💟
Doa Hari Ini
Di jumat awal bulan maret 2019
بِسْــــــــــــــــــــــمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
Ya Allah... Jadikanlah hari ini sebagai pembuka rizki dan keberkahan, pintu kebaikan dan nikmat, pintu kesabaran dan kekuatan, pintu kesehatan dan pintu syurga bagi kami.
Ya Allah...ya Tuhanku...
Muliakanlah saudara dan teman2ku, lapangkanlah hatinya, bahagiakanlah keluarganya, luaskanlah rezeki halalnya, mudahkanlah segala urusannya ....
آَمِيّـٍـِـنْ آَمِيّـٍـِـنْ آَمِيّـٍـِـنْ يَارَبَّ العَالَمِينْ
🌸 Jgn lupa duha
JUMAT MUBAROKAH
Tidak Belajar Seminggu adalah Sebuah Kebodohan.
Tidak Belajar Setahun adalah Sebuah Kemiskinan dan Kemelaratan.
Dan TIDAK BELAJAR Seumur Hidup adalah Sebuah Warisan Yang Berbahaya buat Keturunan.
Kamis, 28 Februari 2019
Sharing dari Mas SAPTUARI
MASA TUAMU INGIN SEPERTI APA? KISAH INI AKAN MEMBUATMU TERNGANGA..
Zaman memang sudah berubah, inilah tahun-tahun hijrah. Sosial media membuat ilmu meluncur bagaikan peluru mengarah semua penjuru. Di sudut kamar atau di pinggir sawah, di meja kafe, di dalam mobil, cukup dengan tekan play.. kajian-kajian yang mengajak pada kebaikan bisa dilihat dengan mudah. Ratusan ribu judul, terpilah dengan rapi dan lengkap. Sisi positif sosial media membuat banyak hati tertaut, yang gelisah berbondong-bondong ikut berhijrah..
Segala profesi, dari artis hingga pengusaha. Dari komunitas-komunitas ngaji di berbagai kota, hingga gerakan-gerakan kebaikan lainnya..
Waktu itu seisi studio TV One terdiam, mata presenternya berkaca-kaca, tak terkecuali saya dan Jamil Azzaini yang duduk di sampingnya. Suara Mbah Asrori begitu merdu membacakan ayat suci Al Quran, usianya sudah 93 tahun waktu tahun 2015 itu.
Siapa lelaki tua itu? Tak akan terkenal di dunia jika seorang Fajar Ali Imron Rosyidi tidak iseng memotretnya. Sebuah jepretan yang membuat banyak mata terbelalak. Lelaki tua dari Gayamsari Semarang itu sudah 30 tahun setiap Jumat naik sepeda berkeliling, bersedekah 100 hingga 300 nasi bungkus kepada siapapun yang ditemui. Dan nasi-nasi bungkus itu dibeli dari uang hasil mengajar ngaji, juga titipan orang-orang yang simpati.
“Mbah, Apa rahasia panjenengan panjang umurnya?” Tanya saya ketika di dalam mobil dari Bandara Halim menuju Epicentrum
“Syaratnya tiga! Kamu harus rajin baca Quran, kamu harus banyak silaturahmi tidak boleh punya musuh satupun, dan kamu harus rutin bersedekah!”
Makjleb dan singkat pesannya, tapi begitu mengena. Lahir tahun 1922 beliau melewati zaman Belanda, Zaman Jepang, Zaman kemerdekaan, zaman PKI memberontak, zaman orde baru, zaman reformasi hingga masih berdiri tegap hari ini, makin takjub ketika beliau mengeluarkan tablet dan HP dari saku jasnya..
“Kabeh dikei uwong!” Semua benda itu diberi oleh orang-orang, kata beliau sambil tertawa.. tak nampak lagi satupun giginya!
Oktober lalu ketika saya akan bertemu beliau di Semarang, mas Fajar mengontak saya.
“Mas kaki simbah sedang sakit gak bisa naik sepeda, dan beliau tetap membagi nasi hari ini, saya mengantarnya naik mobil sampai menjelang jumatan nanti. Kita ketemu di Masjid Agung Jawa Tengah yaaa..”
Kiriman video ketika simbah membagi nasi membuat hati saya makin gerimis, kalian lihat saja dibawah ini. Di usia sudah 96 tahun suaranya begitu lantang menebar salam. Satu-satu nasi itu diberikan langsung oleh tangannya..
“Assalamualaikum! Ini ada nasi..”
“Assalamualaikum! Ini buat kamu..”
“Assalamualaikum! Dibagi semua yaa..”
Allahu Akbarr... Allahu Akbarr..
Inilah orang kaya sesungguhnya! Begitu kaya raya! Selama 30 tahun dengan ikhlas sedekah itu dilakukannya, entah sudah berapa ratus ribu nasi bungkus dibagikannya, tanpa harus pamer di sosial media, menggetarkan langit.. malaikat sibuk mencatat kebaikan-kebaikannya. Allah berikan keberkahan di usianya hingga panjang usia.
Ketika bertemu di masjid, saya cium tangannya, saya rangkul berjalan menuju dalam masjid di lantai dua.
“Ajeng lenggah ten pundi mbah?” Saya tawarkan mau duduk dimana
“Shaff terdepan.. kita kesana” jawab simbah mantab
Saya kebagian tempat di belakang beliau, memotret lelaki tua itu tunduk takhluk lewat sujud-sujud panjang kepada penciptaNya..
Mas Fajar bercerita lagi, simbah juga sangat lantang menentang riba, beliau tanpa ragu mengingatkan orang yang ditemuinya
“Pernah mas di masjid kami ada orang yang nyebar-nyebar brosur kreditan di depan masjid kepada jamaah yang mau sholat, tidak ada yang berani melarang. Ketika menjelang magrib simbah rawuh, orang itu langsung didekati, dan kata-kata simbah langsung makjleb!....”
Apa itu mas?
“Nek caramu koyo ngene, uripmu ora bakal berkah!”
Kalau caramu cari uang seperti ini, hidupmu tidak akan dapat keberkahan... JLEB!!
“Si pemberi kredit sampai bengong, sampai nanya ke saya siapa simbah itu.. langsung saya bukakan youtube, dan saya tunjukkan profil simbah. Dia langsung terdiam..”
“Allah memusnahkan RIBA dan menyuburkan SEDEKAH. Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang tetap dalam kekafiran dan selalu berbuat dosa..”
-QS Al Baqarah 276
Ternyata jawaban untuk kehancuran RIBA adalah SEDEKAH! Itu ilmu dari ALLAH langsung, gak akan salah! Gak akan mungkin salah! Mbah Asrori jadi bukti nyata keberkahan dalam hidupnya..
Betapa saya ikut nyesek, ketika ada yang mengirim capturan di Facebook, seorang lelaki tua yang masih tandatangan akad riba di depan meja sebuah bank. Hari-hari tua yang harusnya fokus untuk ibadah dan berbuat kebaikan, akan menjadi hari-hari penuh tagihan, cicilan dan kegelisahaan.. jaaauh berbeda dengan hari-hari Mbah Asrori yang penuh ketenangan dan keberkahan.
“Mas Saptu, besok Simbah manasik umroh di Jogja, Jumat ini saya berangkat dari Semarang dengan simbah mau mampir ke Tengkleng Hohah, mas Saptu di Jogja yaa...” isi WA mas Fajar kemarin kepada saya. Simbah begitu sehatnya, gak punya pantangan makan apapun di hari tuanya.
Ya Allah.. semoga keberkahan hadir di warung saya, kedatangan Ahli Sedekah yang di langit namanya begitu menggema.. guru kehidupan yang menampar semua kesombongan di dada..
Bagaimana dengan dirimu?
Masa tuamu ingin seperti apa?
Lakukan kebaikan dari sekarang, agar semua perjalanan hidup ini tak sia-sia..
kelak pulang dengan kebanggaan yang akan dibawa menghadap Sang Pencipta..
Zaman memang sudah berubah, inilah tahun-tahun hijrah. Sosial media membuat ilmu meluncur bagaikan peluru mengarah semua penjuru. Di sudut kamar atau di pinggir sawah, di meja kafe, di dalam mobil, cukup dengan tekan play.. kajian-kajian yang mengajak pada kebaikan bisa dilihat dengan mudah. Ratusan ribu judul, terpilah dengan rapi dan lengkap. Sisi positif sosial media membuat banyak hati tertaut, yang gelisah berbondong-bondong ikut berhijrah..
Segala profesi, dari artis hingga pengusaha. Dari komunitas-komunitas ngaji di berbagai kota, hingga gerakan-gerakan kebaikan lainnya..
Waktu itu seisi studio TV One terdiam, mata presenternya berkaca-kaca, tak terkecuali saya dan Jamil Azzaini yang duduk di sampingnya. Suara Mbah Asrori begitu merdu membacakan ayat suci Al Quran, usianya sudah 93 tahun waktu tahun 2015 itu.
Siapa lelaki tua itu? Tak akan terkenal di dunia jika seorang Fajar Ali Imron Rosyidi tidak iseng memotretnya. Sebuah jepretan yang membuat banyak mata terbelalak. Lelaki tua dari Gayamsari Semarang itu sudah 30 tahun setiap Jumat naik sepeda berkeliling, bersedekah 100 hingga 300 nasi bungkus kepada siapapun yang ditemui. Dan nasi-nasi bungkus itu dibeli dari uang hasil mengajar ngaji, juga titipan orang-orang yang simpati.
“Mbah, Apa rahasia panjenengan panjang umurnya?” Tanya saya ketika di dalam mobil dari Bandara Halim menuju Epicentrum
“Syaratnya tiga! Kamu harus rajin baca Quran, kamu harus banyak silaturahmi tidak boleh punya musuh satupun, dan kamu harus rutin bersedekah!”
Makjleb dan singkat pesannya, tapi begitu mengena. Lahir tahun 1922 beliau melewati zaman Belanda, Zaman Jepang, Zaman kemerdekaan, zaman PKI memberontak, zaman orde baru, zaman reformasi hingga masih berdiri tegap hari ini, makin takjub ketika beliau mengeluarkan tablet dan HP dari saku jasnya..
“Kabeh dikei uwong!” Semua benda itu diberi oleh orang-orang, kata beliau sambil tertawa.. tak nampak lagi satupun giginya!
Oktober lalu ketika saya akan bertemu beliau di Semarang, mas Fajar mengontak saya.
“Mas kaki simbah sedang sakit gak bisa naik sepeda, dan beliau tetap membagi nasi hari ini, saya mengantarnya naik mobil sampai menjelang jumatan nanti. Kita ketemu di Masjid Agung Jawa Tengah yaaa..”
Kiriman video ketika simbah membagi nasi membuat hati saya makin gerimis, kalian lihat saja dibawah ini. Di usia sudah 96 tahun suaranya begitu lantang menebar salam. Satu-satu nasi itu diberikan langsung oleh tangannya..
“Assalamualaikum! Ini ada nasi..”
“Assalamualaikum! Ini buat kamu..”
“Assalamualaikum! Dibagi semua yaa..”
Allahu Akbarr... Allahu Akbarr..
Inilah orang kaya sesungguhnya! Begitu kaya raya! Selama 30 tahun dengan ikhlas sedekah itu dilakukannya, entah sudah berapa ratus ribu nasi bungkus dibagikannya, tanpa harus pamer di sosial media, menggetarkan langit.. malaikat sibuk mencatat kebaikan-kebaikannya. Allah berikan keberkahan di usianya hingga panjang usia.
Ketika bertemu di masjid, saya cium tangannya, saya rangkul berjalan menuju dalam masjid di lantai dua.
“Ajeng lenggah ten pundi mbah?” Saya tawarkan mau duduk dimana
“Shaff terdepan.. kita kesana” jawab simbah mantab
Saya kebagian tempat di belakang beliau, memotret lelaki tua itu tunduk takhluk lewat sujud-sujud panjang kepada penciptaNya..
Mas Fajar bercerita lagi, simbah juga sangat lantang menentang riba, beliau tanpa ragu mengingatkan orang yang ditemuinya
“Pernah mas di masjid kami ada orang yang nyebar-nyebar brosur kreditan di depan masjid kepada jamaah yang mau sholat, tidak ada yang berani melarang. Ketika menjelang magrib simbah rawuh, orang itu langsung didekati, dan kata-kata simbah langsung makjleb!....”
Apa itu mas?
“Nek caramu koyo ngene, uripmu ora bakal berkah!”
Kalau caramu cari uang seperti ini, hidupmu tidak akan dapat keberkahan... JLEB!!
“Si pemberi kredit sampai bengong, sampai nanya ke saya siapa simbah itu.. langsung saya bukakan youtube, dan saya tunjukkan profil simbah. Dia langsung terdiam..”
“Allah memusnahkan RIBA dan menyuburkan SEDEKAH. Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang tetap dalam kekafiran dan selalu berbuat dosa..”
-QS Al Baqarah 276
Ternyata jawaban untuk kehancuran RIBA adalah SEDEKAH! Itu ilmu dari ALLAH langsung, gak akan salah! Gak akan mungkin salah! Mbah Asrori jadi bukti nyata keberkahan dalam hidupnya..
Betapa saya ikut nyesek, ketika ada yang mengirim capturan di Facebook, seorang lelaki tua yang masih tandatangan akad riba di depan meja sebuah bank. Hari-hari tua yang harusnya fokus untuk ibadah dan berbuat kebaikan, akan menjadi hari-hari penuh tagihan, cicilan dan kegelisahaan.. jaaauh berbeda dengan hari-hari Mbah Asrori yang penuh ketenangan dan keberkahan.
“Mas Saptu, besok Simbah manasik umroh di Jogja, Jumat ini saya berangkat dari Semarang dengan simbah mau mampir ke Tengkleng Hohah, mas Saptu di Jogja yaa...” isi WA mas Fajar kemarin kepada saya. Simbah begitu sehatnya, gak punya pantangan makan apapun di hari tuanya.
Ya Allah.. semoga keberkahan hadir di warung saya, kedatangan Ahli Sedekah yang di langit namanya begitu menggema.. guru kehidupan yang menampar semua kesombongan di dada..
Bagaimana dengan dirimu?
Masa tuamu ingin seperti apa?
Lakukan kebaikan dari sekarang, agar semua perjalanan hidup ini tak sia-sia..
kelak pulang dengan kebanggaan yang akan dibawa menghadap Sang Pencipta..
Rabu, 27 Februari 2019
Pentingnya ILMU
Jepang ...apakah anda tau negara Jepang ?? yah Jepang negeri canggih di dunia saat ini, tersohor dgn teknologi nya, robot , komputer, mobil, serba digital dll.
Apa saudara mengetahui apa rahasianya ???
Tatkala Jepang di bom nuklir Amerika, Hiroshima dan Nagasaki hancur dan luluh lantah,diatas puing puing bangunan kaisar Hirohito bertanya kepada para pasukan yang masih hidup :" berapa guru yang tersisa ,"?? Para jendral bengong kenapa yg ditanya justru guru bukan jumlah pasukan atau jendral ???
Dia menjawab :" karena dengan guru kita bisa tahu ilmu pengetahuan dan dgn guru kita bisa pintar bahkan bisa membuat bom atom seperti Amerika itu, mereka pintar ilmu dan teknologi lantaran guru.
Jangan remehkan ilmu pengetahuan...
terlebih ilmu Dien ia akan menjadi bekal kita di alam kubur dan juga sebagai barometer baik buruknya amal ibadah kita, berilmu sebelum beramal adalah kewajiban setiap muslim.
Dengan ilmu akan dikuasai dunia dan dengan ilmu pula kita akan berjaya di Akhirat , Pasti itu !
📒📔📒📔📒📔📒📔
Ada 8 jenis REZEKI dari ALLAH
1.Rezeki Yang Telah Dijamin.
وَمَا مِن دَابَّةٍ فِي الْأَرْضِ إِلَّا عَلَى اللَّهِ رِزْقُهَا وَيَعْلَمُ مُسْتَقَرَّهَا وَمُسْتَوْدَعَهَا كُلٌّ فِي كِتَابٍ مُّبِينٍ
"Tidak ada satu makhluk melatapun yang bergerak di atas bumi ini yang tidak dijamin ALLAH rezekinya."
(Surah Hud : 6).
2. Rezeki Karena Usaha.
وَأَن لَّيْسَ لِلْإِنسَانِ إِلَّا مَا سَعَى
"Tidaklah manusia mendapatkan apa-apa kecuali apa yang dikerjakannya."
(Surah An-Najm : 39).
3. Rezeki Karena Bersyukur.
لَئِن شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ وَلَئِن كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ
"Sesungguhnya jika kamu bersyukur pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu."
(Surah Ibrahim : 7).
4. Rezeki Tak Terduga.
وَمَن يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَل لَّهُ مَخْرَجًا( ) وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ
"Barangsiapa yang bertakwa kepada ALLAH nescaya Dia akan menjadikan baginya jalan keluar dan memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangkanya."
(Surah At-Thalaq : 2-3).
5. Rezeki Karena Istighfar.
فَقُلْتُ اسْتَغْفِرُوا رَبَّكُمْ إِنَّهُ كَانَ غَفَّارًا ( ) يُرْسِلِ السَّمَاءَ عَلَيْكُم مِّدْرَارًا
"Beristighfarlah kepada Tuhanmu, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun, pasti Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, dan memperbanyak harta.”
(Surah Nuh : 10-11).
6. Rezeki Karena Menikah.
وَأَنكِحُوا الْأَيَامَىٰ مِنكُمْ وَالصَّالِحِينَ مِنْ عِبَادِكُمْ وَإِمَائِكُمْ إِن يَكُونُوا فُقَرَاءَ يُغْنِهِمُ اللَّهُ مِن فَضْلِهِ
"Dan nikahkanlah orang-orang yang masih membujang di antara kamu, dan juga orang-orang yang layak dari hamba sahayamu baik laki-laki dan perempuan. Jika mereka miskin, maka ALLAH akan memberikan kecukupan kepada mereka dengan kurnia-Nya."
(Surah An-Nur : 32).
7. Rezeki Karena Anak.
وَلَا تَقْتُلُوا أَوْلَادَكُمْ خَشْيَةَ إِمْلَاقٍ نَّحْنُ نَرْزُقُهُمْ وَإِيَّاكُمْ
"Dan janganlah kamu membunuh anak-anakmu kerana takut miskin. Kamilah yang akan menanggung rezeki mereka dan juga (rezeki) bagimu.”
(Surah Al-Israa' : 31).
8. Rezeki Karena Sedekah
مَّن ذَا الَّذِي يُقْرِضُ اللَّهَ قَرْضًا حَسَنًا فَيُضَاعِفَهُ لَهُ أَضْعَافًا كَثِيرَةً
“Siapakah yang mahu memberi pinjaman kepada ALLAH, pinjaman yang baik (infak & sedekah), maka ALLAH akan melipat gandakan pembayaran kepadanya dengan lipatan yang banyak.”
(Surah Al-Baqarah : 245).
Mudah-mudahan ada rezeki yg melimpah ruah dan berkat untuk kita semua.. Aamiin...
