanahu Wa Ta'ala yang memiliki derajat sangat tinggi adalah dzikrulloh.

Semakin banyak kita mengingat Alloh Subhanahu Wa Ta’ala, semakin dimudahkan segala urusan kita dan hatinya menjadi tentram.

Aa Gym

BERSEDEKAHLAH ketika PELIT DAN SEHAT



Ketika seseorang sehat, maka ia cenderung untuk pelit. Sehingga dalam keadaan sehat dan pelit, sulit sekali untuk sedekah. Padahal sedekah ketika pelit dan sehat adalah sebaik-baiknya sedekah dan berpahala lebih besar.


Dari Abu Hurairah, ia berkata bahwa ada seseorang yang menemui Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, lalu ia berkata,

يَا رَسُولَ اللَّهِ أَىُّ الصَّدَقَةِ أَعْظَمُ أَجْرًا قَالَ « أَنْ تَصَدَّقَ وَأَنْتَ صَحِيحٌ شَحِيحٌ ، تَخْشَى الْفَقْرَ وَتَأْمُلُ الْغِنَى ، وَلاَ تُمْهِلُ حَتَّى إِذَا بَلَغَتِ الْحُلْقُومَ قُلْتَ لِفُلاَنٍ كَذَا ، وَلِفُلاَنٍ كَذَا ، وَقَدْ كَانَ لِفُلاَنٍ »


“Wahai Rasulullah, sedekah yang mana yang lebih besar pahalanya?” Beliau menjawab, “Engkau bersedekah pada saat kamu masih sehat, saat kamu takut menjadi fakir, dan saat kamu berangan-angan menjadi kaya. Dan janganlah engkau menunda-nunda sedekah itu, hingga apabila nyawamu telah sampai di tenggorokan, kamu baru berkata, “Untuk si fulan sekian dan untuk fulan sekian, dan harta itu sudah menjadi hak si fulan.” (Muttafaqun ‘alaih. HR. Bukhari no. 1419 dan Muslim no. 1032).

Yang dimaksud keadaan sehat di sini adalah dalam keadaan tidak tertimpa sakit. Adapun pelit atau syahih yang dimaksud adalah pelit ditambah punya rasa tamak.

Imam Nawawi rahimahullah mengatakan bahwa orang pelit itu ketika dalam keadaan sehat. Jika ia berbaik hati bersedekah dalam keadaan sehat seperti itu, maka terbuktilah akan benarnya niatnya dan besarnya pahala yang diperoleh. Hal ini berbeda dengan orang yang bersedekah saat menjelang akhir hayat atau sudah tidak ada harapan lagi untuk hidup, maka sedekah ketika itu masih terasa kurang berbeda halnya ketika sehat. (Syarh Shahih Muslim, 7: 112)

Ibnul Munir menyampaikan bahwa ayat yang dibawakan oleh Imam Bukhari sebelum hadits di atas menunjukkan larangan menunda-nunda untuk berinfak dan supaya menjauhi panjang angan-angan. Juga di dalamnya diajarkan supaya bersegera dalam sedekah, jangan suka menunda-nunda. Dinukil dari Fathul Bari, 3: 285.

Ayat yang dibawakan adalah firman Allah,

وَأَنْفِقُوا مِنْ مَا رَزَقْنَاكُمْ مِنْ قَبْلِ أَنْ يَأْتِيَ أَحَدَكُمُ الْمَوْتُ

“Dan belanjakanlah sebagian dari apa yang telah Kami berikan kepadamu sebelum datang kematian.” (QS. Al Munafiqun: 10).

Dan firman Allah,

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا أَنْفِقُوا مِمَّا رَزَقْنَاكُمْ مِنْ قَبْلِ أَنْ يَأْتِيَ يَوْمٌ لَا بَيْعٌ فِيهِ

“Hai orang-orang yang beriman, belanjakanlah (di jalan Allah) sebagian dari rezki yang telah Kami berikan kepadamu sebelum datang hari yang pada hari itu tidak ada lagi jual beli” (QS. Al Baqarah: 254).

