Tidak Belajar Sehari adalah Sebuah Kesalahan.
Tidak Belajar Seminggu adalah Sebuah Kebodohan.
Tidak Belajar Setahun adalah Sebuah Kemiskinan dan Kemelaratan.
Dan TIDAK BELAJAR Seumur Hidup adalah Sebuah Warisan Yang Berbahaya buat Keturunan.

Minggu, 03 Maret 2019

STOP .... Jangan Broken heart

#Broken heartS..
Berharap pada manusia, adalah patah hati yang disengaja.

"Aku sudah pernah merasakan semua kepahitan dalam hidup dan yang paling pahit adalah berharap kepada manusia." (Ali bin Abi Thalib)

ALLAH Ta'ala telah menegaskan dalam firman-Nya.
"Dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap." (QS. Al-Insyirah: 8)

Kami berlindung kepada kalimat-kalimat ALLAH yang sempurna dari kejahatan makhluk-Nya. Semoga ALLAH Ta'ala slalu melindungi dan menolongmu sedulurku dari segala apa yang menjadi keluh kesahmu. Aamiin!🙏

═══ ❁✿❁ ═══
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

Merubah Takdir

KITA memang tidak bisa mengubah takdir yang sudah terjadi sebab waktu memang diciptakan tidak bisa mundur. Yang dimaksud mengubah takdir di sini ialah mengubah takdir di masa mendatang. Lalu bagaimana cara kita mengubah takdir?

1⃣ Hal ini merupakan yang paling utama ialah dengan berdo’a Alloh Ta'ala yang menetapkan takdir kita, maka Alloh Ta'ala memiliki kuasa untuk mengubahnya, artinya takdir baru bagi kita. Mengubah takdir artinya Alloh Ta'ala menggantinya dengan takdir baru. Tetap, Alloh Ta'ala yang menetapkan takdir.

Do’a tanpa tindakan percuma?
Tidak, kadang ada kondisi dimana kita tidak bisa bertindak lagi, maka berdo’alah. Kadang, kita bingung mau bertindak apa? Berdo’alah. Anda sudah berusaha dan sedang bertindak, maka berdo’alah. Mudah-mudahan Alloh Ta'ala membimbing langkah kita. Termasuk membuka pikiran untuk melakukan sesuatu.

2⃣ Bersedekah.
Rasululloh ﷺ pernah bersabda, “Silaturrahmi dapat memperpanjang umur dan sedekah dapat mengubah takdir yang mubram,”
(HR. Bukhari, Muslim, at-Tirmidzi, Imam Ahmad).

Bisa jadi Anda akan celaka atau mengalami kerugian, namun bisa jadi tidak terjadi karena Anda melakukan sedekah. Oleh karena itu, mari kita tingkatkan sedekah, mudah-mudahan kita terhindar dari takdir-takdir yang tidak kita sukai dan diubah oleh Allah menjadi takdir yang menambah kebaikan bagi kita.

3⃣ Bertasbih. Ada hadis yang diriwayatkan dari Sa’ad Ibnu Abi Waqosh, Rasulullah ﷺ. bersabda, “Maukah kalian Aku beritahu sesuatu do’a, yang jika kalian memanfa’atkan itu ketika ditimpa kesedihan atau bencana, maka Alloh akan menghilangkan kesedihan itu?” Para sahabat menjawab, “Ya, wahai Rasulululloh.” Rasulullah ﷺ. bersabda, “Yaitu do’a “Dzun-Nun: ‘La ilaaha illa anta subhanaka inni kuntu minadh-dholimin (Tidak ada Tuhan selain Engkau, maha suci Engkau, sesungguhnya aku termasuk di antara orang-orang yang dholim)’,”
(HR. Imam Ahmad, At-Turmudzi dan Al-Hakim).

4⃣ Bershalawat. Ada sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Ubay Ibnu Ka’ab, bahwa ada seorang laki-laki telah mendedikasikan semua pahala shalawatnya untuk Rasulullah ﷺ. Maka Rasulullah ﷺ. berkata kepada orang tersebut, “Jika begitu lenyaplah kesedihanmu, dan dosamu akan diampuni,”
(HR. Imam Ahmad At-Tabroni).

Punya kesedihan, teruslah bershalawat. Rasululloh ﷺ pastilah menjadi orang yang mendapatkan keselamatan. Namun balasan karena kita rajin bershalawat akan kembali kepada kita. Di antaranya dilenyapkannya kesedihan kita.
Shalawat juga sebagai bukti cinta kita kepada Rasululloh ﷺ.