MENYISIR DAN MERAPIHKAN RAMBUT
HADĪTS YANG BERKAITAN DENGAN MENYISIR DAN MERAPIHKAN RAMBUT
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي خَلَقَ الْخَلْقَ وَالْأَخْلَاقَ وَالْأَرْزَاقَ وَالْأَفْعَالَ، وَلَهُ الشُّكْرُ عَلَى إِسْبَاغِ نِعَمِهِ الظَّاهِرَةِ وَالْبَاطِنَةِ بِالْإِفْضَالِ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى نَبِيِّهِ وَرَسُولِهِ الْمُخْتَصِّ بِحُسْنِ الشَّمَائِلِ، وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ الْمَوْصُوفِينَ بِالْفَوَاضِلِ وَالْفَضَائِلِ، وَعَلَى أَتْبَاعِهِ الْعُلَمَاءِ الْعَامِلِينَ بِمَا ثَبَتَ عَنْهُ بِالدَّلَائِلِ. أما بعد
Alhamdulilāh, Allāh masih memberikan kesempatan kepada kita untuk mempelajari Kitāb Asy Syamāil Al Muhammadiyyah, karya Imām Abū Īsā At Tirmidzī rahimahullāhu ta'āla.
In syā Allāh, kita akan membahas tentang hadīts-hadīts yang berkaitan dengan menyisir dan merapihkan rambut.
Al Imām At Tirmidzī rahimahullāh memberikan judul pada bab ini dengan "Bābu mā jā'a fī tarajjuli Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam (Bab yang menyebutkan tentang hadīts-hadīts yang berkaitan tarajjul-nya Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam).
Apa maksud: ترجّل (tarajjul)?
⑴ Pendapat Ibnu Hajar Al Asqalani
Dalam Fathu Barī' Syarah Shahīh Al Bukhāri, Ibnu Hajar Al Asqalani menukilkan dari Ibnu Bathal bahwa tarajjul adalah:
"Menyisir rambut kepala dan jenggot dengan meminyakinya sekaligus."
⑵ Pendapat Syaikh 'Utsaimin
Dalam syarah beliau terhadap Shahih Muslim pada kaset nomor 974 A menit ke-21, detik ke-40, mendefinisikan tarajjul dengan mengatakan:
"Kata tarajjul artinya meminyaki rambut kemudian menyisir dan memperbaikinya."
⇒ Inilah arti tarajjul yaitu menata rambut, menyisir dan meminyakinya.
⑶ Pendapat Syaik Abdurrazaq
Syaikh Abdurrazaq ketika mendefinisikannya mengatakan:
"Tarajjul adalah menyisir rambut, membersihkan dan memberikan perhatian khusus padanya (mungkin zaman sekarang dinamakan perawatan rambut, Wallāhu A'lam)."
Bab ini menunjukkan bahwa Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam memberikan perhatian kepada rambut Beliau, tidak membiarkannya berantakan. Bahkan Beliau bersabda:
مَنْ كَانَ لَهُ شَعْرٌ فَلْيُكْرِمْهُ
"Siapa yang memiliki rambut hendaknya memuliakannya."
(Hadīts shahīh riwayat Abū Dāwūd nomor 3632, Syaikh Albāniy rahimahullāh mengatakan hasan shahīh)
Akan tetapi perlu dicatat bahwa sering-sering menyisir rambut juga dilarang.
Hadīts-hadīts selanjutnya adalah sebagai berikut.
Al Imām At Tirmidzī berkata dalam hadīts nomor 32:
حَدَّثَنَا إِسْحَاقُ بْنُ مُوسَى الْأَنْصَارِيُّ قَالَ : حَدَّثَنَامَعْنُ بْنُ عِيسَى قَالَ : حَدَّثَنَا مَالِكُ بْنُ أَنَسٍ ، عَنْهِشَامِ بْنِ عُرْوَةَ ، عَنْ أَبِيهِ ، عَنْ عَائِشَةَ ، قَالَتْ : كُنْتُ أُرَجِّلُ رَأْسَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَأَنَا حَائِضٌ
Āisyah radhiyallāhu ta'āla 'anhā berkata:
"Aku pernah menyisir atau menata rambut Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam ketika aku hāidh."
(Hadīts shahīh diriwayatkan juga oleh Imām Bukhāri nomor 295 dan 5925 dan Imām Muslim nomor 297 dengan banyak riwayat yang semakna dengan hadīts di atas)
Dan salah satu riwayatnya dengan lafazh:
"Aku pernah mencuci rambut Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam saat aku hāidh."
Hadīts ini menunjukkan bahwa Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam memberikan perhatian kepada kebersihan rambut dan kepalanya dengan dicuci atau diminyaki sehingga tidak menyebabkan bau yang tidak sedap atau banyak kutu.
Dan pada hadīts ini ditunjukkan bahwa Āisyah radhiyallāhu ta'āla 'anhā mencuci rambut Beliau (shallallāhu 'alayhi wa sallam) walau beliau sedang hāidh.
Hadīts ini juga menunjukkan bahwa wanita yang sedang hāidh tidak najis, baik badan maupun keringatnya (tetap suci) bahkan wanita yang sedang hāidh boleh melakukan segala hal bersama suaminya kecuali hubungan suami istri saja.
Dan ini merupakan perbedaan antara Islām dan ahli kitāb. Dahulu pada zaman Nabi shallallāhu 'alayhi wa sallam, orang-orang ahli kitāb, mereka tidak mau makan bersama istri mereka saat istri mereka hāidh, bahkan mereka mengisolasi istri-istri mereka saat hāidh dan tidak tinggal serumah dengan mereka.
Ketika mengetahui hal tersebut para shahābat bertanya kepada Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam hingga Allāh pun menurunkan ayatnya:
وَيَسْـَٔلُونَكَ عَنِ ٱلْمَحِيضِ ۖ قُلْ هُوَ أَذًۭى فَٱعْتَزِلُوا۟ ٱلنِّسَآءَ فِى ٱلْمَحِيضِ
Mereka bertanya kepadamu tentang hāidh Katakanlah: "Hāidh itu adalah suatu kotoran. Oleh sebab itu hendaklah kamu menjauhkan diri dari wanita di waktu hāidh."
(QS Al Baqarah: 222)
Dan Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam pun bersabda, ketika itu:
اصْنَعُوا كُلَّ شَيْءٍ إِلَّا النِّكَاحَ
"Lakukan hal apapun yang kalian suka dengan istri kalian saat hāidh kecuali hubungan suami istri."
(Hadīts shahīh riwayat Imām Muslim nomor 302)
Ini adalah faedah yang kedua bahwa wanita hāidh tidaklah najis, dan masih boleh melakukan hal apapun bersama suaminya kecuali hubungan suami istri.
Wallāhu Ta'āla A'lam Bishawāb.
وصلى الله على نبينا محمد
Pentingnya ILMU dalam PERNIKAHAN
Di dalam sebuah hadits nabi ﷺ bersabda;
إِذَا تَزَوَّجَ العَبْدُ فَقَدْ كَمَّلَ نِصْفَ الدِّيْنِ ، فَلْيَتَّقِ اللهَ فِي النِّصْفِ البَاقِي
“Jika seseorang menikah, maka ia telah menyempurnakan separuh agamanya. Karenanya, bertakwalah pada Allah pada separuh yang lainnya.” (HR. Al Baihaqi dalam Syu’abul Iman. Dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam As Silsilah Ash Shahihah no. 625)
Hadits ini menunjukan bahwa menikah merupakan perkara penting dalam Islam sehingga tidak sempurna agama seseorang tanpa menikah, dan bahkan menikah bisa mendapat pahala yang begitu besar. Karena terdapat banyak amalan yg hanya bisa didapat oleh orang yang sudah menikah, seperti pahala mendidik anak, pahala menafkahi keluarga, dll.
Maka pantaslah bahwa menikah merupakan penyempurna dari agama ini sebagaimana islam telah mensyari’atkannya.
Namun demikian pada potongan hadits diatas disebutkan;
فَلْيَتَّقِ اللهَ فِي النِّصْفِ البَاقِي
"Karenanya, bertakwalah pada Allah pada separuh yang lainnya"
Arti bertaqwa disini adalah mengisi pernikahan dan kehidupan berumah tangga dengan ketaqwaan kepada Allah ﷻ. Dan salah satu bentuk ketakwaan adalah dengan menjalankan semua kewajiban sebagai hamba dalam melaksanakan perannya sebagai anggota keluarga (suami/istri).
Oleh sebab itu, untuk melakukan ketaqwaan di dalam pernikahan dan rumah tangga diperlukan ilmu, karena tanpa ilmu tidak mungkin bagi seorang hamba unt berlaku taqwa.
Kedudukan ilmu menjembatani seorang hamba menuju kepada tingkat ketakwaan, karena upaya melakukan apa yg diperintahkan dan menghindari hal-hal yang dilarang Allah ﷻ tergantung pada pengetahuan tentang perkara tersebut.
وفقني الله واياكم لما يحب ويرضى و رزقنا الإخلاص و السداد في القول والعمل
Mengapa IBADAH ???
🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
ORIENTASI KEHADIRAN ALLOH TA'ALA
🙏 Mengapa ibadah dilakukan oleh para nabi/Rosul, Sahabat, Ulama?
🌼 Jawabnya adalah
1. Karena mereka menginginkan perubahan yg besar dalam kehidupan ini.
2. Mereka sadar di lakukan karena berorientasi hanya kepada Alloh Ta'ala.
3. Setiap ibadah yg dilakukan berharap hanya kehadiran Alloh Ta'ala.
🌺 Inilah alasan kenapa mereka beribadah, akibatnya akan menimbulkan kekhusyukan yg stabil, ibadah tidak lagi menjadi satu kewajiban melainkan menjadi suatu kebutuhan.
Tidak beribadah dgn baik sama halnya dgn tidak makan/minum bagi fisik manusia. Disini terjawab rahasia kenapa Rosulloh shallallahu ‘alaihi wasallam mampu beribadah yg sangat luar biasa sampai2 pada waktu sholat malam kaki beliau bengkak.
🌸 Dan ketika ditanya istri Beliau menjawab dgn singkat "Tidakkah aku pantas menjadi hamba-Nya yang bersyukur ?
🙏 Jadi dgn beribadah yg hanya berorientasi hanya pada Alloh Ta'ala akan menjadikan seorang hamba tidak lagi merasa dipaksa atau diperintah untuk bersyukur kepada-Nya.
🙏Dan sangat butuh terus menerus untuk bersyukur kepada-Nya. Kala syukur sudah menjadi kebutuhan maka ibadah benar benar akan menjadi suatu kemutlakan dlm hidup seorang muslim mukmin, hingga mereka kala berkarya maka karyanya akan mendunia bahkan menembus zaman.
Itulah yang ada pada diri ulama ulama terdahulu. Jasad mereka telah tiada , tetapi buah tangan mereka (karyanya) tetap menemani setiap hembusan nafas anak zaman, bahkan mungkin hingga akhir zaman.
🌻 Mereka sadar bahwa setiap ibadah Alloh Ta'ala yang akan mencukupi kebutuhannya. Sama sekali tidak berfikir tentang aku dapat untung berapa apalagi gaji berapa?
🌹 _Bagaimana karya kita/ ibadah kita ?
❤ Semoga kita senantiasa memperbaiki ibadah kita kpd Alloh Ta'ala, dan terus istiqomah bertutur kata, berfikir dan berbuat baik dan benar.
Semoga kita menjadi lebih baik dan lebih bermanfaat.
Robbana Taqobbal Minna
😊❤👍
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
ORIENTASI KEHADIRAN ALLOH TA'ALA
🙏 Mengapa ibadah dilakukan oleh para nabi/Rosul, Sahabat, Ulama?
🌼 Jawabnya adalah
1. Karena mereka menginginkan perubahan yg besar dalam kehidupan ini.
2. Mereka sadar di lakukan karena berorientasi hanya kepada Alloh Ta'ala.
3. Setiap ibadah yg dilakukan berharap hanya kehadiran Alloh Ta'ala.
🌺 Inilah alasan kenapa mereka beribadah, akibatnya akan menimbulkan kekhusyukan yg stabil, ibadah tidak lagi menjadi satu kewajiban melainkan menjadi suatu kebutuhan.
Tidak beribadah dgn baik sama halnya dgn tidak makan/minum bagi fisik manusia. Disini terjawab rahasia kenapa Rosulloh shallallahu ‘alaihi wasallam mampu beribadah yg sangat luar biasa sampai2 pada waktu sholat malam kaki beliau bengkak.
🌸 Dan ketika ditanya istri Beliau menjawab dgn singkat "Tidakkah aku pantas menjadi hamba-Nya yang bersyukur ?
🙏 Jadi dgn beribadah yg hanya berorientasi hanya pada Alloh Ta'ala akan menjadikan seorang hamba tidak lagi merasa dipaksa atau diperintah untuk bersyukur kepada-Nya.
🙏Dan sangat butuh terus menerus untuk bersyukur kepada-Nya. Kala syukur sudah menjadi kebutuhan maka ibadah benar benar akan menjadi suatu kemutlakan dlm hidup seorang muslim mukmin, hingga mereka kala berkarya maka karyanya akan mendunia bahkan menembus zaman.
Itulah yang ada pada diri ulama ulama terdahulu. Jasad mereka telah tiada , tetapi buah tangan mereka (karyanya) tetap menemani setiap hembusan nafas anak zaman, bahkan mungkin hingga akhir zaman.
🌻 Mereka sadar bahwa setiap ibadah Alloh Ta'ala yang akan mencukupi kebutuhannya. Sama sekali tidak berfikir tentang aku dapat untung berapa apalagi gaji berapa?
🌹 _Bagaimana karya kita/ ibadah kita ?
❤ Semoga kita senantiasa memperbaiki ibadah kita kpd Alloh Ta'ala, dan terus istiqomah bertutur kata, berfikir dan berbuat baik dan benar.
Semoga kita menjadi lebih baik dan lebih bermanfaat.
Robbana Taqobbal Minna
😊❤👍
ADAB sebelum TIDUR
Assalamualaikum wr.wb
ADAB SEBELUM ANDA TIDUR… 🛏☄
💧 Islam sebagai agama yang sempurna telah mengajarkan beberapa adab mulia yang sepantasnya dilakukan oleh seorang muslim ketika hendak tidur.
💧 Di antara Adab-Adab Tersebut Adalah :
1. Mematikan Lampu.
🔖 Hanya berlaku bagi lampu yang dinyalakan dengan api.
📚 Di dalam Shahih Al-Bukhari dan Muslim diceritakan, “Bahwasanya di Kota Madinah ada sebuah rumah yang terbakar di malam hari. Ketika disampaikan kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam tentang peristiwa tersebut, maka beliau bersabda, “Sesungguhnya api ini adalah musuh bagi kalian. Apabila kalian hendak tidur maka padamkanlah.”
2. Menutup Pintu.
💠 Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam Bersabda, “dan tutuplah pintu-pintu, karena Syaithan tidak dapat membuka pintu yang tertutup.”
(Hadits Jabir bin Abdillah diriwayatkan Imam Muslim)
3. Berwudhu’.
🔖 Terlebih Ketika dalam Keadaan Junub.
💠 Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam Bersabda, “Apabila kamu akan mendatangi tempat tidurmu, maka berwudhu’lah seperti wudhu’ mu ketika hendak sholat…”
(HR. Al-Bukhari dan Muslim)
4. Mengebuti Tempat Tidur dengan Membaca Basmalah.
🔖 Ini adalah SUNNAH yang sering DITINGGALKAN.
💠 Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda,
“Apabila salah seorang kalian hendak berbaring di tempat tidurnya, maka kebutilah tempat tidurnya dengan ujung sarungnya. Karena sesungguhnya dia tidak mengetahui apa yang akan menimpanya kemudian.”
(HR. Al-Bukhari dan Muslim)
Dalam riwayat Muslim disebutkan, “Hendaknya ia mengucapkan bismillah…”
5. Berbaring dengan Tubuh Bagian Kanan.
💠 Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda, “Apabila engkau hendak mendatangi tempat tidurmu, maka berwudhu’lah seperti wudhu’ mu ketika akan shalat, kemudian berbaringlah pada sisi kananmu.”
(HR. Al-Bukhari dan Muslim)
6. Meletakkan Tangan Kanan di Bawah Pipi.
🔹 Shahabat Hudzaifah Radhiallahu ‘anhu menuturkan, “Dahulu Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam apabila telah berbaring di malam hari, maka beliau meletakkan tangannya di bawah pipinya…”
(HR. Al-Bukhari)
7. Membaca Dzikir dan Do’a Tidur.
🔖 Ada beberapa do’a yang bisa dibaca ketika hendak tidur, di antaranya ialah:
📌 Surat Al-Ikhlas, Surat Al-Falaq, Surat An-Naas.
Mengumpulkan kedua tangan, meniup keduanya kemudian membaca tiga surat tersebut. Lalu mengusapkan kedua tangannya ke bagian tubuh yang bisa terjangkau, dimulai dari kepala, wajah, dan tubuhnya bagian depan.”
📌 Membaca Dua ayat terakhir dari surat Al-Baqarah, yaitu ayat 285 dan 286.
Anda akan dijaga dari kejahatan Syaithan dan lainnya.
📌 Membaca ayat kursi.
Anda akan dijaga dari gangguan Syaithan hingga pagi hari.
🔖 Jangan lupa membaca do'a,
"BISMIKA ALLAHUMMA AMUUTU WA AHYA"
🔖 Dan ketika bangun membaca do'a nya :
ALHAMDULILLAHIL LADZI AHYANA BA'DA MA AMATANA WA ILAIHIN NUSYUR..
ADAB SEBELUM ANDA TIDUR… 🛏☄
💧 Islam sebagai agama yang sempurna telah mengajarkan beberapa adab mulia yang sepantasnya dilakukan oleh seorang muslim ketika hendak tidur.
💧 Di antara Adab-Adab Tersebut Adalah :
1. Mematikan Lampu.
🔖 Hanya berlaku bagi lampu yang dinyalakan dengan api.
📚 Di dalam Shahih Al-Bukhari dan Muslim diceritakan, “Bahwasanya di Kota Madinah ada sebuah rumah yang terbakar di malam hari. Ketika disampaikan kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam tentang peristiwa tersebut, maka beliau bersabda, “Sesungguhnya api ini adalah musuh bagi kalian. Apabila kalian hendak tidur maka padamkanlah.”
2. Menutup Pintu.
💠 Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam Bersabda, “dan tutuplah pintu-pintu, karena Syaithan tidak dapat membuka pintu yang tertutup.”
(Hadits Jabir bin Abdillah diriwayatkan Imam Muslim)
3. Berwudhu’.
🔖 Terlebih Ketika dalam Keadaan Junub.
💠 Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam Bersabda, “Apabila kamu akan mendatangi tempat tidurmu, maka berwudhu’lah seperti wudhu’ mu ketika hendak sholat…”
(HR. Al-Bukhari dan Muslim)
4. Mengebuti Tempat Tidur dengan Membaca Basmalah.
🔖 Ini adalah SUNNAH yang sering DITINGGALKAN.
💠 Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda,
“Apabila salah seorang kalian hendak berbaring di tempat tidurnya, maka kebutilah tempat tidurnya dengan ujung sarungnya. Karena sesungguhnya dia tidak mengetahui apa yang akan menimpanya kemudian.”