Ibnu Hajar rahimahullah berkata, “Hadits di atas mendorong supaya setiang orang berjuang melawan hawa nafsunya untuk mengeluarkan harta padahal ada sifat pelit dan tamak yang menghalangi. Ini yang menunjukkan bahwa sedekahnya benar-benar jujur dan kuatnya semangat orang yang melakukannya.” (Fathul Bari, 3: 285).

Hanya Allah yang memberi hidayah dan taufik.

Referensi:
Al Minhaj Syarh Shahih Muslim, Abu Zakariya Yahya bin Syarf An Nawawi, terbitan Dar Ibni Hazm, cetakan pertama, tahun 1433 H.

Fathul Bari bi Syarh Shohih Al Bukhari, Ibnu Hajar Al Asqolani, terbitan Dar Thiybah, cetakan keempat, tahun 1432 H.

Doa Sayyidul Istighfar



اَللَّهُمَّ أَنْتَ  رَبِّيْ ،  لَا إِلٰـهَ إِلَّا أَنْت

ALLAAHUMMA ANTA ROBBII, LAA ILAAHA ILLAA ANTA
“Ya Allâh, Engkau adalah Rabbku, tidak ada Ilah yang berhak diibadahi dengan benar selain Engkau



خَلَقْتَنِيْ وَأَنَا عَبْدُكَ ،  وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ

KHOLAQTANII WA ANA ‘ABDUKA WA ANA ‘ALAA ‘AHDIKA
Engkau yang menciptakan aku dan aku adalah hamba-Mu
Aku menetapi perjanjian untuk taat kepada-Mu



وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ

WA WA’DIKA MAS TATHO’TU
dan janji balasan-Mu sesuai dengan kemampuanku



أَعُوْذُ بِكَ  مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ

A-‘UDZUBIKA MIN SYAR-RI MAA SHONA’TU
Aku berlindung kepada-Mu dari keburukan perbuatanku,



 أَبُوْءُ لَكَ  بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ

ABUU-U LAKA BINI’MATIKA ‘ALAYYA
Aku mengakui nikmat-Mu kepadaku


وَأَبُوْءُ بِذَنْبِيْ فَاغْفِرْ لِي

WA ABUU-U BIDZAMBII FAGHFIRLII
dan aku mengakui dosaku kepada-Mu, maka ampunilah aku



فَإِنَّهُ لَا يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ  إِلَّا أَنْتَ

FA-INNAHU LAA YAGHFIRUDZ DZUNUUBA ILLAA ANTA
Sebab tidak ada yang dapat mengampuni dosa selain Engkau”

artinya:

“Ya Allâh, Engkau adalah Rabbku,
tidak ada Ilah yang berhak diibadahi dengan benar selain Engkau.
Engkau yang menciptakan aku dan aku adalah hamba-Mu.
Aku menetapi perjanjian untuk taat kepada-Mu dan janji balasan-Mu sesuai dengan kemampuanku.
Aku berlindung kepada-Mu dari keburukan perbuatanku.
Aku mengakui nikmat-Mu kepadaku dan aku mengakui dosaku kepada-Mu, maka ampunilah aku.
Sebab tidak ada yang dapat mengampuni dosa selain Engkau.”

(Muttafaq ‘alaih)

Jumat, 22 Februari 2019

KITA berjalan menuju AJAL…


Abu Dzar rodhiyallahu ‘anhu pernah berkata, “Wahai manusia, injakkan kakimu ke tanah. Sesungguhnya sebentar lagi ia akan menjadi kuburmu.

Wahai manusia, sesungguhnya hidupmu hanya beberapa hari, tiap kali waktu berlalu, berarti sebagian hidupmu telah pergi.

Wahai manusia, engkau sekarang ini selalu menghabiskan umurmu sejak lahir dari rahim ibumu.