Jadi, jangan pernah berhenti berdo’a dan berusaha. Seburuk apa pun kondisi saat ini, semuanya masih bisa berubah. Bagaimana pun pahitnya pengalaman kita di masa lalu, masih bisa berubah. Optimis selalu Anda bisa mengubah takdir Anda menjadi lebih baik.

Tidak ada lagi alasan, semua kelemahan, kesedihan, dan kemiskinan adalah sudah menjadi takdir. Mungkin, yang lalu biarlah berlalu, itu sudah takdir kita. Sekarang, kita masih memiliki harapan agar Alloh Ta'ala mengubah takdir pahit menjadi takdir manis.

Semoga kita senantiasa memperbaiki ibadah kita kpd Alloh Ta'ala, dan terus istiqomah bertutur kata, berfikir dan berbuat baik dan benar. Aamiin


Wassalamualaikum wr.wb.

ABDURRAHMAN BIN AUF

ABDURRAHMAN BIN AUF (SAHABAT YANG SANGAT DERMAWAN)

Salah seorang Sahabat Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam yang mendapat rekomendasi masuk surga adalah `Abdurrahmân bin `Auf bin `Abdi `Auf bin `Abdil Hârits Bin Zahrah bin Kilâb bin al-Qurasyi az-Zuhri Abu Muhammad. Dia juga salah seorang dari enam orang Sahabat Radhiyallahu anhum yang ahli syura. Dia dilahirkan kira-kira sepuluh tahun setelah tahun Gajah dan termasuk orang yang terdahulu masuk Islam. Dia berhijrah sebanyak dua kali dan ikut serta dalam perang Badar dan peperangan lainnya. Saat masih jahilillah, ia bernama `Abdul Ka`bah atau `Abdu `Amr; kemudian diberi nama `Abdurrahmân oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam.[1] Ibunya bernama Shafiyah. Sedangkan ayahnya bernama `Auf bin `Abdu `Auf bin `Abdul Hârits bin Zahrah.[2]

`Abdurrahmân bin `Auf adalah seorang Sahabat Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam yang sangat dermawan dan yang sangat memperhatikan dakwah Islam, berikut ini adalah sebagian kisahnya:

`Abdurrahman bin Auf pernah menjual tanahnya seharga 40 ribu dinar, kemudian membagi-bagikan uang tersebut kepada para fakir miskin bani Zuhrah, orang-orang yang membutuhkan dan kepada Ummahâtul Mukminin (para istri Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam). Al-Miswar berkata: “Aku mengantarkan sebagian dari dinar-dinar itu kepada Aisyah Radhiyallahu anhuma. Aisyah Radhiyallahu anhuma dengan sebagian dinar-dinar itu.” Aisyah Radhiyallahu anhuma berkata: “Siapa yang telah mengirim ini?” Aku menjawab: “`Abdurrahmân bin Auf”. Aisyah Radhiyallahu anhuma berkata lagi: “Sesungguhnya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah bersabda : “Tidak ada yang menaruh simpati kepada kalian kecuali dia termasuk orang-orang yang sabar. Semoga Allah Azza wa Jalla memberi minum kepada `Abdurrahmân bin Auf dengan minuman surge [3]””

Dalam hadits lain disebutkan bahwa suatu ketika Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam memberikan (sesuatu) kepada sekelompok Sahabat Radhiyallahu anhum yang di sana terdapat `Abdurrahmân bin Auf Radhiyallahu anhu ; namun beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak memberikan apa pun kepadanya. Kemudian `Abdurrahmân Radhiyallahu anhu keluar dengan menangis dan bertemu Umar Radhiyallahu anhu . Umar Radhiyallahu anhu bertanya: “Apa yang membuatmu menangis?” Ia menjawab: “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam memberikan sesuatu kepada sekelompok Sahabat, tetapi tidak memberiku apa-apa. Aku khawatir hal itu akibat ada suatu keburukan padaku”. Kemudian Umar Radhiyallahu anhu masuk menemui Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan menceritakan keluhan `Abdurrahmân Radhiyallahu anhu itu. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam pun menjawab: ‘Aku tidak marah kepadanya, tetapi cukup bagiku untuk mempercayai imannya.[4]”