(HR. Al-Bukhari dan Muslim)
Dalam riwayat Muslim disebutkan, “Hendaknya ia mengucapkan bismillah…”
5. Berbaring dengan Tubuh Bagian Kanan.
💠 Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda, “Apabila engkau hendak mendatangi tempat tidurmu, maka berwudhu’lah seperti wudhu’ mu ketika akan shalat, kemudian berbaringlah pada sisi kananmu.”
(HR. Al-Bukhari dan Muslim)
6. Meletakkan Tangan Kanan di Bawah Pipi.
🔹 Shahabat Hudzaifah Radhiallahu ‘anhu menuturkan, “Dahulu Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam apabila telah berbaring di malam hari, maka beliau meletakkan tangannya di bawah pipinya…”
(HR. Al-Bukhari)
7. Membaca Dzikir dan Do’a Tidur.
🔖 Ada beberapa do’a yang bisa dibaca ketika hendak tidur, di antaranya ialah:
📌 Surat Al-Ikhlas, Surat Al-Falaq, Surat An-Naas.
Mengumpulkan kedua tangan, meniup keduanya kemudian membaca tiga surat tersebut. Lalu mengusapkan kedua tangannya ke bagian tubuh yang bisa terjangkau, dimulai dari kepala, wajah, dan tubuhnya bagian depan.”
📌 Membaca Dua ayat terakhir dari surat Al-Baqarah, yaitu ayat 285 dan 286.
Anda akan dijaga dari kejahatan Syaithan dan lainnya.
📌 Membaca ayat kursi.
Anda akan dijaga dari gangguan Syaithan hingga pagi hari.
🔖 Jangan lupa membaca do'a,
"BISMIKA ALLAHUMMA AMUUTU WA AHYA"
🔖 Dan ketika bangun membaca do'a nya :
ALHAMDULILLAHIL LADZI AHYANA BA'DA MA AMATANA WA ILAIHIN NUSYUR..
Minggu, 24 Februari 2019
RENUNGAN FAJAR .... 25 Feb
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
بِسۡـــــــــمِ ٱللهِ ٱلرَّحۡـمَـٰنِ ٱلرَّحِـــــــيم
Rasulullah صلى الله عليه وآله وسلم
bersabda :
“Sesungguhnya jika seorang hamba sedang sholat, ia datang membawa dosa2nya dan اللهِ letakkan dosa2nya itu diatas kepala atau pundaknya, setiap ia ruku' atau sujud, maka dosa2 itu jatuh berguguran”
(Hadist Riwayat Ibnu Hibban
dinyatakan Shahih
oleh :
Syaikh Syu’aib al-Arnauth,
Kanzul Ummal : 7/287).
Rasulullah صلى الله عليه وآله وسلم
bersabda,
"Tidaklah seorang hamba yang bersujud 1 kali karena اللهِ, melainkan (pasti) اللهِ menulis dengannya satu kebaikan untuknya, menghapus denganya satu keburukan darinya dan mengangkat denganya satu derajat untuknya maka perbanyaklah bersujud"
(Hadist Riwayat Ibnu Majah)
Rasulullah صلى الله عليه وآله وسلم
bersabda :
"Jarak paling dekat seorang hamba dengan Robbnya adalah ketika ia sedang bersujud maka perbanyaklah berdo'a ketika itu, karena bagimu layak untuk dikabulkan"
(Hadist Riwayat Muslim).
Sabtu, 23 Februari 2019
Berdzikirlah .....
🌗 INSPIRASI PETANG 🌈
Salah satu penyebab dari datangnya stres itu karena kebanyakan mikir dan sangat kurang dzikir.
Hidup akan terasa sangat berat manakala kita tidak mendapat pertolongan Alloh Subhanahu Wa Ta’ala. Salah satu gerbang pertolongan Alloh Subhanahu Wa Ta'ala yang memiliki derajat sangat tinggi adalah dzikrulloh.
Semakin banyak kita mengingat Alloh Subhanahu Wa Ta’ala, semakin dimudahkan segala urusan kita dan hatinya menjadi tentram.
Aa Gym
Salah satu penyebab dari datangnya stres itu karena kebanyakan mikir dan sangat kurang dzikir.
Hidup akan terasa sangat berat manakala kita tidak mendapat pertolongan Alloh Subhanahu Wa Ta’ala. Salah satu gerbang pertolongan Alloh Subhanahu Wa Ta'ala yang memiliki derajat sangat tinggi adalah dzikrulloh.
Semakin banyak kita mengingat Alloh Subhanahu Wa Ta’ala, semakin dimudahkan segala urusan kita dan hatinya menjadi tentram.
Aa Gym
BERSEDEKAHLAH ketika PELIT DAN SEHAT
Ketika seseorang sehat, maka ia cenderung untuk pelit. Sehingga dalam keadaan sehat dan pelit, sulit sekali untuk sedekah. Padahal sedekah ketika pelit dan sehat adalah sebaik-baiknya sedekah dan berpahala lebih besar.
Dari Abu Hurairah, ia berkata bahwa ada seseorang yang menemui Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, lalu ia berkata,
يَا رَسُولَ اللَّهِ أَىُّ الصَّدَقَةِ أَعْظَمُ أَجْرًا قَالَ « أَنْ تَصَدَّقَ وَأَنْتَ صَحِيحٌ شَحِيحٌ ، تَخْشَى الْفَقْرَ وَتَأْمُلُ الْغِنَى ، وَلاَ تُمْهِلُ حَتَّى إِذَا بَلَغَتِ الْحُلْقُومَ قُلْتَ لِفُلاَنٍ كَذَا ، وَلِفُلاَنٍ كَذَا ، وَقَدْ كَانَ لِفُلاَنٍ »
“Wahai Rasulullah, sedekah yang mana yang lebih besar pahalanya?” Beliau menjawab, “Engkau bersedekah pada saat kamu masih sehat, saat kamu takut menjadi fakir, dan saat kamu berangan-angan menjadi kaya. Dan janganlah engkau menunda-nunda sedekah itu, hingga apabila nyawamu telah sampai di tenggorokan, kamu baru berkata, “Untuk si fulan sekian dan untuk fulan sekian, dan harta itu sudah menjadi hak si fulan.” (Muttafaqun ‘alaih. HR. Bukhari no. 1419 dan Muslim no. 1032).
Yang dimaksud keadaan sehat di sini adalah dalam keadaan tidak tertimpa sakit. Adapun pelit atau syahih yang dimaksud adalah pelit ditambah punya rasa tamak.
Imam Nawawi rahimahullah mengatakan bahwa orang pelit itu ketika dalam keadaan sehat. Jika ia berbaik hati bersedekah dalam keadaan sehat seperti itu, maka terbuktilah akan benarnya niatnya dan besarnya pahala yang diperoleh. Hal ini berbeda dengan orang yang bersedekah saat menjelang akhir hayat atau sudah tidak ada harapan lagi untuk hidup, maka sedekah ketika itu masih terasa kurang berbeda halnya ketika sehat. (Syarh Shahih Muslim, 7: 112)
Ibnul Munir menyampaikan bahwa ayat yang dibawakan oleh Imam Bukhari sebelum hadits di atas menunjukkan larangan menunda-nunda untuk berinfak dan supaya menjauhi panjang angan-angan. Juga di dalamnya diajarkan supaya bersegera dalam sedekah, jangan suka menunda-nunda. Dinukil dari Fathul Bari, 3: 285.
Ayat yang dibawakan adalah firman Allah,
وَأَنْفِقُوا مِنْ مَا رَزَقْنَاكُمْ مِنْ قَبْلِ أَنْ يَأْتِيَ أَحَدَكُمُ الْمَوْتُ
“Dan belanjakanlah sebagian dari apa yang telah Kami berikan kepadamu sebelum datang kematian.” (QS. Al Munafiqun: 10).
Dan firman Allah,
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا أَنْفِقُوا مِمَّا رَزَقْنَاكُمْ مِنْ قَبْلِ أَنْ يَأْتِيَ يَوْمٌ لَا بَيْعٌ فِيهِ
“Hai orang-orang yang beriman, belanjakanlah (di jalan Allah) sebagian dari rezki yang telah Kami berikan kepadamu sebelum datang hari yang pada hari itu tidak ada lagi jual beli” (QS. Al Baqarah: 254).
Ibnu Hajar rahimahullah berkata, “Hadits di atas mendorong supaya setiang orang berjuang melawan hawa nafsunya untuk mengeluarkan harta padahal ada sifat pelit dan tamak yang menghalangi. Ini yang menunjukkan bahwa sedekahnya benar-benar jujur dan kuatnya semangat orang yang melakukannya.” (Fathul Bari, 3: 285).
Hanya Allah yang memberi hidayah dan taufik.
Referensi:
Al Minhaj Syarh Shahih Muslim, Abu Zakariya Yahya bin Syarf An Nawawi, terbitan Dar Ibni Hazm, cetakan pertama, tahun 1433 H.
Fathul Bari bi Syarh Shohih Al Bukhari, Ibnu Hajar Al Asqolani, terbitan Dar Thiybah, cetakan keempat, tahun 1432 H.
Doa Sayyidul Istighfar
اَللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّيْ ، لَا إِلٰـهَ إِلَّا أَنْت
ALLAAHUMMA ANTA ROBBII, LAA ILAAHA ILLAA ANTA
“Ya Allâh, Engkau adalah Rabbku, tidak ada Ilah yang berhak diibadahi dengan benar selain Engkau
خَلَقْتَنِيْ وَأَنَا عَبْدُكَ ، وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ
KHOLAQTANII WA ANA ‘ABDUKA WA ANA ‘ALAA ‘AHDIKA
Engkau yang menciptakan aku dan aku adalah hamba-Mu
Aku menetapi perjanjian untuk taat kepada-Mu
وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ
WA WA’DIKA MAS TATHO’TU
dan janji balasan-Mu sesuai dengan kemampuanku
أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ
A-‘UDZUBIKA MIN SYAR-RI MAA SHONA’TU
Aku berlindung kepada-Mu dari keburukan perbuatanku,
أَبُوْءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ
ABUU-U LAKA BINI’MATIKA ‘ALAYYA
Aku mengakui nikmat-Mu kepadaku
وَأَبُوْءُ بِذَنْبِيْ فَاغْفِرْ لِي
WA ABUU-U BIDZAMBII FAGHFIRLII
dan aku mengakui dosaku kepada-Mu, maka ampunilah aku
فَإِنَّهُ لَا يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ إِلَّا أَنْتَ
FA-INNAHU LAA YAGHFIRUDZ DZUNUUBA ILLAA ANTA
Sebab tidak ada yang dapat mengampuni dosa selain Engkau”
artinya:
“Ya Allâh, Engkau adalah Rabbku,
tidak ada Ilah yang berhak diibadahi dengan benar selain Engkau.
Engkau yang menciptakan aku dan aku adalah hamba-Mu.
Aku menetapi perjanjian untuk taat kepada-Mu dan janji balasan-Mu sesuai dengan kemampuanku.
Aku berlindung kepada-Mu dari keburukan perbuatanku.
Aku mengakui nikmat-Mu kepadaku dan aku mengakui dosaku kepada-Mu, maka ampunilah aku.
Sebab tidak ada yang dapat mengampuni dosa selain Engkau.”
(Muttafaq ‘alaih)
Jumat, 22 Februari 2019
KITA berjalan menuju AJAL…
Abu Dzar rodhiyallahu ‘anhu pernah berkata, “Wahai manusia, injakkan kakimu ke tanah. Sesungguhnya sebentar lagi ia akan menjadi kuburmu.
Wahai manusia, sesungguhnya hidupmu hanya beberapa hari, tiap kali waktu berlalu, berarti sebagian hidupmu telah pergi.
Wahai manusia, engkau sekarang ini selalu menghabiskan umurmu sejak lahir dari rahim ibumu.
”Seorang penyair mengatakan:
نَسِيْرُ إِلَى اْلآجَالِ مِنْ كُلِّ لَحْظَةٍ وَأَيَّامُنَا تُطْوَى وَهُنَّ مَرَاحِلُ
وَلَمْ أَرَ مِثْلَ الْمَوْتِ حَقًّا كَأَنَّهُ إِذَامَا تَخَطَّتْهُ اْلأَمَانِيَّ بَاطِلُ
وَمَا أَقْبَحَ التَّفْرِيْطَ فِيْ زَمَنِ الصِّبَا فَكَيْفَ بِهِ وَالشَّيْبُ لِلرَّأْسِ شَاعِلُ
تَرَحَّلْ مِنَ الدُّنْيَا بِزَادٍ مِنَ التُّقَى فَعُمْرُكَ أَيَّامٌ وَهُنَّ قَلاَ ئِلُ
Kita berjalan menuju ajal dalam setiap detiknya
Hari-hari kita selalu berlalu, dan memiliki tahapan-tahapan
Aku belum pernah melihat ada sesuatu yang lebih meyakinkan daripada kematian…setiap apa yang kau bayangkan tanpa diakhiri kematian itu hal mustahil…
Alangkah buruknya perbuatan kita disaat muda belia tak mau menengok agamanya… Lantas, bagaimana nasib seseorang yang tetap meninggalkan agama, padahal ubannya telah menyala
Berjalanlah kamu di dunia ini dengan bekal takwa
Karena, umurmu hanyalah hitungan hari yang kian purna…
Semoga bisa menjadi renungan wahai sobat!!!
M
Embun pagi
Kita akan merasa kehilangan orang yang kita sayang setelah orang itu tidak ada di hadapan kita
Sebelum itu terjadi.maksimalkan waktu kita bersama mereka dan maksimalkan agar kita selalu istiqomah dlm kebaikan dan kita selalu mendoakan terus keluarga kita yg sholeh dan baik tetap istiqomah,yg jahat atau yg belum menyadari tentang kebaikan semoga d bukakan pintu maaf dan jalan untuk menuju kebaikan yg d ridhoi allah swt,yg sakit sahabat,keluarga dan rekan kita d manapun berada semoga lekas sembuh dan sll dlm bimbingan dan lindungan allah swt Aamiin amiin yrb allamiin
Semangat beraktifitas ....
Semoga kita semua selalu bersabar dan bersyukur
Aamiin ya Robbal'alamiin🙏
Renungan 23 Feb 2019
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
بِسۡـــــــــمِ ٱللهِ ٱلرَّحۡـمَـٰنِ ٱلرَّحِـــــــيم
Rasulullah صلى الله عليه وآله وسلم
bersabda:
“Hak seorang muslim atas seorang muslim yang lain ada 6 (enam) :
Diantara para sahabat, ada yang bertanya,
‘Apa saja Yaa Rasululllah?’
Beliau menjawab :
1.”Bila kamu berjumpa dengannya, ucapkan salam.
2. Jika ia mengundangmu, penuhilah.
3. Jika ia meminta nasihat kepadamu, nasihatilah.
4. Jika ia bersin dan memuji اللهِ hendaknya kamu mendo'akannya, dan
5. Jika ia sakit, jenguklah.
6.Dan jika ia wafat, antarkanlah jenazahnya” (Hadist Riwayat Muslim)
Rasulullah صلى الله عليه وآله وسلم
bersabda :
"Barangsiapa yang memperhatikan kepentingan saudaranya, maka اللهِ akan selalu memperhatikan kepentingannya." (Hadist Riwayat Muslim
Firman اللهِ
A'uzubillahiminasy syaithonirrojiim
“...Orang-orang yang berbuat baik didunia ini mendapat (pembalasan) yang baik......." (Surat an-Nahl : 30).
Kamis, 21 Februari 2019
Mari kita perbanyak SHALAWAT di hari Jumat
💐Yuk Perbanyak Shalawat di Hari Jum'at💐
🍃🍃🍃
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
أَكْثِرُوا عَلَىَّ مِنَ الصَّلاَةِ فِى كُلِّ يَوْمِ جُمُعَةٍ فَإِنَّ صَلاَةَ أُمَّتِى تُعْرَضُ عَلَىَّ فِى كُلِّ يَوْمِ جُمُعَةٍ ، فَمَنْ كَانَ أَكْثَرَهُمْ عَلَىَّ صَلاَةً كَانَ أَقْرَبَهُمْ مِنِّى مَنْزِلَةً
“Perbanyaklah shalawat kepadaku pada setiap Jum’at. Karena shalawat umatku akan diperlihatkan padaku pada setiap Jum’at. Barangsiapa yang banyak bershalawat kepadaku, dialah yang paling dekat denganku pada hari kiamat nanti.” (HR. Baihaqi dalam Sunan Al Kubro. Hadits ini hasan ligoirihi)
🍂🍂🍂
Di antara shalawat yang dianjurkan yang dapat kita amalkan adalah:
✅ Dari Zaid bin Abdullah berkata bahwa sesungguhnya mereka dianjurkan mengucapkan,
اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ النَّبِيِّ الأُمِّيِّ
"Ya Allah, berilah shalawat kepada Muhammad Nabi yang Ummi.” (Fadhlu Ash Sholah ‘alan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam no. 60, shahih)
✅ Dari Ka’ab bin ‘Ujroh, beliau mengatakan,
“Wahai Rasulullah, kami sudah mengetahu bagaimana kami mengucapkan salam padamu. Lalu bagaimana kami bershalawat padamu?” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Ucapkanlah,
اللَّهُمَّ صّلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ اِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ
"Ya Allah, berilah shalawat kepada Muhammad dan kerabatnya karena engkau memberi shalawat kepada kerabat Ibrahim. Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Maha Mulia" (Fadhlu Ash Sholah ‘alan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam no. 56, shahih)
✅ Dalam riwayat Bukhari no. 3370 terdapat lafazh shalawat sebagai berikut,
اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ ، وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ ، كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ ، إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ ، اللَّهُمَّ بَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ ، وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ ، كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ ، وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ ، إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ
“Ya Allah, berilah shalawat kepada Muhammad dan kerabatnya karena engkau memberi shalawat kepada Ibrahim dan kerabatnya. Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Maha Mulia. Ya Allah, berilah keberkahan kepada Muhammad dan kerabatnya karena engkau memberi keberkahan kepada Ibrahim dan kerabatnya. Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Maha Mulia"
🍃🍃🍃
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
أَكْثِرُوا عَلَىَّ مِنَ الصَّلاَةِ فِى كُلِّ يَوْمِ جُمُعَةٍ فَإِنَّ صَلاَةَ أُمَّتِى تُعْرَضُ عَلَىَّ فِى كُلِّ يَوْمِ جُمُعَةٍ ، فَمَنْ كَانَ أَكْثَرَهُمْ عَلَىَّ صَلاَةً كَانَ أَقْرَبَهُمْ مِنِّى مَنْزِلَةً
“Perbanyaklah shalawat kepadaku pada setiap Jum’at. Karena shalawat umatku akan diperlihatkan padaku pada setiap Jum’at. Barangsiapa yang banyak bershalawat kepadaku, dialah yang paling dekat denganku pada hari kiamat nanti.” (HR. Baihaqi dalam Sunan Al Kubro. Hadits ini hasan ligoirihi)
🍂🍂🍂
Di antara shalawat yang dianjurkan yang dapat kita amalkan adalah:
✅ Dari Zaid bin Abdullah berkata bahwa sesungguhnya mereka dianjurkan mengucapkan,
اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ النَّبِيِّ الأُمِّيِّ
"Ya Allah, berilah shalawat kepada Muhammad Nabi yang Ummi.” (Fadhlu Ash Sholah ‘alan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam no. 60, shahih)
✅ Dari Ka’ab bin ‘Ujroh, beliau mengatakan,
“Wahai Rasulullah, kami sudah mengetahu bagaimana kami mengucapkan salam padamu. Lalu bagaimana kami bershalawat padamu?” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Ucapkanlah,
اللَّهُمَّ صّلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ اِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ
"Ya Allah, berilah shalawat kepada Muhammad dan kerabatnya karena engkau memberi shalawat kepada kerabat Ibrahim. Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Maha Mulia" (Fadhlu Ash Sholah ‘alan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam no. 56, shahih)
✅ Dalam riwayat Bukhari no. 3370 terdapat lafazh shalawat sebagai berikut,
اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ ، وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ ، كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ ، إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ ، اللَّهُمَّ بَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ ، وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ ، كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ ، وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ ، إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ
“Ya Allah, berilah shalawat kepada Muhammad dan kerabatnya karena engkau memberi shalawat kepada Ibrahim dan kerabatnya. Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Maha Mulia. Ya Allah, berilah keberkahan kepada Muhammad dan kerabatnya karena engkau memberi keberkahan kepada Ibrahim dan kerabatnya. Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Maha Mulia"
Jumat berkah
22 .02 .2019
Bismillahirohmannirrohim
● Ya Allah.....