”Seorang penyair mengatakan:

نَسِيْرُ إِلَى اْلآجَالِ مِنْ كُلِّ لَحْظَةٍ وَأَيَّامُنَا تُطْوَى وَهُنَّ مَرَاحِلُ

وَلَمْ أَرَ مِثْلَ الْمَوْتِ حَقًّا كَأَنَّهُ إِذَامَا تَخَطَّتْهُ اْلأَمَانِيَّ بَاطِلُ

وَمَا أَقْبَحَ التَّفْرِيْطَ فِيْ زَمَنِ الصِّبَا فَكَيْفَ بِهِ وَالشَّيْبُ لِلرَّأْسِ شَاعِلُ

تَرَحَّلْ مِنَ الدُّنْيَا بِزَادٍ مِنَ التُّقَى فَعُمْرُكَ أَيَّامٌ وَهُنَّ قَلاَ ئِلُ

Kita berjalan menuju ajal dalam setiap detiknya

Hari-hari kita selalu berlalu, dan memiliki tahapan-tahapan
Aku belum pernah melihat ada sesuatu yang lebih meyakinkan daripada kematian…setiap apa yang kau bayangkan tanpa diakhiri kematian itu hal mustahil…
Alangkah buruknya perbuatan kita disaat muda belia tak mau menengok agamanya… Lantas, bagaimana nasib seseorang yang tetap meninggalkan agama, padahal ubannya telah menyala
Berjalanlah kamu di dunia ini dengan bekal takwa

Karena, umurmu hanyalah hitungan hari yang kian purna…

Semoga bisa menjadi renungan wahai sobat!!!
M

Embun pagi


Kita akan merasa kehilangan orang yang kita sayang setelah orang itu tidak ada di hadapan kita
Sebelum itu terjadi.maksimalkan waktu kita bersama mereka dan maksimalkan agar kita selalu istiqomah dlm kebaikan dan kita selalu mendoakan terus keluarga kita yg sholeh dan baik tetap istiqomah,yg jahat atau yg belum menyadari tentang kebaikan semoga d bukakan pintu maaf dan jalan untuk menuju kebaikan yg d ridhoi allah swt,yg sakit sahabat,keluarga dan rekan kita d manapun berada semoga lekas sembuh dan sll dlm bimbingan dan lindungan allah swt Aamiin amiin yrb allamiin

Semangat beraktifitas ....
Semoga kita semua selalu bersabar dan bersyukur
Aamiin ya Robbal'alamiin🙏

Renungan 23 Feb 2019


        السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
 
       بِسۡـــــــــمِ ٱللهِ ٱلرَّحۡـمَـٰنِ ٱلرَّحِـــــــيم
Rasulullah صلى الله عليه وآله وسلم 
                  bersabda:
“Hak seorang muslim atas seorang muslim yang lain ada 6 (enam) :
Diantara para sahabat, ada yang bertanya,

‘Apa saja Yaa Rasululllah?’

Beliau menjawab :

1.”Bila kamu berjumpa dengannya, ucapkan salam.
2. Jika ia mengundangmu, penuhilah.
3. Jika ia meminta nasihat kepadamu, nasihatilah.
4. Jika ia bersin dan  memuji اللهِ hendaknya kamu mendo'akannya, dan
5. Jika ia sakit, jenguklah.
6.Dan jika ia wafat, antarkanlah jenazahnya” (Hadist Riwayat Muslim)

Rasulullah صلى الله عليه وآله وسلم 
                bersabda :
           
"Barangsiapa yang memperhatikan  kepentingan saudaranya, maka اللهِ akan selalu memperhatikan kepentingannya." (Hadist Riwayat Muslim

                  Firman اللهِ
A'uzubillahiminasy syaithonirrojiim
“...Orang-orang yang berbuat baik didunia ini mendapat (pembalasan) yang baik......." (Surat an-Nahl : 30).