Keutamaan-Keutamaan `Abdurrahmân bin Auf di antaranya:
`Abdurrahmân bin `Auf walaupun memiliki harta yang banyak dan menginfakkanya di jalan Allah Azza wa Jalla , namun dia selalu mengintrospeksi dirinya. `Abdurrahmân Radhiyallahu anhu pernah mengatakan : “Kami bersama Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam diuji dengan kesempitan, namun kami pun bisa bersabar, kemudian kami juga diuji dengan kelapangan setelah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan kami pun tidak bisa sabar”[5]

Suatu hari `Abdurrahmân Radhiyallahu anhu diberi makanan, padahal dia sedang berpuasa. Ia mengatakan, “Mush`ab bin Umair telah terbunuh, padahal dia lebih baik dariku. Akan tetapi ketika dia meninggal tidak ada kafan yang menutupinya selain burdah (apabila kain itu ditutupkan di kepala, kakinya menjadi terlihat dan apabila kakinya ditutup dengan kain itu, kepalanya menjadi terlihat). Demikian pula dengan Hamzah, dia juga terbunuh, padahal dia lebih baik dariku. Ketika meninggal, tidak ada kafan yang menutupinya selain burdah. Aku khawatir balasan kebaikan-kebaikanku diberikan di dunia ini. Kemudian dia menangis lalu meninggalkan makanan tersebut.[6]”

Senada dengan kisah di atas, Naufal bin al-Hudzali berkata, “ Dahulu `Abdurrahmân bin Auf Radhiyallahu anhu teman bergaul kami. Beliau adalah sebaik-baik teman. Suatu hari dia pulang ke rumahnya dan mandi. Setelah itu dia keluar, ia datang kepada kami dengan membawa wadah makanan berisi roti dan daging, dan kemudian dia menangis. Kami bertanya, “ Wahai Abu Muhammad (panggilan `Abdurrahmân), apa yang menyebabkan kamu menangis?” Ia menjawab, “Dahulu Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam meninggal dunia dalam keadaan beliau dan keluarganya belum kenyang dengan roti syair. Aku tidak melihat kebaikan kita diakhirkan.[7]

`Abdullâh bin Abbâs Radhiyallahu anhu meriwayatkan bahwa Umar bin Kaththâb Radhiyallahu anhu pergi ke Syam. Ketika sampai Sarghin (nama sebuah desa di batas Syam setelah Hijâz), ia berjumpa dengan penduduk al-Ajnad yaitu Abu Ubâdah dan para sahabatnya. Mereka memberitahu bahwa wabah penyakit telah berjangkit di Syam. Umar Radhiyallahu anhu berkata : ‘Panggilkan aku para Muhajirin yang awal (berhijrah)!’ Aku (`Abdullâh bin Abbâs-red) pun memanggil mereka. Umar Radhiyallahu anhu memberitahu dan meminta pendapat mereka tentang wabah tersebut. Kemudian mereka berselisih, sebagian mengatakan : “Engkau telah keluar untuk suatu tujuan. Menurut pendapat kami, engkau jangan mundur.” Sedangkan sebagian lain mengatakan : “Engkau bersama banyak orang dan bersama para Sahabat Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam , maka kami berpendapat agar tidak membiarkan mereka terkena wabah.” Umar Radhiyallahu anhu berkata lagi : “Panggilkan para Anshar untukku”. Akupun memanggil mereka. Kemudian Umar Radhiyallahu anhu meminta pendapat kepada mereka dan mereka sama dengan pendapat para kaum Muhajirin yaitu mereka juga berbeda pendapat. Lalu Umar Radhiyallahu anhu berkata: “Panggilkan orang-orang tua Quraisy dari orang yang hijrah ketika fathu Mekah, yang berada di sini.” Akupun memanggil mereka dan tidak ada seorangpun yang berselisih. Mereka mengatakan, “Pendapat kami, sebaiknya kamu membawa kembali orang-orang dan tidak membiarkan mereka terkena wabah.” Kemudian Umar Radhiyallahu anhu berkata kepada orang-orang, “Sebaiknya kita kembali.” Dan merekapun setuju dengannya. Abu Ubaidah bin Jarrâh Radhiyallahu anhu mengatakan, “Apa kita berusaha berlari dari takdir Allah Azza wa Jalla ?” Umar Radhiyallahu anhu menjawab, “Seandainya selainmu mengucapkan hal itu, wahai Abu Ubaidah. Ya, kami berlari dari takdir Allah Azza wa Jalla menuju takdir Allah Azza wa Jalla yang lain. Kemudian datanglah `Abdurrahmân bin Auf Radhiyallahu anhu dan mengatakan: “Dalam hal ini, aku memiliki ilmunya. Aku mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