Dihari JUMAAT ini....
Kami Bersyukur kepadaMu karena telah Menjaga tidur kami dan Membangunkan kami kembali di pagi ini.
● Ya Allah...
Dengan-Mu kami memasuki waktu pagi...
Berikanlah kami keberkahan sepanjang hari, permudahkan dan lancarkanlah urusan kami serta limpahkan rejeki pada kami pagi ini…
Kami mohon kepada-Mu.
● Ya Alloh.....
Kami mohon Engkau jauhkan segala petaka yang mungkin akan menimpa kami, bersihkan hati ini dari kebencian apa pun dan pada siapa pun.
Kalau pagi ini ada hati yang tersimpan benci, ubahlah menjadi kasih sayang.
Kalau hati kami kotor, sucikanlah ya Allah…
● Ya Allah...
Semoga rahmat-Mu selalu menyertertai kami sejak pagi untuk mengisi kehidupan, menyiapkan bekal kematian, sampai selamat di hari kebangkitan.
Berkahilah hidup kami, restuilah aktifitas kami, dan selamatkanlah kami di setiap langkah & tapak kaki yang kami langkahi.
● Ya Alloh.....
Hapus dan Ampunilah segala Kesalahan serta Dosa kedua Orang Tua kami ....
Hapus Kesalahan dan Dosa...
Saudara kami...
Sahabat kami...
Guru dan Pemimpin kami...
● Ya Alloh.....
Semoga Kami semua selalu dalam keadaan Sehat
Aamiin......
SALAM IBADAH
Bismillahirohmannirrohim
● Ya Allah.....
Dihari JUMAAT ini....
Kami Bersyukur kepadaMu karena telah Menjaga tidur kami dan Membangunkan kami kembali di pagi ini.
● Ya Allah...
Dengan-Mu kami memasuki waktu pagi...
Berikanlah kami keberkahan sepanjang hari, permudahkan dan lancarkanlah urusan kami serta limpahkan rejeki pada kami pagi ini…
Kami mohon kepada-Mu.
● Ya Alloh.....
Kami mohon Engkau jauhkan segala petaka yang mungkin akan menimpa kami, bersihkan hati ini dari kebencian apa pun dan pada siapa pun.
Kalau pagi ini ada hati yang tersimpan benci, ubahlah menjadi kasih sayang.
Kalau hati kami kotor, sucikanlah ya Allah…
● Ya Allah...
Semoga rahmat-Mu selalu menyertertai kami sejak pagi untuk mengisi kehidupan, menyiapkan bekal kematian, sampai selamat di hari kebangkitan.
Berkahilah hidup kami, restuilah aktifitas kami, dan selamatkanlah kami di setiap langkah & tapak kaki yang kami langkahi.
● Ya Alloh.....
Hapus dan Ampunilah segala Kesalahan serta Dosa kedua Orang Tua kami ....
Hapus Kesalahan dan Dosa...
Saudara kami...
Sahabat kami...
Guru dan Pemimpin kami...
● Ya Alloh.....
Semoga Kami semua selalu dalam keadaan Sehat
Aamiin......
SALAM IBADAH
Tahukah ANDA ?
Tahukah Anda apa sebab terbesar yang membuat seseorang tidak bahagia dalam hidupnya?
Bukan karena miskin/kaya, bukan karena merasa kekurangan sesuatu, bukan karena populer atau tidak, bukan karena masalah hidup yang menerpa,
Tapi karena terlalu memikirkan apa yang dipikirkan orang lain tentang dirinya..(penilaian dari orang lain).
Professor Rory O’Connor menyebut hal ini dengan istilah 'Social Perfectionism'.
Orang2 seperti ini adalah orang2 yg direpotkan dengan pikiran dia sendiri tentang apa yg orang lain pikirkan tentang dirinya.
Padahal orang sekitarnya bisa jadi tidak berpikir demikian, seringkali itu hanyalah khayalan dirinya sendiri.
Itulah mengapa, mereka-mereka yang menjadikan pusat perhatiannya selain Allah akan merasa lelah dalam hidupnya, karena yang mereka jadikan harapan adalah pengakuan dan penghargaan dari orang lain. Terlalu memusingkan penilaian orang, pandangan orang, dan apa kata orang.
Orang-orang yang paling berbahagia dalam hidupnya adalah mereka yang menjadikan Allah sebagai pusat perhatiannya.
Mereka yang tidak terlalu mengkhawatirkan apa kata orang, yang mereka khawatirkan adalah apa kata Allah.
Mereka yang tidak memusingkan penilaian orang, yang mereka cari adalah penilaian Allah.
Karena Dialah yang Maha Melihat, Menghitung, dan sempurna Membalas.
Jangan sampai kita salah fokus,
Fokuslah HANYA pada Allah..
Ahadun Ahad☝
Barakallahu fiikum
Watawaa shoubil haq,
Watawaa shoubish shobr
Kisah haru seorang IBU
Sebuah kisah, Seorang ibu ingin meminjam uang kepada anaknya yang telah mapan. Dengan suara rendah disertai rasa malu ibu berkata " Nak, bolehkah ibu meminjam uang 100 ribu? Ibu ada perlu buat beli beras", Anaknya tidak langsung menjawab, dengan raut muka datar ia berkata " Iya Bu, nanti Aku tanya istriku dulu", seakan berat untuk mengiyakan, karena belum tentu isterinya mengiyakan.
Ketika Sang Anak masuk ke dalam rumah ia melihat dus susu anaknya masih ada bandrol harga Rp 50.000, kemudian dia merenung. Jika 1 dus habis 1 hari x 30 hari x 2 th = 36 juta.
Dia berfikir, waktu balita dia hanya diberikan ASI oleh ibunya, harganya tak terhingga, super steril, diberikan dengan penuh kasih sayang. Jika didapat oleh seorang anak selama 2 tahun berapa yang harus ia bayar?
Kemudian ia berbalik dan menatap wajah ibunya yang teduh walau telah dimakan usia. "Dirimu telah memberikan semua kasih sayang, harta dan semuanya kepadaku tanpa pamrih, dan semua itu kuterima dgn GRATIS.
Maafkan anakmu yg durhaka ini yang tidak tahu balas budi". Segera ia memeluk ibunya dan mengecup keningnya dan memberi uang Rp 3 jt, sambil menangis ia berkata "Ibu, jangan berkata pinjam lagi ya, hartaku adalah juga milikmu, doakan anakmu ini agar selalu berbakti padamu".
Sambil berkaca-kaca ada air bening di pelupuk mata ibu, ia berkata "Nak, di setiap keadaan ibu selalu berdoa agar kita semua selalu dikumpulkan di dunia dan di SURGA nanti dalam kebahagian.
Bagi para ISTRI ingatlah bahwa rezeki dari suamimu adalah jg HAK mertuamu. Dan juga perlakukanlah ibu mertua seperti ibu kandung sendiri.
Jika kalian sayang IBU kirim ke semua kontak yg ada d WA, harap diteruskan agar semua orang tau betapa berharganya seorang IBU.😭😭😭
NAFSU tersembunyi
Beberapa pakar sejarah Islam meriwayatkan sebuah kisah menarik. Kisah Ahmad bin Miskin, seorang ulama abad ke-3 Hijriah dari kota Basrah, Irak. Beliau bercerita:
Aku pernah diuji dengan kemiskinan pada tahun 219 Hijriyah. Saat itu, aku sama sekali tidak memiliki apapun, sementara aku harus menafkahi seorang istri dan seorang anak. Lilitan hebat rasa lapar terbiasa mengiringi hari-hari kami.
Maka aku bertekad untuk menjual rumah dan pindah ke tempat lain. Akupun berjalan mencari orang yang bersedia membeli rumahku.
Bertemulah aku dengan sahabatku Abu Nashr dan kuceritakan kondisiku. Lantas, dia malah memberiku 2 lembar roti isi manisan dan berkata: “Berikan makanan ini kepada keluargamu.”
Di tengah perjalanan pulang, aku berpapasan dengan seorang wanita fakir bersama anaknya. Tatapannya jatuh di kedua lembar rotiku. Dengan memelas dia memohon:
“Tuanku, anak yatim ini belum makan, tak kuasa terlalu lama menahan rasa lapar yang melilit. Tolong beri dia sesuatu yang bisa dia makan. Semoga Allah merahmati Tuan.”
Sementara itu, si anak menatapku polos dengan tatapan yang takkan kulupakan sepanjang hayat. Tatapan matanya menghanyutkan fikiranku dalam khayalan ukhrowi, seolah-olah surga turun ke bumi, menawarkan dirinya kepada siapapun yang ingin meminangnya, dengan mahar mengenyangkan anak yatim miskin dan ibunya ini.
Tanpa ragu sedetikpun, kuserahkan semua yang ada ditanganku. “Ambillah, beri dia makan”, kataku pada si ibu.
Demi Allah, padahal waktu itu tak sepeserpun dinar atau dirham kumiliki. Sementara di rumah, keluargaku sangat membutuhkan makanan itu.
Spontan, si ibu tak kuasa membendung air mata dan si kecilpun tersenyum indah bak purnama.
Kutinggalkan mereka berdua dan kulanjutkan langkah gontaiku, sementara beban hidup terus bergelayutan dipikiranku.
Sejenak, kusandarkan tubuh ini di sebuah dinding, sambil terus memikirkan rencanaku menjual rumah. Dalam posisi seperti itu, tiba-tiba Abu Nashr dengan kegirangan mendatangiku.
“Hei, Abu Muhammad...! Kenapa kau duduk duduk di sini sementara limpahan harta sedang memenuhi rumahmu?”, tanyanya.
“Subhanallah....!”, jawabku kaget. “Dari mana datangnya?”
“Tadi ada pria datang dari Khurasan. Dia bertanya-tanya tentang ayahmu atau siapapun yang punya hubungan kerabat dengannya. Dia membawa berduyun-duyun angkutan barang penuh berisi harta,” ujarnya.
“Terus?”, tanyaku keheranan.
“Dia itu dahulu saudagar kaya di Bashroh ini. Kawan ayahmu. Dulu ayahmu pernah menitipkan kepadanya harta yang telah ia kumpulkan selama 30 tahun. Lantas dia rugi besar dan bangkrut. Semua hartanya musnah, termasuk harta ayahmu.
Lalu dia lari meninggalkan kota ini menuju Khurasan. Di sana, kondisi ekonominya berangsur-angsur membaik. Bisnisnya melejit sukses. Kesulitan hidupnya perlahan lahan pergi, berganti dengan limpahan kekayaan.
Lantas dia kembali ke kota ini, ingin meminta maaf dan memohon keikhlasan ayahmu atau keluarganya atas kesalahannya yang lalu.
Maka sekarang, dia datang membawa seluruh harta hasil keuntungan niaganya yang telah dia kumpulkan selama 30 tahun berbisnis. Dia ingin berikan semuanya kepadamu, berharap ayahmu dan keluarganya berkenan memaafkannya.”
Dengan perubahan drastis nasib hidupnya ini, Ahmad bin Miskin melanjutkan ceritanya:
“Kalimat puji dan syukur kepada Allah berdesakan meluncur dari lisanku. Sebagai bentuk syukur. Segera kucari wanita faqir dan anaknya tadi. Aku menyantuni dan menanggung biaya hidup mereka seumur hidup.
Aku pun terjun di dunia bisnis seraya menyibukkan diri dengan kegiatan sosial, sedekah, santunan dan berbagai bentuk amal salih. Adapun hartaku, terus bertambah melimpah ruah tanpa berkurang.
Tanpa sadar, aku merasa takjub dengan amal salihku. Aku merasa, telah mengukir lembaran catatan malaikat dengan hiasan amal kebaikan. Ada semacam harapan pasti dalam diri, bahwa namaku mungkin telah tertulis di sisi Allah dalam daftar orang orang shalih.
🌒Suatu malam, aku tidur dan bermimpi. Aku lihat, diriku tengah berhadapan dengan hari kiamat. Aku juga lihat, manusia bagaikan ombak, bertumpuk dan berbenturan satu sama lain.
Aku juga lihat, badan mereka membesar. Dosa-dosa pada hari itu berwujud dan berupa, dan setiap orang memanggul dosa-dosa itu masing-masing di punggungnya.
Bahkan aku melihat, ada seorang pendosa yang memanggul di punggungnya beban besar seukuran kota Basrah, isinya hanyalah dosa-dosa dan hal-hal yang menghinakan.
Kemudian, timbangan amal pun ditegakkan, dan tiba giliranku untuk perhitungan amal.
Seluruh amal burukku ditaruh di salah satu sisi timbangan, sedangkan amal baikku di sisi timbangan yang lain. Ternyata, amal burukku jauh lebih berat daripada amal baikku..!
Tapi ternyata, perhitungan belum selesai. Mereka mulai menaruh satu persatu berbagai jenis amal baik yang pernah kulakukan.
Namun alangkah ruginya aku. Ternyata dibalik semua amal itu terdapat NAFSU TERSEMBUNYI. Nafsu tersembunyi itu adalah riya, ingin dipuji, merasa bangga dengan amal shalih. Semua itu membuat amalku tak berharga. Lebih buruk lagi, ternyata tidak ada satupun amalku yang lepas dari nafsu-nafsu itu.
Aku putus asa.
Aku yakin aku akan binasa.
Aku tidak punya alasan lagi untuk selamat dari siksa neraka.
Tiba-tiba, aku mendengar suara, “Masihkah orang ini punya amal baik?”
“Masih...”, jawab suara lain. “Masih tersisa ini.”
Aku pun penasaran, amal baik apa gerangan yang masih tersisa? Aku berusaha melihatnya.
Ternyata, itu HANYALAH dua lembar roti isi manisan yang pernah kusedekahkan kepada wanita fakir dan anaknya.
Habis sudah harapanku...
Sekarang aku benar benar yakin akan binasa sejadi-jadinya.
Bagaimana mungkin dua lembar roti ini menyelamatkanku, sedangkan dulu aku pernah bersedekah 100 dinar sekali sedekah (100 dinar = +/- 425 gram emas = Rp 250 juta), dan itu tidak berguna sedikit pun. Aku merasa benar-benar tertipu habis-habisan.
Segera 2 lembar roti itu ditaruh di timbanganku. Tak kusangka, ternyata timbangan kebaikanku bergerak turun sedikit demi sedikit, dan terus bergerak turun sampai-sampai lebih berat sedikit dibandingkan timbangan kejelekanku.
Tak sampai disitu, tenyata masih ada lagi amal baikku. Yaitu berupa air mata wanita faqir itu yang mengalir saat aku berikan sedekah. Air mata tak terbendung yang mengalir kala terenyuh akan kebaikanku. Aku, yang kala itu lebih mementingkan dia dan anaknya dibanding keluargaku.
Sungguh tak terbayang, saat air mata itu ditaruh, ternyata timbangan baikku semakin turun dan terus memberat. Hingga akhirnya aku mendengar suatu suara berkata, “Orang ini selamat dari siksa neraka..!”
Saudara-saudariku tercinta...
Masih adakah terselip dalam hati kita nafsu ingin dilihat hebat di mata orang lain pada ibadah dan amal-amal kita..
Faghfirlanaa...
Aku pernah diuji dengan kemiskinan pada tahun 219 Hijriyah. Saat itu, aku sama sekali tidak memiliki apapun, sementara aku harus menafkahi seorang istri dan seorang anak. Lilitan hebat rasa lapar terbiasa mengiringi hari-hari kami.
Maka aku bertekad untuk menjual rumah dan pindah ke tempat lain. Akupun berjalan mencari orang yang bersedia membeli rumahku.
Bertemulah aku dengan sahabatku Abu Nashr dan kuceritakan kondisiku. Lantas, dia malah memberiku 2 lembar roti isi manisan dan berkata: “Berikan makanan ini kepada keluargamu.”
Di tengah perjalanan pulang, aku berpapasan dengan seorang wanita fakir bersama anaknya. Tatapannya jatuh di kedua lembar rotiku. Dengan memelas dia memohon:
“Tuanku, anak yatim ini belum makan, tak kuasa terlalu lama menahan rasa lapar yang melilit. Tolong beri dia sesuatu yang bisa dia makan. Semoga Allah merahmati Tuan.”
Sementara itu, si anak menatapku polos dengan tatapan yang takkan kulupakan sepanjang hayat. Tatapan matanya menghanyutkan fikiranku dalam khayalan ukhrowi, seolah-olah surga turun ke bumi, menawarkan dirinya kepada siapapun yang ingin meminangnya, dengan mahar mengenyangkan anak yatim miskin dan ibunya ini.
Tanpa ragu sedetikpun, kuserahkan semua yang ada ditanganku. “Ambillah, beri dia makan”, kataku pada si ibu.
Demi Allah, padahal waktu itu tak sepeserpun dinar atau dirham kumiliki. Sementara di rumah, keluargaku sangat membutuhkan makanan itu.
Spontan, si ibu tak kuasa membendung air mata dan si kecilpun tersenyum indah bak purnama.
Kutinggalkan mereka berdua dan kulanjutkan langkah gontaiku, sementara beban hidup terus bergelayutan dipikiranku.
Sejenak, kusandarkan tubuh ini di sebuah dinding, sambil terus memikirkan rencanaku menjual rumah. Dalam posisi seperti itu, tiba-tiba Abu Nashr dengan kegirangan mendatangiku.
“Hei, Abu Muhammad...! Kenapa kau duduk duduk di sini sementara limpahan harta sedang memenuhi rumahmu?”, tanyanya.
“Subhanallah....!”, jawabku kaget. “Dari mana datangnya?”