Kamis, 21 Februari 2019

Mari kita perbanyak SHALAWAT di hari Jumat

💐Yuk Perbanyak Shalawat di Hari Jum'at💐

🍃🍃🍃
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

أَكْثِرُوا عَلَىَّ مِنَ الصَّلاَةِ فِى كُلِّ يَوْمِ جُمُعَةٍ فَإِنَّ صَلاَةَ أُمَّتِى تُعْرَضُ عَلَىَّ فِى كُلِّ يَوْمِ جُمُعَةٍ ، فَمَنْ كَانَ أَكْثَرَهُمْ عَلَىَّ صَلاَةً كَانَ أَقْرَبَهُمْ مِنِّى مَنْزِلَةً

“Perbanyaklah shalawat kepadaku pada setiap Jum’at. Karena shalawat umatku akan diperlihatkan padaku pada setiap Jum’at. Barangsiapa yang banyak bershalawat kepadaku, dialah yang paling dekat denganku pada hari kiamat nanti.” (HR. Baihaqi dalam Sunan Al Kubro. Hadits ini hasan ligoirihi)

🍂🍂🍂
Di antara shalawat yang dianjurkan yang dapat kita amalkan adalah:

✅ Dari Zaid bin Abdullah berkata bahwa sesungguhnya mereka dianjurkan mengucapkan,

اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ النَّبِيِّ الأُمِّيِّ

"Ya Allah, berilah shalawat kepada Muhammad Nabi yang Ummi.” (Fadhlu Ash Sholah ‘alan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam no. 60, shahih)

✅ Dari Ka’ab bin ‘Ujroh, beliau mengatakan,

“Wahai Rasulullah, kami sudah mengetahu bagaimana kami mengucapkan salam padamu. Lalu bagaimana kami bershalawat padamu?” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Ucapkanlah,

اللَّهُمَّ صّلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ اِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ

"Ya Allah, berilah shalawat kepada Muhammad dan kerabatnya karena engkau memberi shalawat kepada kerabat Ibrahim. Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Maha Mulia" (Fadhlu Ash Sholah ‘alan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam no. 56, shahih)

✅ Dalam riwayat Bukhari no. 3370 terdapat lafazh shalawat sebagai berikut,

اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ ، وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ ، كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ ، إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ ، اللَّهُمَّ بَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ ، وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ ، كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ ، وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ ، إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ

“Ya Allah, berilah shalawat kepada Muhammad dan kerabatnya karena engkau memberi shalawat kepada Ibrahim dan kerabatnya. Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Maha Mulia. Ya Allah, berilah keberkahan kepada Muhammad dan kerabatnya karena engkau memberi keberkahan kepada Ibrahim dan kerabatnya. Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Maha Mulia"

Jumat berkah

22 .02 .2019

Bismillahirohmannirrohim

● Ya Allah.....
Dihari JUMAAT ini....
Kami Bersyukur kepadaMu karena telah Menjaga tidur kami dan Membangunkan kami kembali di pagi ini.

● Ya Allah...
Dengan-Mu kami memasuki waktu pagi...
Berikanlah kami keberkahan sepanjang hari, permudahkan dan lancarkanlah urusan kami serta limpahkan rejeki pada kami pagi ini…
Kami mohon kepada-Mu.

● Ya Alloh.....
Kami mohon Engkau jauhkan segala petaka yang mungkin akan menimpa kami, bersihkan hati ini dari kebencian apa pun dan pada siapa pun.
Kalau pagi ini ada hati yang tersimpan benci, ubahlah menjadi kasih sayang.
Kalau hati kami kotor, sucikanlah ya Allah…

● Ya Allah...
Semoga rahmat-Mu selalu menyertertai kami sejak pagi untuk mengisi kehidupan, menyiapkan bekal kematian, sampai selamat di hari kebangkitan.
Berkahilah hidup kami, restuilah aktifitas kami, dan selamatkanlah kami di setiap langkah & tapak kaki yang kami langkahi.

● Ya Alloh.....
Hapus dan Ampunilah segala Kesalahan serta Dosa kedua Orang Tua kami ....
Hapus Kesalahan dan Dosa...
Saudara kami...
Sahabat kami...
Guru dan Pemimpin kami...

● Ya Alloh.....
Semoga Kami semua selalu dalam keadaan Sehat
Aamiin......

SALAM IBADAH

Tahukah ANDA ?


Tahukah Anda apa sebab terbesar yang membuat seseorang tidak bahagia dalam hidupnya?

Bukan karena miskin/kaya, bukan karena merasa kekurangan sesuatu, bukan karena populer atau tidak, bukan karena masalah hidup yang menerpa,


Tapi karena terlalu memikirkan apa yang dipikirkan orang lain tentang dirinya..(penilaian dari orang lain).