فَإِذَا سَمِعْتُمْ بِهِ بِأَرْضٍ فَلاَ تَقْدَمُوا عَلَيْهِ وَإِذَا وَقَعَ بِأَرْضٍ وَأَنْتُمْ بِهَا فَلاَ تَخْرُجُوْا فِرَارًا مِنْهُ

Jika kalian mendengar (ada wabah) di suatu negeri, maka janganlah kalian mendatanginya. Dan apabila wabah terjadi di suatu negeri dan kalian berada di dalamnya, maka janganlah kalian keluar/lari darinya. [HR. Bukhâri no. 5398] [8]

Pada zaman Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam , `Abdurrahmân bin `Auf Radhiyallahu anhu pernah menyedekahkan separuh hartanya. Setelah itu dia bersedekah lagi sebanqak 40.000 dinar. Kebanyakan harta bendanya diperoleh dari hasil perdagangan [9].

Ja`far bin Burqan mengatakan, “ Telah sampai kabar kepadaku bahwa `Abdurrahmân bin Auf Radhiyallahu anhu telah memerdekakan 3000 orang.[10]

Imam Bukhâri menyebutkan dalam kitab tarikhnya bahwa `Abdurrahmân pernah memberikan wasiat kepada semua Sahabat yang mengikuti perang badar dengan 400 dinar. Dan jumlah mereka ketika itu 100 orang.[11]

Dia meninggal dunia pada tahun 32 H. Dia berumur 72 tahun dan dia dikubur di pemakaman baqi` dan `Utsmân bin Affân Radhiyallahu anhu ikut menyalatkannya.[12]

Demikian selintas kisah tentang seorang Sahabat Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam yang sangat kaya, seorang konglomerat pada jamannya, namun amat sangat dermawan. Semoga menjadi tauladan bagi kita semua. Wallâhu a`lam

Referensi:
1. Ash-Shahâbah, Syaikh Shâlih bin Thaha `Abdul Wâhid, Maktabah al-Ghurabâ`, Dâr al-Atsariyah, cet. Ke-1 tahun 1427H
2. Al-Ishâbah fî Tamyîz ash-Shahâbah, Ibnu Hajar al-Asqalâni, tahqîq: Khalîl Makmûn Syîha, Dârul Makrifah, Beirut
3. Fadhâilush Shahâbah Lil Imâm Ahmad, Dâr Ibnul Jauzi cet. ke-2 tahun 1420 M

[Disalin dari majalah As-Sunnah Edisi 06-07/Tahun XIII/1430H/2009M. Diterbitkan Yayasan Lajnah Istiqomah Surakarta, Jl9 Solo – Purwodadi Km.8 Selokaton Gondangrejo Solo 57183 Telp. 0271-761016]
_______
Footnote
[1]. Fadhâilus Shahâbah, Imam Ahmad hlm 908
[2]. Ash-Shahîhul Musnad Min Fadhâilis Shahâbah hlm 173
[3]. Fadhâilus Shahâbah, Imam Ahmad, hlm 909
[4]. Fadhâilus Shahâbah, Imam Ahmad, hlm 908
[5]. ash-Shahâbah, hlm 252
[6]. ash-Shahâbah, hlm 253
[7]. al-Ishâbah 2/1183
[8]. ash-Shahâbah, hlm 251
[9]. al-Ishâbah, hlm 1182
[10]. al-Ishâbah, hlm 1183
[11]. al-Ishâbah, hlm 1184
[12]. al-Ishâbah,hlm 1184

7 MACAM TEMAN di DUNIA ini

Assalamualaikum wr.wb.

7 MACAM TEMAN ..
(hanya 1 yg sampai di akherat)

1. Ta'arufan, yaitu teman kenal secara kebetulan, seperti bertemu di kereta, halte bis, cafe dll

2. Ta'ariihan, yaitu teman karena faktor sejarah, seperti teman sekampung, sekost, se'almamater dll.

3. Ahammiyatan, yaitu teman karena kepentingan (teman bisnis, politik, dll)

4. Faarihan, yaitu teman karena sehobby (hobby motor, nyanyi, futsal dll.)

5. Amalan, yaitu teman karena profesi, seperti dokter, guru dll.

6. 'Aduwwan, yaitu teman yg terlihat seperti baik, tp sebenarnya penuh kekebencian..!?