“Tadi ada pria datang dari Khurasan. Dia bertanya-tanya tentang ayahmu atau siapapun yang punya hubungan kerabat dengannya. Dia membawa berduyun-duyun angkutan barang penuh berisi harta,” ujarnya.
“Terus?”, tanyaku keheranan.
“Dia itu dahulu saudagar kaya di Bashroh ini. Kawan ayahmu. Dulu ayahmu pernah menitipkan kepadanya harta yang telah ia kumpulkan selama 30 tahun. Lantas dia rugi besar dan bangkrut. Semua hartanya musnah, termasuk harta ayahmu.
Lalu dia lari meninggalkan kota ini menuju Khurasan. Di sana, kondisi ekonominya berangsur-angsur membaik. Bisnisnya melejit sukses. Kesulitan hidupnya perlahan lahan pergi, berganti dengan limpahan kekayaan.
Lantas dia kembali ke kota ini, ingin meminta maaf dan memohon keikhlasan ayahmu atau keluarganya atas kesalahannya yang lalu.
Maka sekarang, dia datang membawa seluruh harta hasil keuntungan niaganya yang telah dia kumpulkan selama 30 tahun berbisnis. Dia ingin berikan semuanya kepadamu, berharap ayahmu dan keluarganya berkenan memaafkannya.”
Dengan perubahan drastis nasib hidupnya ini, Ahmad bin Miskin melanjutkan ceritanya:
“Kalimat puji dan syukur kepada Allah berdesakan meluncur dari lisanku. Sebagai bentuk syukur. Segera kucari wanita faqir dan anaknya tadi. Aku menyantuni dan menanggung biaya hidup mereka seumur hidup.
Aku pun terjun di dunia bisnis seraya menyibukkan diri dengan kegiatan sosial, sedekah, santunan dan berbagai bentuk amal salih. Adapun hartaku, terus bertambah melimpah ruah tanpa berkurang.
Tanpa sadar, aku merasa takjub dengan amal salihku. Aku merasa, telah mengukir lembaran catatan malaikat dengan hiasan amal kebaikan. Ada semacam harapan pasti dalam diri, bahwa namaku mungkin telah tertulis di sisi Allah dalam daftar orang orang shalih.
🌒Suatu malam, aku tidur dan bermimpi. Aku lihat, diriku tengah berhadapan dengan hari kiamat. Aku juga lihat, manusia bagaikan ombak, bertumpuk dan berbenturan satu sama lain.
Aku juga lihat, badan mereka membesar. Dosa-dosa pada hari itu berwujud dan berupa, dan setiap orang memanggul dosa-dosa itu masing-masing di punggungnya.
Bahkan aku melihat, ada seorang pendosa yang memanggul di punggungnya beban besar seukuran kota Basrah, isinya hanyalah dosa-dosa dan hal-hal yang menghinakan.
Kemudian, timbangan amal pun ditegakkan, dan tiba giliranku untuk perhitungan amal.
Seluruh amal burukku ditaruh di salah satu sisi timbangan, sedangkan amal baikku di sisi timbangan yang lain. Ternyata, amal burukku jauh lebih berat daripada amal baikku..!
Tapi ternyata, perhitungan belum selesai. Mereka mulai menaruh satu persatu berbagai jenis amal baik yang pernah kulakukan.
Namun alangkah ruginya aku. Ternyata dibalik semua amal itu terdapat NAFSU TERSEMBUNYI. Nafsu tersembunyi itu adalah riya, ingin dipuji, merasa bangga dengan amal shalih. Semua itu membuat amalku tak berharga. Lebih buruk lagi, ternyata tidak ada satupun amalku yang lepas dari nafsu-nafsu itu.
Aku putus asa.
Aku yakin aku akan binasa.
Aku tidak punya alasan lagi untuk selamat dari siksa neraka.
Tiba-tiba, aku mendengar suara, “Masihkah orang ini punya amal baik?”
“Masih...”, jawab suara lain. “Masih tersisa ini.”
Aku pun penasaran, amal baik apa gerangan yang masih tersisa? Aku berusaha melihatnya.
Ternyata, itu HANYALAH dua lembar roti isi manisan yang pernah kusedekahkan kepada wanita fakir dan anaknya.
Habis sudah harapanku...
Sekarang aku benar benar yakin akan binasa sejadi-jadinya.
Bagaimana mungkin dua lembar roti ini menyelamatkanku, sedangkan dulu aku pernah bersedekah 100 dinar sekali sedekah (100 dinar = +/- 425 gram emas = Rp 250 juta), dan itu tidak berguna sedikit pun. Aku merasa benar-benar tertipu habis-habisan.
Segera 2 lembar roti itu ditaruh di timbanganku. Tak kusangka, ternyata timbangan kebaikanku bergerak turun sedikit demi sedikit, dan terus bergerak turun sampai-sampai lebih berat sedikit dibandingkan timbangan kejelekanku.
Tak sampai disitu, tenyata masih ada lagi amal baikku. Yaitu berupa air mata wanita faqir itu yang mengalir saat aku berikan sedekah. Air mata tak terbendung yang mengalir kala terenyuh akan kebaikanku. Aku, yang kala itu lebih mementingkan dia dan anaknya dibanding keluargaku.
Sungguh tak terbayang, saat air mata itu ditaruh, ternyata timbangan baikku semakin turun dan terus memberat. Hingga akhirnya aku mendengar suatu suara berkata, “Orang ini selamat dari siksa neraka..!”
Saudara-saudariku tercinta...
Masih adakah terselip dalam hati kita nafsu ingin dilihat hebat di mata orang lain pada ibadah dan amal-amal kita..
Faghfirlanaa...
Tata Cara Wudhu
Mengenai tata cara berwudhu diterangkan dalam hadits berikut:
حُمْرَانَ مَوْلَى عُثْمَانَ أَخْبَرَهُ أَنَّ عُثْمَانَ بْنَ عَفَّانَ – رضى الله عنه – دَعَا بِوَضُوءٍ فَتَوَضَّأَ فَغَسَلَ كَفَّيْهِ ثَلاَثَ مَرَّاتٍ ثُمَّ مَضْمَضَ وَاسْتَنْثَرَ ثُمَّ غَسَلَ وَجْهَهُ ثَلاَثَ مَرَّاتٍ ثُمَّ غَسَلَ يَدَهُ الْيُمْنَى إِلَى الْمِرْفَقِ ثَلاَثَ مَرَّاتٍ ثُمَّ غَسَلَ يَدَهُ الْيُسْرَى مِثْلَ ذَلِكَ ثُمَّ مَسَحَ رَأْسَهُ ثُمَّ غَسَلَ رِجْلَهُ الْيُمْنَى إِلَى الْكَعْبَيْنِ ثَلاَثَ مَرَّاتٍ ثُمَّ غَسَلَ الْيُسْرَى مِثْلَ ذَلِكَ ثُمَّ قَالَ رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- تَوَضَّأَ نَحْوَ وُضُوئِى هَذَا ثُمَّ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « مَنْ تَوَضَّأَ نَحْوَ وُضُوئِى هَذَا ثُمَّ قَامَ فَرَكَعَ رَكْعَتَيْنِ لاَ يُحَدِّثُ فِيهِمَا نَفْسَهُ غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ ». قَالَ ابْنُ شِهَابٍ وَكَانَ عُلَمَاؤُنَا يَقُولُونَ هَذَا الْوُضُوءُ أَسْبَغُ مَا يَتَوَضَّأُ بِهِ أَحَدٌ لِلصَّلاَةِ.
Humran pembantu Utsman menceritakan bahwa Utsman bin Affan radhiallahu ‘anhu pernah meminta air untuk wudhu kemudian dia ingin berwudhu. Beliau membasuh kedua telapak tangannya 3 kali, kemudian berkumur-kumur diiringi memasukkan air ke hidung, kemudian membasuh mukanya 3 kali, kemudian membasuh tangan kanan sampai ke siku tiga kali, kemudian mencuci tangan yang kiri seperti itu juga, kemudian mengusap kepala, kemudian membasuh kaki kanan sampai mata kaki tiga kali, kemudian kaki yang kiri seperti itu juga. Kemudian Utsman berkata, “Aku melihat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah berwudhu seperti wudhuku ini, kemudian beliau bersabda, “Barangsiapa berwudhu seperti wudhuku ini kemudian dia shalat dua rakaat dengan khusyuk (tidak memikirkan urusan dunia dan yang tidak punya kaitan dengan shalat[5]), maka Allah akan mengampuni dosa-dosanya yang telah lalu”. Ibnu Syihab berkata, “Ulama kita mengatakan bahwa wudhu seperti ini adalah contoh wudhu yang paling sempurna yang dilakukan seorang hamba untuk shalat”.[6]
Dari hadits ini dan hadits lainnya, kita dapat meringkas tata cara wudhu Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam sebagai berikut.
Berniat –dalam hati- untuk menghilangkan hadats.
Membaca basmalah: ‘bismillah’.
Membasuh kedua telapak tangan sebanyak tiga kali.
Mengambil air dengan tangan kanan, lalu dimasukkan dalam mulut (berkumur-kumur atau madmadho) dan dimasukkan dalam hidung (istinsyaq) sekaligus –melalui satu cidukan-. Kemudian air tersebut dikeluarkan (istintsar) dengan tangan kiri. Hal ini dilakukan sebanyak tiga kali.
Membasuh seluruh wajah sebanyak tiga kali dan menyela-nyela jenggot.
Membasuh tangan –kanan kemudian kiri- hingga siku dan sambil menyela-nyela jari-jemari.
Membasuh kepala 1 kali dan termasuk di dalamnya telinga. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Kedua telinga termasuk bagian dari kepala” (HR Ibnu Majah, disahihkan oleh Al Albani). Tatacara membasuh kepala ini adalah sebagai berikut, kedua telapak tangan dibasahi dengan air. Kemudian kepala bagian depan dibasahi lalu menarik tangan hingga kepala bagian belakang, kemudian menarik tangan kembali hingga kepala bagian depan. Setelah itu langsung dilanjutkan dengan memasukkan jari telunjuk ke lubang telinga, sedangkan ibu jari menggosok telinga bagian luar.
Membasuh kaki 3 kali hingga ke mata kaki dengan mendahulukan kaki kanan sambil membersihkan sela-sela jemari kaki.
حُمْرَانَ مَوْلَى عُثْمَانَ أَخْبَرَهُ أَنَّ عُثْمَانَ بْنَ عَفَّانَ – رضى الله عنه – دَعَا بِوَضُوءٍ فَتَوَضَّأَ فَغَسَلَ كَفَّيْهِ ثَلاَثَ مَرَّاتٍ ثُمَّ مَضْمَضَ وَاسْتَنْثَرَ ثُمَّ غَسَلَ وَجْهَهُ ثَلاَثَ مَرَّاتٍ ثُمَّ غَسَلَ يَدَهُ الْيُمْنَى إِلَى الْمِرْفَقِ ثَلاَثَ مَرَّاتٍ ثُمَّ غَسَلَ يَدَهُ الْيُسْرَى مِثْلَ ذَلِكَ ثُمَّ مَسَحَ رَأْسَهُ ثُمَّ غَسَلَ رِجْلَهُ الْيُمْنَى إِلَى الْكَعْبَيْنِ ثَلاَثَ مَرَّاتٍ ثُمَّ غَسَلَ الْيُسْرَى مِثْلَ ذَلِكَ ثُمَّ قَالَ رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- تَوَضَّأَ نَحْوَ وُضُوئِى هَذَا ثُمَّ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « مَنْ تَوَضَّأَ نَحْوَ وُضُوئِى هَذَا ثُمَّ قَامَ فَرَكَعَ رَكْعَتَيْنِ لاَ يُحَدِّثُ فِيهِمَا نَفْسَهُ غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ ». قَالَ ابْنُ شِهَابٍ وَكَانَ عُلَمَاؤُنَا يَقُولُونَ هَذَا الْوُضُوءُ أَسْبَغُ مَا يَتَوَضَّأُ بِهِ أَحَدٌ لِلصَّلاَةِ.
Humran pembantu Utsman menceritakan bahwa Utsman bin Affan radhiallahu ‘anhu pernah meminta air untuk wudhu kemudian dia ingin berwudhu. Beliau membasuh kedua telapak tangannya 3 kali, kemudian berkumur-kumur diiringi memasukkan air ke hidung, kemudian membasuh mukanya 3 kali, kemudian membasuh tangan kanan sampai ke siku tiga kali, kemudian mencuci tangan yang kiri seperti itu juga, kemudian mengusap kepala, kemudian membasuh kaki kanan sampai mata kaki tiga kali, kemudian kaki yang kiri seperti itu juga. Kemudian Utsman berkata, “Aku melihat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah berwudhu seperti wudhuku ini, kemudian beliau bersabda, “Barangsiapa berwudhu seperti wudhuku ini kemudian dia shalat dua rakaat dengan khusyuk (tidak memikirkan urusan dunia dan yang tidak punya kaitan dengan shalat[5]), maka Allah akan mengampuni dosa-dosanya yang telah lalu”. Ibnu Syihab berkata, “Ulama kita mengatakan bahwa wudhu seperti ini adalah contoh wudhu yang paling sempurna yang dilakukan seorang hamba untuk shalat”.[6]
Dari hadits ini dan hadits lainnya, kita dapat meringkas tata cara wudhu Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam sebagai berikut.
Berniat –dalam hati- untuk menghilangkan hadats.
Membaca basmalah: ‘bismillah’.
Membasuh kedua telapak tangan sebanyak tiga kali.
Mengambil air dengan tangan kanan, lalu dimasukkan dalam mulut (berkumur-kumur atau madmadho) dan dimasukkan dalam hidung (istinsyaq) sekaligus –melalui satu cidukan-. Kemudian air tersebut dikeluarkan (istintsar) dengan tangan kiri. Hal ini dilakukan sebanyak tiga kali.
Membasuh seluruh wajah sebanyak tiga kali dan menyela-nyela jenggot.
Membasuh tangan –kanan kemudian kiri- hingga siku dan sambil menyela-nyela jari-jemari.
Membasuh kepala 1 kali dan termasuk di dalamnya telinga. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Kedua telinga termasuk bagian dari kepala” (HR Ibnu Majah, disahihkan oleh Al Albani). Tatacara membasuh kepala ini adalah sebagai berikut, kedua telapak tangan dibasahi dengan air. Kemudian kepala bagian depan dibasahi lalu menarik tangan hingga kepala bagian belakang, kemudian menarik tangan kembali hingga kepala bagian depan. Setelah itu langsung dilanjutkan dengan memasukkan jari telunjuk ke lubang telinga, sedangkan ibu jari menggosok telinga bagian luar.
Membasuh kaki 3 kali hingga ke mata kaki dengan mendahulukan kaki kanan sambil membersihkan sela-sela jemari kaki.
Jauhi KEBIASAAN BERHUTANG
Ada teman yg mengeluh tentang uangnya yang ada di tangan orang lain, alias dia punya piutang namun tidak juga dibayar sampai berbulan-bulan, jauh melewati waktu yang dijanjikan sebelumnya. Orang yang punya hutang kepadanya setiap ditagih selalu bilang "Afwan akhi, qodarulloh belum ada uang", tentu bikin teman kesel karena ketika meminjam dulu menggunakan alasan ini dan itu namun ketika ditagih susahnya minta ampun.
Benar perkataan seorang ustadz dalam sebuah kajian, meskipun berhutang dihalalkan secara syariat namun sebaiknya seorang Muslim tidak membiasakan dirinya berhutang, karena dengan berhutang cenderung mendatangkan sifat-sifat buruk kepada pelakunya, seperti suka berdusta, semisal dia sebenarnya punya uang untuk membayar hutangnya, namun dia merasa sayang uang yang dimilikinya digunakan untuk melunasi hutangnya sehingga mudah bagi dia lidahnya berdusta dengan mengatakan belum ada uang, atau menyebutkan alasan-alasan lain untuk menghindari kewajibannya.
Atau juga menjadikan seseorang yang suka berhutang menjadikan dirinya tidak amanah atau ingkar atas kesepakatan yang pernah dibuatnya sendiri dengan lidahnya, seperti menjanjikan akan dibayar dalam waktu tertentu namun dibuatnya mundur sampai jauh dari waktu yang disepakati.
Maka jauhi sifat suka berhutang agar terhindar dari sifat-sifat yang buruk yang dilarang oleh Allah dan RasulNya.
Diriwayatkan dari ‘Aisyah radhiallaahu ‘anhaa, bahwasanya dia mengabarkan, “Dulu Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam sering berdoa di shalatnya:
( اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ فِتْنَةِ الْمَسِيحِ الدَّجَّالِ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ فِتْنَةِ الْمَحْيَا وَفِتْنَةِ الْمَمَاتِ, اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنَ الْمَأْثَمِ وَالْمَغْرَمِ)
“Ya Allah! Sesungguhnya aku berlindung kepadamu dari azab kubur, dari fitnah Al-Masiih Ad-Dajjaal dan dari fitnah kehidupan dan fitnah kematian. Ya Allah! Sesungguhnya aku berlindung kepadamu dari hal-hal yang menyebabkan dosa dan dari berhutang“
Berkatalah seseorang kepada beliau:
( مَا أَكْثَرَ مَا تَسْتَعِيذُ مِنَ الْمَغْرَمِ؟ )
“Betapa sering engkau berlindung dari hutang?”
Beliau pun menjawab:
( إِنَّ الرَّجُلَ إِذَا غَرِمَ, حَدَّثَ فَكَذَبَ وَوَعَدَ فَأَخْلَفَ. )
“Sesungguhnya seseorang yang (biasa) berhutang, jika dia berbicara maka dia berdusta, jika dia berjanji maka dia mengingkarinya” (HR Al-Bukhaari no. 832 dan Muslim no. 1325/589)
Sumber Referensi "Bahaya Kebiasaan Berhutang", karya Ustadz Sa'id Ya'i Ardiansyah LC.MA. di Muslim.or
Penuaan
PENUAAN ADALAH PENYAKIT YANG BERLANGSUNG KRONIS TDK DAPAT DICEGAH ATAU DIOBATI
(Oleh : Prof. Dr. dr. Bhenny Karim, SpPD-KR.) Guru Besar FK UGM
Usia lebih dari 45 tahun, lebih disiplin utk jaga kesehatan
Proses Penuaan (aging), sudah mulai sejak usia 32 tahun, dgn mulainya :
Penurunan Fungsi Organ-Organ
(Seperti Ginjal, Lever, Anak Ginjal, Hypophyse dsb.)
Penurunan Hormon (Seperti Testosteron, Growth Hormon, Coenzym Q10, Estrogen. Pada pria Penurunan hormon progesteron dan testosteron.)
Penuaan bukanlah hukuman , tetapi akibat titah dari gen.
Beberapa penyakit yang muncul akibat proses penuaan
1. Osteoporosis.(Rapuh Tulang)
2. Metabolik Syndrome, dengan Akibat Penyakit Cardiovasculer (seperti Stroke, Penyakit Jantung Koroner dan Hypertensi Renal).
3. Cancer (seperti Payudara, Colorectal/Usus, Prostat, Ovarium).
4. Alzeimer (Pikun).
5. SD (Sexual Dysfunction).
APA SAJA YANG HARUS DILAKUKAN OLEH SETIAP ORANG ?