Professor Rory O’Connor menyebut hal ini dengan istilah 'Social Perfectionism'.

Orang2 seperti ini adalah orang2 yg direpotkan dengan pikiran dia sendiri tentang apa yg orang lain pikirkan tentang dirinya.

Padahal orang sekitarnya bisa jadi tidak berpikir demikian, seringkali itu hanyalah khayalan dirinya sendiri.

Itulah mengapa, mereka-mereka yang menjadikan pusat perhatiannya selain Allah akan merasa lelah dalam hidupnya, karena yang mereka jadikan harapan adalah pengakuan dan penghargaan dari orang lain. Terlalu memusingkan penilaian orang, pandangan orang, dan apa kata orang.

Orang-orang yang paling berbahagia dalam hidupnya adalah mereka yang menjadikan Allah sebagai pusat perhatiannya.

Mereka yang tidak terlalu mengkhawatirkan apa kata orang, yang mereka khawatirkan adalah apa kata Allah.

Mereka yang tidak memusingkan penilaian orang, yang mereka cari adalah penilaian Allah.

Karena Dialah yang Maha Melihat, Menghitung, dan sempurna Membalas.


Jangan sampai kita salah fokus,
Fokuslah HANYA pada Allah..
Ahadun Ahad☝


Barakallahu fiikum
Watawaa shoubil haq,
Watawaa shoubish shobr

Kisah haru seorang IBU


Sebuah kisah, Seorang ibu ingin meminjam uang kepada anaknya yang telah mapan. Dengan suara rendah disertai rasa malu ibu berkata " Nak, bolehkah ibu meminjam uang 100 ribu? Ibu ada perlu buat beli beras", Anaknya tidak langsung menjawab, dengan raut muka datar ia berkata " Iya Bu, nanti Aku tanya istriku dulu", seakan berat untuk mengiyakan, karena belum tentu isterinya mengiyakan.

Ketika Sang Anak masuk ke dalam rumah ia melihat dus susu anaknya masih ada bandrol harga Rp 50.000, kemudian dia merenung. Jika 1 dus habis 1 hari x 30 hari x 2 th = 36 juta.

 Dia berfikir, waktu balita dia hanya diberikan ASI oleh ibunya, harganya tak terhingga, super steril, diberikan dengan penuh kasih sayang. Jika didapat oleh seorang anak selama 2 tahun berapa yang harus ia bayar?

 Kemudian ia berbalik dan menatap wajah ibunya yang teduh walau telah dimakan usia. "Dirimu telah memberikan semua kasih sayang, harta dan semuanya kepadaku tanpa pamrih, dan semua itu kuterima dgn GRATIS.

 Maafkan anakmu yg durhaka ini yang tidak tahu balas budi". Segera ia memeluk ibunya dan mengecup keningnya dan memberi uang Rp 3 jt, sambil menangis ia berkata "Ibu, jangan berkata pinjam lagi ya, hartaku adalah juga milikmu, doakan anakmu ini agar selalu berbakti padamu".

 Sambil berkaca-kaca ada air bening di pelupuk mata ibu, ia berkata "Nak, di setiap keadaan ibu selalu berdoa agar kita semua selalu dikumpulkan di dunia dan di SURGA nanti dalam kebahagian.

Bagi para ISTRI ingatlah bahwa rezeki dari suamimu adalah jg HAK mertuamu. Dan juga perlakukanlah ibu mertua seperti ibu kandung sendiri.
 Jika kalian sayang IBU kirim ke semua kontak yg ada d WA, harap diteruskan agar semua orang tau betapa berharganya seorang IBU.😭😭😭

NAFSU tersembunyi

Beberapa pakar sejarah Islam meriwayatkan sebuah kisah menarik. Kisah Ahmad bin Miskin, seorang ulama abad ke-3 Hijriah dari kota Basrah, Irak. Beliau bercerita:

Aku pernah diuji dengan kemiskinan pada tahun 219 Hijriyah. Saat itu, aku sama sekali tidak memiliki apapun, sementara aku harus menafkahi seorang istri dan seorang anak. Lilitan hebat rasa lapar terbiasa mengiringi hari-hari kami.