7. Hubban_Iimaanan, yaitu teman yg suka MENGINGATKAN-mu serta MENGAJAK-mu selalu KE JALAN ALLAH SWT ..

_Dari ke 7 macam teman ini, no. 1-6 akan sirna di akhirat, & yg tersisa hanya teman no. 7

Namun teman no.7 ini sll dipandang sebelah mata, selain dinilai sok alim, juga tidak menghasilkan manfaat duniawi (materi) ..

Padahal diakhirat nanti, temen no.7 inilah yg akan diberi SYAFAAT utk membantumu masuk ke dalam surgaNYA ..
Pertemanan dan persahabatan yg dilandaskan karena Allah (QS 49:10)

Apabila penghuni surgawi di dunia, shalat bersama kami, puasa bersama kami dan berjuang bersama kami.."

Maka Allah SWT berseru  :
"Pergilah ke neraka, lalu keluarkan sahabatmu yg di hatinya ada iman walaupun hanya sebesar dzarrah.."
(HR Ibnu Mubarokh)

Semoga PERTEMANAN KITA adalah pertemanan # "Hubban Iimaanan” yaitu teman yg suka saling MENGINGATKAN dan MENGAJAK selalu KE JALAN ALLAH SWT ..

Semoga Allah SWT bisa mengumpulkan kita di akhirat di dalam Jannah Firdaus-Nya.aamiin

Mari Sholat subuh jamaah di masjid lanjut baca Alquran.


Wassalamualaikum wr.wb.

Sabtu, 02 Maret 2019

Sepatu oh sepatu

I
                                       
1. Bentuknya tidak       
    persis sama,
    namun serasi...

2. Saat berjalan tak     
    pernah kompak,
    tapi tujuan'nya         
    sama...

3. Tak pernah ganti       
     posisi,
     namun saling           
     melengkapi...

4. Tidak pernah ganti   
     pasangan
     walau sudah usang 
     dan karena
     dimakan usia...

5. Sederajat, namun     
    tidak ada yang
    merasa lebih tinggi   
    atau lebih rendah...
   
6. Bila yang satu         
     hilang, yang lain
     tidak memiliki arti...

7. Tidak pernah saling 
     injak ataupun saling
     tendang...

8. Walau tidak pernah
    jalan bergandengan 
    selalu yang satu di depan,
     yang lain di belakang,
     tapi juga tidak akan
     pernah tinggalkan satu
     sama yang lain..       


SEPATU = Sejalan  Sampai Tua

Sepasang SEPATU bisa menjadi contoh terbaik bagi arti sebuah kebersamaan dan persaudaraan.

“Ya Allooh jangan Engkau tinggalkan kami walau hanya sekejap mata, Aamiiiiin.”

IBLIS itu SANGAT ALIM



Jika engkau bertanya tentang Al-Qur'an kpd iblis, maka iblis akan bisa menerangkan dg sangat jelas, karena iblis tau persis kapan ayat itu turun dari langit...

jika engkau bertanya tentang ilmu hadist kpd iblis, maka iblis akan sangat pandai menjelaskannya, karena iblis tau asbabul wurud dari hadist tsb....

jika engkau bertanya tentang dongeng para nabi, iblis akan dg tepat menceritakannya karena iblis sudah ada sejak nabi adam masih  berada dalam surga...

iblis ahli alqur'an...
iblis ahli hadist....
iblis ahli riwayat..
iblis alim/pandai dalam segala ilmu...
tapi iblis tdk pernah menjadi kekasih Allah,  karena dalam diri iblis ada kalimat...

"AKU LEBIH BAIK DARI SIAPAPUN"

Semoga sedikit ilmu yg dititipkan Allah Subhana Wa Ta'alla dihati kita tdk menjadikan kita sombong dalam segala urusan...

Juga paham bahwa ilmu tak menjamin orang pasti ta'at dan sholeh

YANG AKU TAKUT

Yang aku takut...

hatiku kian mengeras dan sulit menerima nasehat, namun
sangat pandai menasehati.

Yang aku takut...

aku merasa paling benar, sehingga
merendahkan yang lain.

Yang aku takut...

egoku terlalu tinggi, hingga
merasa paling baik di antara yang lain.

Yang aku takut...

aku lupa bercermin, namun
sibuk berprasangka buruk kepada yang lain.