1. BERGERAK
Jalan kaki 3 km s/d 5 km/hari) dapat Mencegah Osteoporosis (Rapuh Tulang) dan Hypertensi.
2. SENAM OLAH NAFAS
Paru-paru Perlu Latihan Deep breathing/maximal breathing, untuk meningkatkan Aliran Darah di alveoli, Menguras CO2.
3. KURANGI KARBOHIDRAT
Cukup Protein, Buah dan Sayur.
4. JAGA BERAT BADAN
Bobot Ideal Pria :
(Tinggi Badan dikurangi 100 ) ,
Wanita ( Tinggi Badan dikurangi 110 ).
Lingkaran Perut Tak Boleh Lebih 80 cm untuk wanita,
90 cm untuk Pria.
BMI Tak Boleh Lebih 30 kg/m².
5. TEKANAN DARAH (TENSI) TIDAK BOLEH LEBIH 140/90.
Cek Tensi Tiap Minggu.
6. KADAR GULA DARAH TIDAK BOLEH LEBIH =110,
Trigliserida =150,
HDL Harus Lebih =50.
Jadi Cek Darah Max Tiap 6 Bulan.
8. ISTIRAHAT CUKUP
Tidur 6 jam
( sebisanya mulai jam 22-3 malam),
Lampu Mati (Merangsang Growth Hormon).
Jangan Makan 3 jam Sebelum tidur (Mencegah GERT, Mencegah Sesak).
Bantal Pendek (Meningkatkan Oksigenasi otak).
Miring ke Kanan (mengurangi Beban Jantung).
9. KURANGI STRESS
Jgn bekerja di Luar Kapasitas/Kemampuan.
Perbanyak Rasa Syukur , Doa atau Ibadah/Meditasi ,
Senantiasa Perbaiki Kualitas ibadah , Iman , Sosial & Hiburan yg Positif ,
Perbanyak Saat Kumpul² , Ngobrol² Santai , Canda Ria , Silaturahim atau Berkumpul dgn Keluarga, Sahabat & Teman²
Tidak Boleh Egois, Marah² atau emosionil , Buang Jauh² Hal² yg berpotensi membuat sedih/Kasus (Hukum/permusuhan) , Bahkan Hadapilah Segala Hal dg Senyum Bahagia !!!
(Oleh : Prof. Dr. dr. Bhenny Karim, SpPD-KR.) Guru Besar FK UGM
Usia lebih dari 45 tahun, lebih disiplin utk jaga kesehatan
Proses Penuaan (aging), sudah mulai sejak usia 32 tahun, dgn mulainya :
Penurunan Fungsi Organ-Organ
(Seperti Ginjal, Lever, Anak Ginjal, Hypophyse dsb.)
Penurunan Hormon (Seperti Testosteron, Growth Hormon, Coenzym Q10, Estrogen. Pada pria Penurunan hormon progesteron dan testosteron.)
Penuaan bukanlah hukuman , tetapi akibat titah dari gen.
Beberapa penyakit yang muncul akibat proses penuaan
1. Osteoporosis.(Rapuh Tulang)
2. Metabolik Syndrome, dengan Akibat Penyakit Cardiovasculer (seperti Stroke, Penyakit Jantung Koroner dan Hypertensi Renal).
3. Cancer (seperti Payudara, Colorectal/Usus, Prostat, Ovarium).
4. Alzeimer (Pikun).
5. SD (Sexual Dysfunction).
APA SAJA YANG HARUS DILAKUKAN OLEH SETIAP ORANG ?
1. BERGERAK
Jalan kaki 3 km s/d 5 km/hari) dapat Mencegah Osteoporosis (Rapuh Tulang) dan Hypertensi.
2. SENAM OLAH NAFAS
Paru-paru Perlu Latihan Deep breathing/maximal breathing, untuk meningkatkan Aliran Darah di alveoli, Menguras CO2.
3. KURANGI KARBOHIDRAT
Cukup Protein, Buah dan Sayur.
4. JAGA BERAT BADAN
Bobot Ideal Pria :
(Tinggi Badan dikurangi 100 ) ,
Wanita ( Tinggi Badan dikurangi 110 ).
Lingkaran Perut Tak Boleh Lebih 80 cm untuk wanita,
90 cm untuk Pria.
BMI Tak Boleh Lebih 30 kg/m².
5. TEKANAN DARAH (TENSI) TIDAK BOLEH LEBIH 140/90.
Cek Tensi Tiap Minggu.
6. KADAR GULA DARAH TIDAK BOLEH LEBIH =110,
Trigliserida =150,
HDL Harus Lebih =50.
Jadi Cek Darah Max Tiap 6 Bulan.
8. ISTIRAHAT CUKUP
Tidur 6 jam
( sebisanya mulai jam 22-3 malam),
Lampu Mati (Merangsang Growth Hormon).
Jangan Makan 3 jam Sebelum tidur (Mencegah GERT, Mencegah Sesak).
Bantal Pendek (Meningkatkan Oksigenasi otak).
Miring ke Kanan (mengurangi Beban Jantung).
9. KURANGI STRESS
Jgn bekerja di Luar Kapasitas/Kemampuan.
Perbanyak Rasa Syukur , Doa atau Ibadah/Meditasi ,
Senantiasa Perbaiki Kualitas ibadah , Iman , Sosial & Hiburan yg Positif ,
Perbanyak Saat Kumpul² , Ngobrol² Santai , Canda Ria , Silaturahim atau Berkumpul dgn Keluarga, Sahabat & Teman²
Tidak Boleh Egois, Marah² atau emosionil , Buang Jauh² Hal² yg berpotensi membuat sedih/Kasus (Hukum/permusuhan) , Bahkan Hadapilah Segala Hal dg Senyum Bahagia !!!
6 Alasan Mengapa ISLAM Melarang SUAMI membentak ISTRI
1. Membentak istri bertentangan dengan pesan Rasulullah solallohu 'alaihi wa salam.
Sebagai umat Rasulullah, tidakkah Anda tergerak untuk meneladani Beliau dalam memperlakukan istrinya? Jika ya, simak langsung nasihat Rasulullah dalam hadist, yang artinya: "Sebaik-baik kalian, (adalah) yang terbaik bagi istrinya dan aku adalah orang yang terbaik di antara kalian terhadap istriku. (HR. Tirmidzi)
2. Jasa-jasa istri tak terukur materi.
Meski sering dianggap sepele, tapi istri memiliki sumbangsih yang besar untuk kelangsungan kehidupan rumah tangga, seluruh pengorbanan tersebut tidak akan pernah bisa dinilai dengan materi. Misalnya: mengandung, melahirkan, menyusui dan merawat buah hati Anda. Selain itu, istri masih mampu mengurus rumah, menyiapkan kebutuhan Anda serta memastikan rumah selalu nyaman dihuni keluarga.
3. Doa istri kepada suami sangat mustajabah.
Salah satu doa yang mustajabah adalah doa istri untuk suaminya. Bagaimana istri bisa mendoakan kebaikan Anda kalau setiap hari Anda sakiti hati dan perasaannya. Tahukah Anda jika doa istri sangat bermanfaat untuk mempercepat kesuksesan, kebahagiaan dan rezeki yang berlimpah bagi suami?
4. Wanita tercipta dari tulang rusukmu yang bengkok.
Wanita tercipta dari tulang rusuk yang bengkok, dekat dengan hati, jadi untuk dicintai. Bentakan dan perilaku kasarmu bisa menjadi penyebab perceraian.
//////sedangkan Perceraian itu hanya diperintahkan oleh setan dan tukang sihir, sebagaimana firman Allah
Subhanahu wa Ta’ala, “ Mereka belajar dari keduanya sihir yang bisa memisahkan antara seseorang dengan istrinya .” (QS. Al-Baqarah: 102)
Dari Jabir berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “ Sesungguhnya iblis meletakkan singgasananya di atas air, kemudian dia mengutus bala tentaranya, maka yang akan menjadi pasukan yang paling dekat dengan dia adalah yang paling banyak fitnahnya. Lalu ada yang datang dan berkata, ‘Saya telah berbuat ini dan itu’. Maka iblis berkata, ‘Engkau tidak berbuat apa-apa’. Kemudian ada yang datang lagi dan berkata, ‘Saya tidak meninggalkan seorang pun kecuali telah aku pisahkan antara dia dengan istrinya’. Maka iblis mendekatkan dia padanya dan mengatakan, ‘Engkaulah sebaik-baik pasukanku’ .” (Muslim, no.2167)
5. Bentakan dan sikap keras suami membuat wanita semakin lemah.
Wanita itu makhluk yang kuat, dia bisa melakukan apa saja serta menahan derita apapun demi mendukung suami dan keluarganya. Tapi manakala dibentak sama suami, rontoklah kekuatannya selama ini. Bentakan suami tidak hanya membuat hati dan perasaannya terluka, tapi juga meremukredamkan seluruh jiwa dan raganya.
6. Menyakiti istri sama artinya menyakiti anak-anakmu.
Membentak istri membuatnya sedih dan sakit hati atau bahkan terluka, apakah Anda yakin jika hal ini tidak berdampak pada anak-anak. Dalam rasa sakit hatinya, pasti istri tidak bisa maksimal dalam merawat dan mendampingi anak-anaknya. Sudah banyak bukti nyata bahwa sakit hatinya ibu akibat perlakuan suaminya bisa jadi berdampak buruk pada anak-anaknya.
Renungkanlah ....
Bismillah...
وكلما غفل قلبك واندمجت نفسك في الحياة الدنيا فاخرج الى القبور وتفكر في هؤلاء القوم الذين كانوا بالأمس مثلك على الأرض يأكلون ويشربون ويتمتعون ، والآن أين ذهبوا ؟
Setiap kali hatimu lalai dan terlarut dalam kehidupan dunia, keluarlah engkau menuju kuburan..!
Dan renungkanlah mereka-mereka ini (penghuni kubur)..!
Kemarin mereka seperti dirimu berada diatas bumi, mereka makan, minum dan bersenang-senang. Dan sekarang kemana mereka pergi?
صاروا الآن مرتهنين بأعمالهم ، لم ينفعهم إلا عملهم
Sekarang mereka tergadaikan dengan amalan-amalan mereka (di kubur). Tidak bermanfaat bagi mereka kecuali amalan-amalan mereka.
Sebagaimana hal itu dikabarkan oleh Rasulullah _shallallahu ’alaihi wasallam_ beliau bersabda:
يتبع الميت ثلاثة : ماله وأهله وعمله ، فيرجع اثنان ويبقى واحد ، يرجع أهله وماله ، ويبقى عمله
“Akan mengiringi mayit tiga perkara. Hartanya, keluarganya dan amalannya. Maka akan kembali pulang dua perkara dan akan tinggal bersamanya satu perkara. Kembali pulang keluarganya dan hartanya, dan akan tinggal bersamanya amalannya.”
ففكِّر في هؤلاء القوم
Maka renungkanlah mereka-mereka ini.
وكلما غفل قلبك واندمجت نفسك في الحياة الدنيا فاخرج الى القبور وتفكر في هؤلاء القوم الذين كانوا بالأمس مثلك على الأرض يأكلون ويشربون ويتمتعون ، والآن أين ذهبوا ؟
Setiap kali hatimu lalai dan terlarut dalam kehidupan dunia, keluarlah engkau menuju kuburan..!
Dan renungkanlah mereka-mereka ini (penghuni kubur)..!
Kemarin mereka seperti dirimu berada diatas bumi, mereka makan, minum dan bersenang-senang. Dan sekarang kemana mereka pergi?
صاروا الآن مرتهنين بأعمالهم ، لم ينفعهم إلا عملهم
Sekarang mereka tergadaikan dengan amalan-amalan mereka (di kubur). Tidak bermanfaat bagi mereka kecuali amalan-amalan mereka.
Sebagaimana hal itu dikabarkan oleh Rasulullah _shallallahu ’alaihi wasallam_ beliau bersabda:
يتبع الميت ثلاثة : ماله وأهله وعمله ، فيرجع اثنان ويبقى واحد ، يرجع أهله وماله ، ويبقى عمله
“Akan mengiringi mayit tiga perkara. Hartanya, keluarganya dan amalannya. Maka akan kembali pulang dua perkara dan akan tinggal bersamanya satu perkara. Kembali pulang keluarganya dan hartanya, dan akan tinggal bersamanya amalannya.”
ففكِّر في هؤلاء القوم
Maka renungkanlah mereka-mereka ini.
Renungan hari ini
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
Firman اللهِ :
A'uzubillahiminasy syaithonirojiim
"Hai orang2 yang beriman, ber-taqwalah kepada اللهِ dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok(akhirat), dan ber-taqwalah kepada اللهِ, sesungguhnya اللهِ Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan" (Surat al-Hasyr : 18)
Maka blla kita esok akan bertolak ke akhirat berbekalah dengan taqwa, 'amal jariah, 'amal ibadah, 'amal sholeh lainnya yang maximal dan cukup.
Firman اللهِ
A'uzubillahiminasy syaithonirojiim
"Kalau sekiranya KAMI menurunkan al-Qur'an Ini kepada sebuah gunung, pasti kamu akan melihatnya tunduk terpecah belah disebabkan takut kepada اللهِ, dan perumpamaan ini KAMI buat untuk manusia supaya mereka berfikir" (Surat al-Hasyr : 21)
Tetapi hati kita belum tentu mau tunduk, patuh, berserah diri pada peringatan اللهِ ini karena hati manusia lebih keras daripada gunung.
Astaghfirallah...
Rabu, 20 Februari 2019
Adab makan yang BENAR
بسم الله الر حمن الر حيم
USAHAKAN TIDAK ADA MAKANAN YANG TERSISA DI PIRING
Menghabiskan makanan dan tidak tersisa sedikitpun adalah termasuk sunnah yang diajarkan oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, karena ada keberkahan disana
Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu berkata:
وَأَمَرَنَا أَنْ نَسْلُتَ الْقَصْعَةَ، قَالَ : " فَإِنَّكُمْ لَا تَدْرُونَ فِي أَيِّ طَعَامِكُمُ الْبَرَكَةُ ".
"Nabi Muhammad ﷺ menyuruh kami untuk menghabiskan semua makanan yang di piring. Beliau ﷺ bersabda : "Karena kalian tidak tahu makanan mana yang membawa berkah'."
(HR. Muslim .2034)
Jangan kita meremehkan sunnah ini. Lantaran kebaikan dan berkah pada diri seseorang tentunya tidak lepas dari peran serta makanan yang berkah yang masuk pada tubuh seseorang.
Asy-Syaikh Muhammad Al 'Utsaimin berkata saat menjelaskan kedudukan sunnah ini:
وهذا أيضاً من السنة التي غفل عنها كثيرٌ من الناس مع الأسف كثير من الناس حتى من طلبة العلم أيضاً، إذا فرغوا من الأكل وجدت الجهة التي تليهم ما زال الأكل باقياً فيها، لا يلعقون الصحفة، وهذا حلاف ما أمر به النبي صلى الله عليه وسلم
"Ini juga termasuk sunnah yang banyak diabaikan oleh manusia. Yang sungguh disayangkan, banyak orang bahkan para penuntut ilmu [ orang yang sudah ta'lim, pent ] mengabaikan sunnah ini
Bila selesai dari makan lalu masih tersisa di pinggir piring sisa-sisanya mereka tidak menghabiskannya. Perbuatan seperti ini menyelisihi perintah Nabi Muhammad ﷺ!"
(Syarah Riyadhus Shalihin, III/532)
Ada sebagian teman mengatakan :"kalau makannya di rumah sendiri tidak masalah mengamalkan ilmu ini, yang jadi permasalahan adalah ketika makan diluar rumah, karena ketika ada orang yang belum tau ilmunya, dan kita makan sampai bersih, kita dikira gak pernah makan"
Semoga kita tergolongkan dalam pihak yang menerapkan semua sunnah Nabi Muhammad ﷺ lalu mengajak serta orang lain padanya. Aamiin..
Semoga bermanfaat
Baarokallohu fiikum
USAHAKAN TIDAK ADA MAKANAN YANG TERSISA DI PIRING
Menghabiskan makanan dan tidak tersisa sedikitpun adalah termasuk sunnah yang diajarkan oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, karena ada keberkahan disana
Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu berkata:
وَأَمَرَنَا أَنْ نَسْلُتَ الْقَصْعَةَ، قَالَ : " فَإِنَّكُمْ لَا تَدْرُونَ فِي أَيِّ طَعَامِكُمُ الْبَرَكَةُ ".
"Nabi Muhammad ﷺ menyuruh kami untuk menghabiskan semua makanan yang di piring. Beliau ﷺ bersabda : "Karena kalian tidak tahu makanan mana yang membawa berkah'."
(HR. Muslim .2034)
Jangan kita meremehkan sunnah ini. Lantaran kebaikan dan berkah pada diri seseorang tentunya tidak lepas dari peran serta makanan yang berkah yang masuk pada tubuh seseorang.
Asy-Syaikh Muhammad Al 'Utsaimin berkata saat menjelaskan kedudukan sunnah ini:
وهذا أيضاً من السنة التي غفل عنها كثيرٌ من الناس مع الأسف كثير من الناس حتى من طلبة العلم أيضاً، إذا فرغوا من الأكل وجدت الجهة التي تليهم ما زال الأكل باقياً فيها، لا يلعقون الصحفة، وهذا حلاف ما أمر به النبي صلى الله عليه وسلم
"Ini juga termasuk sunnah yang banyak diabaikan oleh manusia. Yang sungguh disayangkan, banyak orang bahkan para penuntut ilmu [ orang yang sudah ta'lim, pent ] mengabaikan sunnah ini
Bila selesai dari makan lalu masih tersisa di pinggir piring sisa-sisanya mereka tidak menghabiskannya. Perbuatan seperti ini menyelisihi perintah Nabi Muhammad ﷺ!"
(Syarah Riyadhus Shalihin, III/532)
Ada sebagian teman mengatakan :"kalau makannya di rumah sendiri tidak masalah mengamalkan ilmu ini, yang jadi permasalahan adalah ketika makan diluar rumah, karena ketika ada orang yang belum tau ilmunya, dan kita makan sampai bersih, kita dikira gak pernah makan"
Semoga kita tergolongkan dalam pihak yang menerapkan semua sunnah Nabi Muhammad ﷺ lalu mengajak serta orang lain padanya. Aamiin..
Semoga bermanfaat
Baarokallohu fiikum
Minggu, 17 Februari 2019
Renungan hari ini
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ.
Firman اللهِ:
A'uzubillahiminasys yaithonirrojiim
"Barangsiapa yang bersyukur kepada-KU, maka sesungguhnya ia ber-syukur untuk dirinya sendiri" (Surat Lukman : 12)
Rasulullah صلى الله عليه وآله وسلم
bersabda,
"Hendaklah salah seorang dari kalian memiliki hati yang bersyukur, lisan yang senantiasa berdzikir,..."
(Hadist Riwayat Ibnu Majah no : 1856, di-shahihkan Asy-Syaikh al-Albani dalam Shahih Ibnu Majah no : 1505)
Ber-syukur :
Mengakui didalam hati bahwa ni'mat itu sebagai pemberian dari
اللهِ سبحانه وتعالى
sehingga tidak akan pernah berdusta terhadap segala anugerah yang diberikan oleh-NYA.