Maka aku bertekad untuk menjual rumah dan pindah ke tempat lain. Akupun berjalan mencari orang yang bersedia membeli rumahku.

Bertemulah aku dengan sahabatku Abu Nashr dan kuceritakan kondisiku. Lantas, dia malah memberiku 2 lembar roti isi manisan dan berkata: “Berikan makanan ini kepada keluargamu.”

Di tengah perjalanan pulang, aku berpapasan dengan seorang wanita fakir bersama anaknya. Tatapannya jatuh di kedua lembar rotiku. Dengan memelas dia memohon:

“Tuanku, anak yatim ini belum makan, tak kuasa terlalu lama menahan rasa lapar yang melilit. Tolong beri dia sesuatu yang bisa dia makan. Semoga Allah merahmati Tuan.”

Sementara itu, si anak menatapku polos dengan tatapan yang takkan kulupakan sepanjang hayat. Tatapan matanya menghanyutkan fikiranku dalam khayalan ukhrowi, seolah-olah surga turun ke bumi, menawarkan dirinya kepada siapapun yang ingin meminangnya, dengan mahar mengenyangkan anak yatim miskin dan ibunya ini.

Tanpa ragu sedetikpun, kuserahkan semua yang ada ditanganku. “Ambillah, beri dia makan”, kataku pada si ibu.

Demi Allah, padahal waktu itu tak sepeserpun dinar atau dirham kumiliki. Sementara di rumah, keluargaku sangat membutuhkan makanan itu.

Spontan, si ibu tak kuasa membendung air mata dan si kecilpun tersenyum indah bak purnama.

Kutinggalkan mereka berdua dan kulanjutkan langkah gontaiku, sementara beban hidup terus bergelayutan dipikiranku.

Sejenak, kusandarkan tubuh ini di sebuah dinding, sambil terus memikirkan rencanaku menjual rumah. Dalam posisi seperti itu, tiba-tiba Abu Nashr dengan kegirangan mendatangiku.

“Hei, Abu Muhammad...! Kenapa kau duduk duduk di sini sementara limpahan harta sedang memenuhi rumahmu?”, tanyanya.

“Subhanallah....!”, jawabku kaget. “Dari mana datangnya?”

“Tadi ada pria datang dari Khurasan. Dia bertanya-tanya tentang ayahmu atau siapapun yang punya hubungan kerabat dengannya. Dia membawa berduyun-duyun angkutan barang penuh berisi harta,” ujarnya.

“Terus?”, tanyaku keheranan.

“Dia itu dahulu saudagar kaya di Bashroh ini. Kawan ayahmu. Dulu ayahmu pernah menitipkan kepadanya harta yang telah ia kumpulkan selama 30 tahun. Lantas dia rugi besar dan bangkrut. Semua hartanya musnah, termasuk harta ayahmu.

Lalu dia lari meninggalkan kota ini menuju Khurasan. Di sana, kondisi ekonominya berangsur-angsur membaik. Bisnisnya melejit sukses. Kesulitan hidupnya perlahan lahan pergi, berganti dengan limpahan kekayaan.
Lantas dia kembali ke kota ini, ingin meminta maaf dan memohon keikhlasan ayahmu atau keluarganya atas kesalahannya yang lalu.

Maka sekarang, dia datang membawa seluruh harta hasil keuntungan niaganya yang telah dia kumpulkan selama 30 tahun berbisnis. Dia ingin berikan semuanya kepadamu, berharap ayahmu dan keluarganya berkenan memaafkannya.”

Dengan perubahan drastis nasib hidupnya ini, Ahmad bin Miskin melanjutkan ceritanya:

“Kalimat puji dan syukur kepada Allah berdesakan meluncur dari lisanku. Sebagai bentuk syukur. Segera kucari wanita faqir dan anaknya tadi. Aku menyantuni dan menanggung biaya hidup mereka seumur hidup.