Yang aku takut...

ilmuku akan membuatku
menjadi sombong,memandang yang lain berbeda denganku.

Yang aku takut...

lidahku makin lincah membicarakan aib orang lain, namun lupa dengan aibku yang menggunung dan tak sanggup kubenahi.

Yang aku takut...

aku hanya hebat dalam berkata namun
buruk dalam berbuat.

Yang aku takut...

aku hanya cerdas dalam mengkritik,
namun lemah dalam mengkoreksi diri sendiri.

Yang aku takut...

aku membenci dosa orang lain, namun
saat aku sendiri buat dosa aku enggan membencinya.

Kiranya Allah Subhana Wa Ta'alla senantiasa menyadarkanku sehingga lebih rajin instrospeksi diri daripada mengurusi orang lain yang belum tentu perilaku dan tutur katanya lebih baik dari diriku. Aamiin...

SELALULAH MELIHAT KE DALAM DIRI...

ADAB dalam HUTANG PIUTANG

.               بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَانِ الرَّحِيْم


1. Jangan pernah tidak mencatat utang piutang.
_"Wahai orang-orang yang beriman, apabila kalian melakukan utang piutang untuk waktu yang ditentukan, hendaklah kalian menuliskannya."_
(QS Al-Baqarah: 282)

2. Jangan pernah berniat tidak melunasi utang.
_"Siapa saja yang berutang, sedang ia berniat tidak melunasi utangnya, maka ia akan bertemu Allah sebagai seorang PENCURI."_
(HR Ibnu Majah ~ hasan shahih)

3. Punya rasa takut jika tidak bayar utang, karena alasan dosa yang tidak diampuni dan tidak masuk surga.
_"Semua dosa orang yang mati syahid diampuni KECUALI utang."_
(HR Muslim)

4. Jangan merasa tenang kalau masih punya utang.
_"Barangsiapa mati dan masih berutang satu dinar atau dirham, maka utang tersebut akan dilunasi dengan (diambil) amal kebaikannya, karena di sana (akhirat) tidak ada lagi dinar dan dirham."_
(HR Ibnu Majah ~ shahih)

5. Jangan pernah menunda membayar utang.
_"Menunda-nunda (bayar utang) bagi orang yang mampu (bayar) adalah kezaliman."_
(HR Bukhari, Muslim, Nasai, Abu Dawud, Tirmidzi)

6. Jangan pernah menunggu ditagih dulu baru membayar utang.
_"Sebaik-baik orang adalah yang paling baik dalam pembayaran utang."_
(HR Bukhari, Muslim, Nasai, Abu Dawud, Tirmidzi)

7. Jangan pernah mempersulit dan banyak alasan dalam pembayaran utang.
_"Allah 'Azza wa jalla akan memasukkan ke dalam surga orang yang mudah ketika membeli, menjual, dan melunasi utang."_
(HR An-Nasa'i, dan Ibnu Majah)

8. Jangan pernah meremehkan utang meskipun sedikit.
_"Ruh seorang mukmin itu tergantung kepada utangnya sampai utangnya dibayarkan."_
(HR at-Tirmidzi dan Ibnu Majah)

9. Jangan pernah berbohong kepada pihak yang memberi utang.
_"Sesungguhnya, ketika seseorang berutang, maka bila berbicara ia akan dusta dan bila berjanji ia akan ingkar."_
(HR Bukhari dan Muslim)

10. Jangan pernah berjanji jika tidak mampu memenuhinya.
_"... Dan penuhilah janji karena janji itu pasti dimintai pertanggungjawaban .."_
(QS Al-Israa': 34)

11. Jangan pernah lupa doakan orang yang telah memberi utang.
_"Barang siapa telah berbuat kebaikan kepadamu, balaslah kebaikannya itu. Jika engkau tidak menemukan apa yang dapat membalas kebaikannya itu, maka berdoalah untuknya sampai engkau menganggap bahwa engkau benar-benar telah membalas kebaikannya."_
(HR An-Nasa'i dan Abu Dawud)

Semoga bermanfaat.                     

Ya Allah cukupkanlah aku dengan yang halal dan jauhkanlah aku dari yang haram, dan cukupkanlah aku dengan karunia-Mu dari bergantung pada selain-Mu
(HR. Tirmidzi no. 3563)
Aamiin Ya Rabbal'Alamiin

Ketahuilah ........

Perlombaan yang paling penting dalam hidup ini, adalah berlomba melawan DIRI SENDIRI