Memuji kepada
اللهِ سبحانه وتعالى
Dalam bentuk perkataan, perbuatan dan keteladanan karena bersyukur tidak hanya berucap
"Alhamdullilah"
Tetapi harus juga disertai dengan pendayagunaan keni'matan itu sesuai dengan diberikannya ni'mat itu.
Menundukkan keni'matan untuk keta'atan, bukan untuk maksiat.
Firman اللهِ:
A'uzubillahiminasys yaithonirrojiim.
"Sesungguhnya bila kamu bersyukur, pasti KAMI menambah ni'mat kepadamu, dan jika kamu mengingkari ni'mat-KU sesungguhnya azab-KU amat pedih" (Surat ibrahim : 7).
Allah Mengawasi, dan mengetahui Isi Hati
°┈»̶•̵̌✽○●◀⏸▶●○✽•̵̌«̶┈°
بسم الله الرحمن الرحيم
Ibnu Abbas mengatakan, “Ada seorang lelaki berada di tengah- tengah orang banyak, kemudian ada seorang wanita melewati mereka, maka lelaki itu memperlihatkan kepada orang-orang bahwa dirinya menundukkan pandangannya, namun apabila ia melihat mereka acuh maka ia akan melihat kepada wanita tersebut. Sungguh Allah telah mengetahui dalam hati kecilnya bahwa ia sangat ingin melihat aurat wanita tersebut.”[01]
Orang malang ini menipu dirinya sendiri, tapi mengira ia mampu menipu Rabbnya. Wahai saudaraku, sikap Anda yang merasa selalu diawasi oleh Allah سبحانه و تعالى menjelma dalam perasaan bahwa pandangan Allah سبحانه و تعالى lebih dekat kepadamu daripada pandanganmu terhadap hal-hal yang haram.
Sebab, Allah lebih dekat kepada dirimu dibanding urat nadi. Para Malaikat-Nya berdiri mengawasimu di sisi kanan dan kiri. Amal-amal perbuatan dicatat, pandangan-pandangan diawasi dan lintasan-lintasan hati ditulis.
Allah سبحانه و تعالى berfirman :
*وَما نَتَنَزَّلُ إِلاَّ بِأَمْرِ رَبِّكَ لَهُ ما بَيْنَ أَيْدينا وَما خَلْفَنا وَما بَيْنَ ذلِكَ وَما كانَ رَبُّكَ نَسِيًّا*
“Dan tidaklah kami (Jibril) turun, kecuali dengan perintah Rabbmu. Kepunyaan-Nya-lah apa-apa yang ada di hadapan kita, apa-apa yang ada di belakang kita dan apa-apa yang ada di antara keduanya, dan tidaklah Rabbmu lupa.”(QS. Maryam: 64)
Dahulu, putri Umar bin Abdul Aziz رٙحِمٙهُ اللهُ memiliki satu butir permata yang dipergunakan sebagai anting telinga. Ia tidak memiliki satu butir lainnya yang bisa dipasang di telinga yang satu. Lantas ia mengirim utusan kepada Umar untuk meminta agar mau memberikan satu butir permata lagi. Maka, Umar mengirimnya dua bongkah bara api disertai pesan, “Bila kamu sanggup mengenakan kedua bara api ini di telingamu, aku akan memberimu permata yang kamu minta.’
(lihat Siroh Umar bin Abdul Aziz: 156)
Dan kami ingin mewarisi pendapat khalifah yang kelima, kami berkata kepada Anda wahai orang yang gemar mengumbar pandangan: “Bila Anda sanggup mengganti dua mata Anda dengan dua mata bola api, maka biarkanlah kedua mata itu memandang leher-leher nan cantik.”
01.Dzammul hawa’ hal: 81
Tidak akan masuk surga, hingga kita ditimpa ujian
°┈»̶•̵̌✽○●◀⏸▶●○✽•̵̌«̶┈°
بسم الله الرحمن الرحيم
Sesungguhnya Rasulullah dan para sahabatnya telah menemui berbagai ujian dan musibah. Akan tetapi, mereka mampu bersabar menghadapi rintangan di jalan Allah.
Wahyu Allah turun kepada mereka dengan petunjuk- petunjuk Ilahi yang berupa konsep pentarbiyahan dari Allah yang menerangi jalan perjuangan mereka, serta mengaruniakan
kesabaran dan keteguhan hati kepada mereka. “Sungguh petunjuk-petunjuk Ilahi itu meliputi hidayah kepada mereka untuk mempersiapkan jiwa-jiwa para sahabat untuk memikul amanah yang memang harus mereka pikul, agar rasa ridha tumbuh dalam dada mereka dalam memikul beban dakwah ini.”9 Petunjuk-petunjuk ini mengajarkan kepada mereka bahwa ujian dan rintangan di jalan Allah ini, merupakan sunnatullah dalam rangka menyeleksi dan mempersiapkan mereka untuk masuk Jannah dan menjadi penduduknya.
Penulis tafsir Fie Dzilalil Qur’an berkata, “Jalan ini merupakan jalan menuju Jannah yang telah Allah sifati kepada generasi pertama umat ini dan generasi-generasi berikutnya, bahwa jalan ini adalah iman dan jihad, ujian dan cobaan, kesabaran dan ketegaran dan diorientasikan untuk Allah semata. Baru, kemudian datang pertolongan. Kemudian datang kenikmatan.” *[01]*
Rosulullah bersabda :
حُفَّتِ الْجَنَّةُ بِالْمَكَارِهِ وَحُفَّتِ النَّارُ بِالشَّهَوَاتِ
“Jannah itu diliputi dengan perkara-perkara yang dibenci, sedangkan neraka diliputi dengan syahwat.” *[02]*
“Jadi, jalan menuju Jannah terhalang oleh sesuatu yang tidak disukai manusia. Bekalnya adalah takwa dan kesabaran yang tinggi dalam menempuh jalan ini. Kemudian tetap bersabat memikul beban jihad dan cobaan yang merintang. Khayalan dan angan-angan kosong bukan bekal yang pas dalam menempuh jalan ini. Karena ia tidak akan meneguhkan seseorang dalam menghadapi cobaan dan rintangan.” *[03]*
Allah berfirman, :
أَمْ حَسِبْتُمْ أَنْ تَدْخُلُوا الْجَنَّةَ وَلَمَّا يَأْتِكُمْ مَثَلُ الَّذِينَ خَلَوْا مِنْ قَبْلِكُمْ مَسَّتْهُمُ الْبَأْسَاءُ وَالضَّرَّاءُ وَزُلْزِلُوا حَتَّى يَقُولَ الرَّسُولُ وَالَّذِينَ آَمَنُوا مَعَهُ مَتَى نَصْرُ اللَّهِ أَلَا إِنَّ نَصْرَ اللَّهِ قَرِيبٌ
_“Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk Jannah, padahal belum nyata bagi Allah orang-orang yang berjihad diantaramu dan belum nyata orang-orang yang sabar.”_ *(QS. Ali-Imron: 142)*
Ibnu Katsir Rohimahullah berkata, “Maksudnya, kalian tidak akan bisa masuk Jannah hingga kalian diuji. Dan hingga Allah mengetahui siapa di antara kalian berjihad di jalan-Nya serta siapa yang bersabar menghadapi kekejaman musuh.” *[04]*
01.Fie Dzilalil Qur'an : 2/218_
02.Shahih Muslim bi Syarhi An-Nawawi: 17/165_
03.Al-ibtila', Hal.53_
04.Tafsir Ibnu Katsir: 1/408_
Mewahnya SHOLAT SUBUH
Subuh adalah waktu yang sangat istimewa. Subuh merupakan saat pergantian dari malam ke pagi, dari gelap menuju terang. Begitu istimewanya waktu Subuh sehingga Allah SWT menurunkan perintah solat Subuh sebagaimana diterangkan dalam Al Qur’an surat Al-Isra’ ayat 78 : “Dirikanlah sholat dari sesudah matahari tergelincir sampai gelap malam, dan dirikanlah pula sholat Subuh. Sesungguhnya sholat Subuh itu disaksikan oleh malaikat”. Panggilan azan untuk sholat Subuh berbeda dengan azan untuk sholat fardhu lainnya. Tambahan kalimat “ashsholatu khoirun minan naum” yang artinya sholat itu lebih baik daripada tidur mempertegas bahwa sholat Subuh memiliki keistimewaan tersendiri. Sholat Subuh adalah sholat wajib yang jumlah rakaatnya paling sedikit di antara sholat fardhu lainnya yaitu hanya 2 rakaat. Namun bagi sebagian orang sholat Subuh seringkali begitu berat untuk dilaksanakan meskipun telah mendengar panggilan azan. Lalu mengapa Allah memerintahkan hambanya untuk bangun di pagi yang masih gelap, dingin dan sepi? Padahal waktu Subuh adalah waktu paling nikmat untuk terlelap. Tidak ada sesuatu pun di dunia ini Allah ciptakan bila tidak bermanfaat bagi manusia, apalagi perintah sholat Subuh.
Keistimewaan membuka jalan rezeki
Keajaiban pertama sholat Subuh yaitu membuka jalan rizki. selepas sholat Subuh karena Allah membagi – bagikan rizki para hamba antara sholat Subuh dan terbitnya matahari” Dalam hal ini bukan berarti bahwa seorang hamba yang sudah melaksanakan sholat Subuh kemudian serta merta memperoleh uang atau makanan, namun barangsiapa yang bangun di awal hari kemudian melaksanakan sholat Subuh tepat waktu maka mereka termasuk pada orang – orang yang taat kepada Allah sehingga Allah akan menjaganya sepanjang hari dan memberikan kemudahan dalam menjalani segala urusannya. Dari sisi psikologi seseorang yang bangun lebih awal akan merasakan lebih bersemangat dalam menjalani aktivitas kesehariannya, dengan demikian jelas bahwa muslimin yang melaksanakan sholat Subuh akan mendapatkan energi positif yang mendorongnya untuk bekerja keras dan menjemput rezekinya.
Keistimewaan , menghindarkan dari api neraka
Sholat Subuh juga merupakan penyelamat seseorang dari neraka. HR. Muslim menerangkan Rasulullah bersabda “tidak akan masuk neraka orang yang melaksanakan sholat sebelum matahari terbit dan sebelum tenggelamnya”. Dari hadist tersebut Rasulullah menjamin dengan izin Allah bagi muslim yang memelihara sholat Subuh dan sholat Ashar, maka tidak akan masuk neraka dan apabila telah berada di surga maka pemelihara sholat Subuh akan diberi kenikmatan yang tidak ada tandingannya yaitu melihat wajah Allah yang mulia.,..
Jangan Bangga dengan Hutang
بسم الله الرحمن الرحيم, الحمد لله رب العالمين وصلى الله وسلم وبارك على نبينا محمد وآله وصحبه أجمعين, أما بعد:
Saudaraku seiman…
Di bagian ini kita akan membaca beberapa perkataan para ulama tentang hutang yang membuat TERHINA DI SIANG HARI DAN TERSIKSA DI MALAM HARI.
Umar bin Abdul Aziz rahimahullah berkata:
وأوصيكم أن لا تُداينوا ولو لبستم العباء فإن الدّين ذُلُّ بالنهار وهم بالليل، فدعوه تسلم لكم أقداركم وأعراضكم وتبق لكم الحرمة في الناس ما بقيتم
“Aku wasiatkan kepada kalian agar tidak berhutang, meskipun kalian merasakan kesulitan, karena sesungguhnya hutang adalah kehinaan di siang hari kesengsaraan di malam hari, tinggalkanlah ia, niscaya martabat dan harga diri kalian akan selamat, dan masih tersisa kemuliaan bagi kalian di tenga-tengah manusia selama kalian hidup.” Lihat kitab Umar bin Abdul Aziz Ma’alim Al Ishlah wa At Tajdid, 2/71, karya DR. Ali Muhammad Ash Shallabi (Asy Syamela).
ورأى عمرُ بن الخطاب رضي الله عنه رجلاً مُتقنِّعاً، فقال له: كان لقمان الحكيم يِقول: القِنَاع رِيبةٌ بالليل ذُلٌّ بالنهار؛ فقال الرجلُ: إنّ لُقمان الحكيم لم يكن عليه دين.
Umar bin Khaththab radhiyallahu ‘anhu pernah melihat seseorang dalam keadaan menutup wajahnya, lalu beliau berkata kepada orang tersebut: “Lukman Al hakin pernah mengucapkan: “Menutup wajah adalah mendatangkan prangsaka di malam hari dan kehinaan di siang hari”, lalu orang tersebut menjawab: “Sesungguhnya Lukman Al Hakim belum pernah mempunyai hutang.” Lihat kitab Al ‘Aqd Al Farid, 1/208 (Asy Syamela).
Berkata DR. Ali Muhammad Ash Shallabi ketika menerangkan ringkasan wasiat Umar bin Abdul Azizi rahimahullah:
الوصية الثانية :البعد عن الاستدانة ولو دفع إليها الفقر لأن الدين ذل بالنهار حيث يدفع المستدين إلى بعض مواقف الذل أمام الدائن ومن لهم علاقة به، وهمُّ بالليل حيث يخلو المستدين إلى نفسه فيتذكر حقوق الناس عليه.
Umar bin Abdul Aziz rahimahullah berkata: “Menjauhhi uuntuk berhuutang meskipun seorang fakir membutuhkannya, karena hutang adalah medatangkan kehinaan di siang hari, yang mana seorang yang berhutang terpaksa terjadi pada kondisi-kondisi kehinaan di depan orang yang menghutangi dan di hadapan seorang yang tidak mempunyai hubungan dengannya, (dan hutang adalah) kesengasaraan di malam hari , karena seorang yang berhutang sedirian dan ia mengingat hak-hak manusia yang ia tanggung.” Lihat kitab Umar bin Abdul Aziz Ma’alim Al Ishlah wa At Tajdid, 2/72, karya DR. Ali Muhammad Ash Shallabi (Asy Syamela).
Syeikh Abdul Karim Al Khudair hafizhahullah berkata:
ولا شك أن الدين كما يقول أهل العلم ذل بالنهار وهم بالليل، حتى قال بعضهم: أنه ما دخل الدين في قلب رجل إلا خرج من عقله بقدره ما لا يعود إليه، الدين ذل بلا شك، والدائن صاحب معروف عليك، ولو رفع صوته عليك، لو آذاك ما أحد يلومه، تعرض نفسك للإهانة، تعرض نفسك أحياناً للحجر، وتعرض نفسك أحياناً للسجن والتأديب، فمثل هذا الإنسان في غنية عنه، والله المستعان.
“Tidak diragukan lagu bahwa hutang, sebagaimana yang dikatakan para ulama, adalah kehinaan di siang dan kesengsaraan di malam hari, sampai-sampai sebagian mereka (yaitu para ulama) berkata: “bahwa tidaklah hutang masuk ke dalam hati seseorang melainkan keluar dari akalnya sepertinya, yang tidak akan kembali kepadanya, hutang adalah kehinaan tanpa keraguan, seorang yang menghutangi adalah orang yang paling Anda kenal, jika ia mengangkat suaranya dihadapanmu, jika ia menyakitimu, maka tidak ada seorangpun yang mencelanya, kamu campakkan dirimu pada kehinaan, dan terkadang kamu letakkan dirimu pada hijr (keadaan di batasi kuasamu terhadap harta akibat hutang), terkadang pula kamu akibatkan dirimu masuk penjara dan penyuluhan, maka keadaan seperti ini, seorang manusia harus jauh darinya. Hanya Allah tempat memohon.” Lihat Syarah Bulughul Maram, 15/83 (Asy Syamela).
Kesimpulannya Hutang penyebab kemudharatan dan menimbulkan nafsu membara padanya sehingga mereka yg berhutang semakin bertambah keinginan dalam berhutang serta menjatuhkan dirinya pada kehinaan serta keburukan, lihatlah mereka mereka yg terus menerus jatuh pada hutang kehidupannya selalu dihantui oleh nafsu(keinginan) dan jauh daripada akal sehat
Semoga Bermanfaat
Perjalanan ini
👣 Perjalanan terjauh dan terberat, adalah perjalanan ke Masjid.
Buktinya, banyak orang kaya raya tidak sanggup mengerjakannya.
Jangankan sehari lima waktu, bahkan seminggu sekalipun terlupa.
👣 Perjalanan terjauh dan terberat adalah perjalanan ke masjid, karena orang pintarpun , sering tidak mampu menemukannya.
Walaupun mereka mampu mencari ilmu hingga kuliah di universitas Eropa atau Amerika, dapat melangkahkan kaki ke Jepang dan Korea dengan semangat membara.
Namun ke Masjid, tetap saja perjalanan yang tidak mampu mereka tempuh, walau telah bertitel S3.
👣 Perjalanan terjauh dan terberat adalah perjalanan ke Masjid. Karena pemuda kuat dan bertubuh sehat yang mampu menaklukkan puncak gunung Bromo dan Merapi pun sering mengeluh, Ketika diajak ke Masjid. Alasan mereka pun beragam, ada yang berkata sebentar lagi, ada yang berucap tidak nyaman dicap alim.
👣 Perjalanan terjauh dan terberat adalah perjalanan ke Masjid. Maka berbahagialah dirimu bila dari kecil engkau telah terbiasa melangkahkan kaki ke Masjid, karena bagi kami sejauh manapun engkau melangkahkan kaki, tidak ada perjalanan yang paling kami banggakan selain perjalananmu ke Masjid.
Biar kuberi tahu rahasianya kepadamu, sejatinya perjalananmu ke Masjid adalah perjalanan untuk menjumpai Rabbmu, dan itulah perjalanan yang diajarkan Nabi kita serta perjalanan yang akan membedakanmu dengan orang-orang yang lupa akan Rabb-Nya.
👣 Perjalanan terjauh dan terberat itu adalah perjalanan ke Masjid, maka lakukanlah walau engkau harus merangkak dalam gelapnya shubuh, demi mengenal Rabbmu.
Semoga Allah memberi hidayah-Nya buat kita & keluarga kita.
Aamiin Ya Rabbal Allamin... Allahu Akbar
☕ Barakallah fikum.
Buktinya, banyak orang kaya raya tidak sanggup mengerjakannya.
Jangankan sehari lima waktu, bahkan seminggu sekalipun terlupa.
👣 Perjalanan terjauh dan terberat adalah perjalanan ke masjid, karena orang pintarpun , sering tidak mampu menemukannya.
Walaupun mereka mampu mencari ilmu hingga kuliah di universitas Eropa atau Amerika, dapat melangkahkan kaki ke Jepang dan Korea dengan semangat membara.
Namun ke Masjid, tetap saja perjalanan yang tidak mampu mereka tempuh, walau telah bertitel S3.
👣 Perjalanan terjauh dan terberat adalah perjalanan ke Masjid. Karena pemuda kuat dan bertubuh sehat yang mampu menaklukkan puncak gunung Bromo dan Merapi pun sering mengeluh, Ketika diajak ke Masjid. Alasan mereka pun beragam, ada yang berkata sebentar lagi, ada yang berucap tidak nyaman dicap alim.