Aku pun terjun di dunia bisnis seraya menyibukkan diri dengan kegiatan sosial, sedekah, santunan dan berbagai bentuk amal salih. Adapun hartaku, terus bertambah melimpah ruah tanpa berkurang.

Tanpa sadar, aku merasa takjub dengan amal salihku. Aku merasa, telah mengukir lembaran catatan malaikat dengan hiasan amal kebaikan. Ada semacam harapan pasti dalam diri, bahwa namaku mungkin telah tertulis di sisi Allah dalam daftar orang orang shalih.

🌒Suatu malam, aku tidur dan bermimpi. Aku lihat, diriku tengah berhadapan dengan hari kiamat. Aku juga lihat, manusia bagaikan ombak, bertumpuk dan berbenturan satu sama lain.

Aku juga lihat, badan mereka membesar. Dosa-dosa pada hari itu berwujud dan berupa, dan setiap orang memanggul dosa-dosa itu masing-masing di punggungnya.

Bahkan aku melihat, ada seorang pendosa yang memanggul di punggungnya beban besar seukuran kota Basrah, isinya hanyalah dosa-dosa dan hal-hal yang menghinakan.

Kemudian, timbangan amal pun ditegakkan, dan tiba giliranku untuk perhitungan amal.

Seluruh amal burukku ditaruh di salah satu sisi timbangan, sedangkan amal baikku di sisi timbangan yang lain. Ternyata, amal burukku jauh lebih berat daripada amal baikku..!

Tapi ternyata, perhitungan belum selesai. Mereka mulai menaruh satu persatu berbagai jenis amal baik yang pernah kulakukan.

Namun alangkah ruginya aku. Ternyata dibalik semua amal itu terdapat NAFSU TERSEMBUNYI. Nafsu tersembunyi itu adalah riya, ingin dipuji, merasa bangga dengan amal shalih. Semua itu membuat amalku tak berharga. Lebih buruk lagi, ternyata tidak ada satupun amalku yang lepas dari nafsu-nafsu itu.

Aku putus asa.

Aku yakin aku akan binasa.
Aku tidak punya alasan lagi untuk selamat dari siksa neraka.

Tiba-tiba, aku mendengar suara, “Masihkah orang ini punya amal baik?”

“Masih...”, jawab suara lain. “Masih tersisa ini.”

Aku pun penasaran, amal baik apa gerangan yang masih tersisa? Aku berusaha melihatnya.

Ternyata, itu HANYALAH dua lembar roti isi manisan yang pernah kusedekahkan kepada wanita fakir dan anaknya.

Habis sudah harapanku...
Sekarang aku benar benar yakin akan binasa sejadi-jadinya.

Bagaimana mungkin dua lembar roti ini menyelamatkanku, sedangkan dulu aku pernah bersedekah 100 dinar sekali sedekah (100 dinar = +/- 425 gram emas = Rp 250 juta), dan itu tidak berguna sedikit pun. Aku merasa benar-benar tertipu habis-habisan.

Segera 2 lembar roti itu ditaruh di timbanganku. Tak kusangka, ternyata timbangan kebaikanku bergerak turun sedikit demi sedikit, dan terus bergerak turun sampai-sampai lebih berat sedikit dibandingkan timbangan kejelekanku.

Tak sampai disitu, tenyata masih ada lagi amal baikku. Yaitu berupa air mata wanita faqir itu yang mengalir saat aku berikan sedekah. Air mata tak terbendung yang mengalir kala terenyuh akan kebaikanku. Aku, yang kala itu lebih mementingkan dia dan anaknya dibanding keluargaku.

Sungguh tak terbayang, saat air mata itu ditaruh, ternyata timbangan baikku semakin turun dan terus memberat. Hingga akhirnya aku mendengar suatu suara berkata, “Orang ini selamat dari siksa neraka..!”

Saudara-saudariku tercinta...
Masih adakah terselip dalam hati kita nafsu ingin dilihat hebat di mata orang lain pada ibadah dan amal-amal kita..

Faghfirlanaa...

Ketahuilah ........

Perlombaan yang paling penting dalam hidup ini, adalah berlomba melawan DIRI SENDIRI