👣 Perjalanan terjauh dan terberat adalah perjalanan ke Masjid. Maka berbahagialah dirimu bila dari kecil engkau telah terbiasa melangkahkan kaki ke Masjid, karena bagi kami sejauh manapun engkau melangkahkan kaki, tidak ada perjalanan yang paling kami banggakan selain perjalananmu ke Masjid.
Biar kuberi tahu rahasianya kepadamu, sejatinya perjalananmu ke Masjid adalah perjalanan untuk menjumpai Rabbmu, dan itulah perjalanan yang diajarkan Nabi kita serta perjalanan yang akan membedakanmu dengan orang-orang yang lupa akan Rabb-Nya.
👣 Perjalanan terjauh dan terberat itu adalah perjalanan ke Masjid, maka lakukanlah walau engkau harus merangkak dalam gelapnya shubuh, demi mengenal Rabbmu.
Semoga Allah memberi hidayah-Nya buat kita & keluarga kita.
Aamiin Ya Rabbal Allamin... Allahu Akbar
☕ Barakallah fikum.
Sabtu, 16 Februari 2019
Ngaku korban RIBA
Beberapa tahun belakangan ini, banyak orang yang tidak bisa bayar utang datang minta untuk dibantu menyelesaikan persoalannya. Mereka bilang:
"Saya korban riba, tolong bantu"
"Aset saya mau dilelang, saya korban kedholiman si abank"
"Setiap hari debt collectors meneror keluarga kami. Kami jadi korban"
Mendengar keluhan mereka, rasanya campur aduk antara geli menahan kebingungan. Koq banyak banget orang bermental korban (victim mentality) seperti ini ya?
*ARTI KATA KORBAN*
Mari kita amati peristiwa-peristiwa ini.
Orang sedang makan malam di rumahnya, lalu terjadi gempa yang merobohkan rumahnya. Sehingga ia tertimpa. Itu namanya KORBAN.
Seseorang sedang menunggu kendaraan umum di halte. Tiba-tiba ada motor oleng, kemudian menabrak orang yang menunggu di halte itu. Seseorang itu adalah KORBAN.
Seseorang sengaja datang ke bank untuk ngutang. Beberapa waktu kemudian, tidak bisa nyicil. Ketika ditekan DC, ia teriak kemana-mana. Saya KORBAN riba. Tolong bantu.
Apakah orang yang SENGAJA pinjam itu namanya KORBAN?
Kenapa setelah tidak bisa bayar ia teriak kemana-mana minta bantuan? Kenapa tidak minta pendapat sebelum ngutang?
Pesan seorang Ayah pada anaknnya
“Anakku, dua pesan penting yg ingin ayah sampaikan kepadamu untuk keberhasilan hidupmu
*Pertama*: jangan pernah menagih piutang kepada siapapun
*Kedua*: jangan pernah tubuhmu terkena terik matahari secara langsung”
5 tahun berlalu sang ibu menengok anak sulungnya dg kondisi bisnisnya yg sangat memprihatinkan, ibu pun bertanya “Wahai anak sulungku kenapa kondisi bisnismu demikian?”
Si Sulung menjawab : “Saya mengikuti pesan ayah bu…!!??
*Pesan yg Pertama* Saya dilarang menagih piutang kepada siapapun sehingga banyak piutang yg tidak dibayar dan lama² habislah modal saya..
*Pesan yang kedua* ayah melarang saya terkena sinar matahari secara langsung dan saya hanya punya sepeda motor, itulah sebabnya pergi dan pulang kantor saya selalu naik taxi”
Kemudian sang ibu pergi ke tempat si bungsu yang keadaannya berbeda jauh. Si bungsu sukses menjalankan bisnisnya.
Sang ibu pun bertanya “Wahai anak bungsuku, hidupmu sedemikian beruntung, apa rahasianya…?”
Si bungsu menjawab : “Ini karena saya mengikuti pesan ayah bu..
*Pesan yg pertama* saya dilarang menagih piutang kepada siapapun. Oleh karena itu saya tidak pernah memberikan hutang kepada siapapun tetapi saya beri sedekah sehingga modal saya menjadi berkah”.
*Pesan kedua* saya dilarang terkena sinar matahari secara langsung, maka dg motor yg saya punya saya selalu berangkat sebelum matahari terbit dan pulang setelah matahari terbenam, sehingga para pelanggan tahu toko saya buka lebih pagi dan tutup lebih sore”.
Perhatikan..
Si Sulung dan Si Bungsu menerima pesan yang SAMA, namun masing²memiliki penafsiran dan sudut pandang atau *MINDSET* berbeda. Mereka MELAKUKAN cara yg berbeda sehingga mendapatkan HASIL yg berbeda pula.
Hati²lah dg Mindset kita..
Mindset positif memberi hasil menakjubkan, sebaliknya mindset negatif memberikan hasil menghancurkan.
The choice is yours!
Marilah berdoa
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُ
💖بِسۡـــــــــمِ ٱللهِ ٱلرَّحۡـمَـٰنِ ٱلرَّحِـــــــيمِ💖
Ya Allah di pagi ini ampunkanlah dosa-dosa kami, dosa kedua ibu bapak kami, seluruh ahli keluarga kami, saudara-saudara kami, sahabat-sahabat kami .
Panjangkan umur kami, murahkanlan rezeki kami, Karuniakan kami keselamatan & kesehatan yg baik, Tunjukilah kami jalan yg benar. Berkahilah kehidupan kami di dunia dan di akhirat & masukkanlah kami ke dalam syurga mu
Aamiin..aamiin..aamiin yaa robbal aalamiin. Ya Allah...yaa Robb_
وَالْحَمْدُ ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ.
آمِّيْنَ, آمِّيْن, آمِّيْن,َ يا رَبَّ الْعَالَمِيْن
💖بِسۡـــــــــمِ ٱللهِ ٱلرَّحۡـمَـٰنِ ٱلرَّحِـــــــيمِ💖
Ya Allah di pagi ini ampunkanlah dosa-dosa kami, dosa kedua ibu bapak kami, seluruh ahli keluarga kami, saudara-saudara kami, sahabat-sahabat kami .
Panjangkan umur kami, murahkanlan rezeki kami, Karuniakan kami keselamatan & kesehatan yg baik, Tunjukilah kami jalan yg benar. Berkahilah kehidupan kami di dunia dan di akhirat & masukkanlah kami ke dalam syurga mu
Aamiin..aamiin..aamiin yaa robbal aalamiin. Ya Allah...yaa Robb_
وَالْحَمْدُ ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ.
آمِّيْنَ, آمِّيْن, آمِّيْن,َ يا رَبَّ الْعَالَمِيْن
Bersin dari sisi KESEHATAN
Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah rahimahullah seorang ulama dan tabib menjelaskan bahwa bersin itu merupakan suatu nikmat dan membuat badan menjadi lebih fresh karena kelarnya uap yang berat. Beliau berkata,
ﻭﺃﻣﺎ ﺳﻨﺔ ﺍﻟﻌﻄﺎﺱ ﺍﻟﺬﻱ ﻳﺤﺒﻪ ﺍﻟﻠﻪ ﻭﻫﻮ ﻧﻌﻤﺔ ﻭﻳﺪﻝ ﻋﻠﻰ ﺧﻔﺔ ﺍﻟﺒﺪﻥ ﻭﺧﺮﻭﺝ ﺍﻷﺑﺨﺮﺓ ﺍﻟﻤﺤﺘﻘﻨﺔ ﻓﺈﻧﻤﺎ ﻳﻜﻮﻥ ﺇﻟﻰ ﺗﻤﺎﻡ ﺍﻟﺜﻼﺙ
“Adapun sunnah bagi orang yang bersin (mengucapkan hamdalah) merupakan nikmat yang menunjukkan keringan badannya (fresh) dan keluarnya uap yang berat.” [1]
Ternyata secara medis, bersin bermanfaat bagi tubuh dan merupakan mekanisme pertahanan untuk mengusir kuman bakteri dan hal-hal yang berbahaya bagi tubuh.
Kecepatan udara bersin bisa mencapai 160 km/jam sehingga bisa membuang banyak bakteri. Bersin ini membuat tubuh lebih sehat dan terasa lebih fresh setelah bersin. Bahkan menahan bersin bisa menimbulkan penyakit misalnya cedera diafragma, gangguan pendengaran dan pembulah darah bisa pecah.
Sangat layak Allah dipuji dalam semua keadaan termasuk dalam bersin ini, karenanya adab bersin dalam Islam adalah memuji Allah bersyukur “alhamdulillah”. Kemudian adab yang lebih baik lagi adalag bagi yang mendengar mendoakan dan yang bersin tadi kembali mendoakan.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
ﺇِﺫَﺍ ﻋَﻄَﺲَ ﺃَﺣَﺪُﻛُﻢْ ﻓَﺤَﻤِﺪَ ﺍﻟﻠﻪَ : ﻓَﺸَﻤِّﺘُﻮْﻩُ ﻓِﺈِﻥْ ﻟَﻢْ ﻳَﺤْﻤَﺪِ ﺍﻟﻠﻪَ ﻓَﻼَ ﺗُﺸَﻤِّﺘُﻮْﻩُ .
“Jika salah seorang dari kalian bersin lalu mengucapkan alhamdulillah, maka hendaklah kalian mengucapkan tasymit (ucapan yarhamukallah) baginya, namun jika tidak, maka janganlah mengucapkan tasymit baginya.” [2]
Maka orang yang bersin mengucapkan,
ﺍَﻟْﺤَﻤْﺪُ ِﻟﻠﻪِ .
“Segala puji bagi Allah”
Yang mendengar mendoakan,
ﻳَﺮْﺣَﻤُﻚَ ﺍﻟﻠﻪُ
“Semoga Allah memberikan rahmat kepadamu.”
Kemudian yang bersin mendokan kembali,
ﻳَﻬْﺪِﻳْﻜُﻢُ ﺍﻟﻠﻪُ ﻭَﻳُﺼْﻠِﺢُ ﺑَﺎﻟَﻜُﻢْ .
“Semoga Allah memberikan pada kalian petunjuk dan memperbaiki keadaan kalian.”
Renungan pagi ini
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
بِسۡـــــــــمِ ٱللهِ ٱلرَّحۡـمَـٰنِ ٱلرَّحِـــــــيم
Ibnu al-Qayyimal-Jauziah berkata:
"Saat kau terlelap tidur, boleh jadi pintu langit diketuk oleh puluhan Do'a yang memohonkan kebaikan untukmu.
Do'a itu datang dari orang Faqir yang pernah kau tolong, dari orang lapar yang kau beri makan, dari orang sedih yang kau bahagiakan, dari orang yang berpapasan denganmu yang kau beri senyuman, atau dari orang yang dihimpit kesulitan yang pernah engkau lapangkan.
Maka jangan pernah meremehkan kebajikan (walau terlihat kecil) untuk selamanya.”
(Ibnu al-Qayyimal-Jauziah)
Kita dilimpahi pertolongan dan rizki karena ungkapan syukur terima kasih mereka yang pernah kita beri.
Rasulullah صلى الله عليه وآله وسلم
bersabda:
هَلْ تُنْصَرُوْنَ وَتُرْزَقُوْنَ إِلاَّ بِضُعَفَائِكُم
“Bahwasanya kalian mendapat pertolongan dan rizki dengan sebab adanya orang lemah diantara kalian”
(Hadist Rwayat al-Bukhari
No : 2896).
Keluarga Sakinah
🍃☘🍃🍁☘🍃☘
🇰🇪🇱🇺🇦🇷🇬🇦 🇸🇦🇰🇮🇳🇦🇭
Diantaranya adalah mereka yang:
1. BETAH DUDUK di MAJELIS ILMU
Karena Allah ﷻ membagi-bagikannya _(Sakinah)_ di Majelis Ilmu, maka Suami Istri dan keluarganya wajib senantiasa menghadiri majelis ilmu.
Rasulullah ﷺ bersabda:
".. Tidaklah suatu kaum berkumpul di rumah diantara rumah-rumah Allah ﷻ (Masjid) mereka membaca Kitabullah dan mengkajinya diantara mereka, kecuali turun kepada mereka ketenangan (SAKINAH), mereka akan dipenuhi dengan RahmatNya, para Malaikat pun akan mengelilingi mereka, dan nama-nama mereka akan disebutkan oleh Allah ﷻ di kalangan mahluk Allah ﷻ yang ada di sisi-Nya.."
Shahih.
Diriwayatkan Imam Muslim
2. MENJAGA SHALAT
Allah ﷻ berfirman:
"Dan perintahkanlah kepada keluargamu mendirikan sholat dan bersabarlah kamu dalam mengerjakannya. Kami tidak meminta rezeki kepadamu, Kamilah yang memberi rezeki kepadamu. Dan akibat (yang baik) itu adalah bagi orang yang bertakwa"
QS. Thaha (20): 132
🍃☘🍃🍁☘🍃☘
Hindari 7 dosa ....
سْــــــــــــــمِ اللّٰهِ الرَّ ح۟مٰنِ الرَّ حِيم۟
Bukhari dan Muslim meriwayatkan bahwa Abu Hurairah berkata bahwa Rasulullah Shalallahu 'alaihi Wasallam bersabda, “Hindarilah tujuh dosa yang akan menjerumuskan pelakunya ke dalam api neraka.”
Para sahabat bertanya, “Apa saja dosa-dosa itu, ya Rasulullah?”
Beliau berkata, “Menyekutukan Allah Subhanahu wa Ta'ala, sihir, membunuh seseorang yang dasar pembunuhannya dilarang Allah Subhanahu wa Ta'ala kecuali untuk menegakkan keadilan, "makan riba", makan harta anak yatim, melarikan diri dari medan pertempuran, dan memfitnah wanita-wanita beriman.”
Riba termasuk dalam dosa besar yang akan menjerumuskan kita ke neraka...
Masih lalaikah wahai diri dengan seruan Rasulullah Shalallahu 'alaihi wa sallam?
Semoga Allah senantiasa menuntun langkah hijrah kita, aamiin
Bukhari dan Muslim meriwayatkan bahwa Abu Hurairah berkata bahwa Rasulullah Shalallahu 'alaihi Wasallam bersabda, “Hindarilah tujuh dosa yang akan menjerumuskan pelakunya ke dalam api neraka.”
Para sahabat bertanya, “Apa saja dosa-dosa itu, ya Rasulullah?”
Beliau berkata, “Menyekutukan Allah Subhanahu wa Ta'ala, sihir, membunuh seseorang yang dasar pembunuhannya dilarang Allah Subhanahu wa Ta'ala kecuali untuk menegakkan keadilan, "makan riba", makan harta anak yatim, melarikan diri dari medan pertempuran, dan memfitnah wanita-wanita beriman.”
Riba termasuk dalam dosa besar yang akan menjerumuskan kita ke neraka...
Masih lalaikah wahai diri dengan seruan Rasulullah Shalallahu 'alaihi wa sallam?
Semoga Allah senantiasa menuntun langkah hijrah kita, aamiin
Rabu, 13 Februari 2019
Charlie Chaplin
Charlie Chaplin, komedian paling terkenal tempo dulu, pernah bercerita:
Waktu masih kecil, aku diajak oleh ayahku untuk nonton pertunjukan sirkus. Sebelum masuk, kami antri di depan loket untuk membeli karcis. Antrian cukup panjang, dan di depan kami ada satu keluarga ikut antri. Bapak, ibu dan 4 anak. Anak-anak itu tampak bahagia. Dari pakaian yang mereka kenakan, dapat dipastikan bahwa mereka bukan orang kaya. Pakaiannya sangat sederhana, meski tidak dekil.
Tiba giliran mereka harus membayar karcis. Sang bapak merogoh kantong celana, dan tampak kebingungan: uangnya tidak cukup untuk membayar 6 lembar karcis. Dia sedih dan murung, kemudian segera minggir dari antrian.
Ayahku melihatnya, dan langsung merogoh uang 20 dolar dari sakunya. Ayahku langsung menjatuhkan uang itu di samping bapak empat anak tersebut. Ayahku menepuk pundaknya, dan berkata, "Pak, uang anda jatuh."
Bapak itu menoleh, memandang ayahku, dan dia sadar bahwa ayahku mau membantunya supaya bisa beli 6 karcis. Matanya sembab, bibirnya tersenyum, dan dia ambil uang 20 dolar itu sambil berterimakasih.
Ayahku pun tersenyum, lantas mundur menghampiri aku. Aku lihat bapak itu segera beli karcis untuk keluarganya. Mereka tampak sangat bahagia.
Ayahku lantas mengajak aku pulang. Kami tidak jadi nonton pertunjukan sirkus. Ternyata, uang ayahku hanya 20 dolar, dan sudah diberikan kepada keluarga tadi.
Dalam hidupku, itulah pemandangan yang paling menakjubkan. Pemandangan yang jauh lebih indah dibanding pertunjukan apapun di muka bumi ini.
Sejak saat itu aku meyakini bahwa pendidikan terbaik adalah tindakan, bukan kata-kata👍🙏🙏
It's not about how much money you give
It's about how much love you put in your gift
Waktu masih kecil, aku diajak oleh ayahku untuk nonton pertunjukan sirkus. Sebelum masuk, kami antri di depan loket untuk membeli karcis. Antrian cukup panjang, dan di depan kami ada satu keluarga ikut antri. Bapak, ibu dan 4 anak. Anak-anak itu tampak bahagia. Dari pakaian yang mereka kenakan, dapat dipastikan bahwa mereka bukan orang kaya. Pakaiannya sangat sederhana, meski tidak dekil.
Tiba giliran mereka harus membayar karcis. Sang bapak merogoh kantong celana, dan tampak kebingungan: uangnya tidak cukup untuk membayar 6 lembar karcis. Dia sedih dan murung, kemudian segera minggir dari antrian.
Ayahku melihatnya, dan langsung merogoh uang 20 dolar dari sakunya. Ayahku langsung menjatuhkan uang itu di samping bapak empat anak tersebut. Ayahku menepuk pundaknya, dan berkata, "Pak, uang anda jatuh."
Bapak itu menoleh, memandang ayahku, dan dia sadar bahwa ayahku mau membantunya supaya bisa beli 6 karcis. Matanya sembab, bibirnya tersenyum, dan dia ambil uang 20 dolar itu sambil berterimakasih.
Ayahku pun tersenyum, lantas mundur menghampiri aku. Aku lihat bapak itu segera beli karcis untuk keluarganya. Mereka tampak sangat bahagia.
Ayahku lantas mengajak aku pulang. Kami tidak jadi nonton pertunjukan sirkus. Ternyata, uang ayahku hanya 20 dolar, dan sudah diberikan kepada keluarga tadi.
Dalam hidupku, itulah pemandangan yang paling menakjubkan. Pemandangan yang jauh lebih indah dibanding pertunjukan apapun di muka bumi ini.
Sejak saat itu aku meyakini bahwa pendidikan terbaik adalah tindakan, bukan kata-kata👍🙏🙏
It's not about how much money you give
It's about how much love you put in your gift
Langganan:
Postingan (Atom)
Ketahuilah ........
Perlombaan yang paling penting dalam hidup ini, adalah berlomba melawan DIRI SENDIRI