Tidak Belajar Sehari adalah Sebuah Kesalahan.
Tidak Belajar Seminggu adalah Sebuah Kebodohan.
Tidak Belajar Setahun adalah Sebuah Kemiskinan dan Kemelaratan.
Dan TIDAK BELAJAR Seumur Hidup adalah Sebuah Warisan Yang Berbahaya buat Keturunan.

Senin, 28 Januari 2008

Selama aku masih bernapas, aku masih akan terus berharap.

Orang bisa saja memiliki harta kekayaan yang berlimpah dalam hidupnya. Orang bisa saja memiliki pekerjaan dengan fasilitas yang nyaman. Namun, ternyata tidak semua orang bisa memiliki harapan. Ada orang yang kehilangan harapan.
Mengapa orang bisa kehilangan harapan? Jawabannya adalah karena mereka meletakkan harapannya di luar sana. Mereka mencari harapan: berharap ada yang akan datang mencintainya, berharap akan segera dapat pekerjaan, berharap akan segera cair kredit perumahannya. Banyak orang menaruh harapannya jauh dari dirinya sehingga harapan menjadi sesuatu yang asing, bahkan bagi dirinya sendiri.
Tentang harapan ini, saya akan mengajak pembaca untuk bermenung. Apakah selama ini kita sudah cukup mencintai diri kita sendiri? Sehingga kita merasakan kepenuhan diri. Kepenuhan diri artinya kita merasa nyaman dengan diri kita. Merasa enjoy karena everthing is ok. Dunia ini baik-baik saja. Apabila kita merasa cukup mencintai diri kita maka kita tidak akan menaruh harapan dan dukungan untuk diri kita pada orang lain. Sayang sekali bila sampai sekarang kita masih menunggu orang lain untuk mendukung kita. Sayang, bila kita membiarkan diri kita menjadi semangat karena ada motivasi dari luar: entah itu dari orang lain maupun barang atau uang. Ingatlah semua orang itu egois.
Jangan kaget, memang semua orang egois. Cobalah tengok mengapa atasan atau rekan kerja Anda mendukung Anda atau membantu Anda? Bukankah supaya Anda senang? Bukan! Jawabnya adalah supaya mereka senang. Apabila mereka tidak membantu mereka akan merasa bersalah, mereka takut kalau Anda tidak mengerjakan tugas dengan baik sehingga mereka yang akan kerepotan. Jadi untuk siapa sebenarnya mereka membantu Anda? Ya, untuk mereka sendiri, untuk kepentingan mereka sendiri.
Jadi, siapakah yang sebenarnya dengan tulus mendukung Anda? Dia adalah diri Anda sendiri. Andalah yang dapat mendukung diri Anda dengan tulus tanpa pamrih apapun. Inilah artinya memotivasi diri sendiri. Kita sendirilah yang dapat memberikan dukungan pada diri kita. Kita tidak akan menjadi lesu kalau kita tidak mengijinkan diri kita menjadi lesu. Maka marilah kita semangati diri kita. Sebab tidak ada gunanya kita menunggu orang lain untuk menyemangati kita karena pada dasarnya semua orang itu egois dan kita juga harus menjadi egois dalam hal ini.
Be Smart!

Bagaimana Anda Mampu Bertahan

Bagaimana seseorang tahan berjam-jam bekerja seolah tak mengenal lelah? Apa pula rahasia pekerja rig lepas pantai meninggalkan anak istri bertarung dengan angin dan badai? Bagaimana juga dengan para petani, nelayan, kuli, sopir angkutan, pekerja berat yang tahan membanting tulang di tengah terik panas atau dingin malam? Kekuatan apa yang mendorong mereka begitu kuat secara fisik dan tangguh secara mental? Sedangkan di sudut sempit yang lain, banyak orang mengeluh karena persoalan yang tak lebih besar dari ujung kuku.
Kekuatan itu bernama cinta. Cinta yang melahirkan harapan dan pengabdian bagi kepada siapakah mereka mempersembahkan hasil kerja mereka; kepada keluarga nun jauh disana; kepada masyarakat banyak yang membutuhkan karya mereka; kepada alam yang mengasuh mereka; kepada masa depan kehidupan yang sejahtera; atau kepada hati tempat cinta itu mengalir.
Bila anda berkeluh kesah hanya karena harus memperpanjang waktu kerja anda beberapa jam saja, maka kenanglah punggung bungkuk seorang kakek yang menarik sampah kota ini. Beliau memiliki sesuatu yang ia cintai, yang kepadanya ia ulurkan kerja. Kepada beliau kita belajar tentang pengabdian atas nama cinta.

Motivasi Diri Dengan Hati


Motivasi diri berawal dari dorongan keyakinan dalam diri sendiri untuk menang. Ini dibentuk oleh cita-cita dan impian besar yang akan memotivasi orang untuk meraihnya. Kisah orang-orang sukses bermula dari sebuah impian yang diimplementasikan dalam serangkaian aktivitas sehari-hari.
Impian pun akan bermanfaat juga untuk orang banyak. Nilai-nilai spiritualitas memancar dengan baik dalam diri orang tersebut dan menambah keyakinan bahwa Allah dekat dengan dirinya.
Selain itu, keyakinan untuk menang harus selalu tertanam dalam benak dan hati. Allah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya. Kita meyakini bahwa selain diciptakan untuk beribadah kepada-Nya, juga diciptakan Allah untuk memberikan kemakmuran, kesejahteraan dan kemaslahatan. Oleh karena itu, akan terbentuk optimisme terhadap target keberhasilan.
Seseorang harus mempunyai cita-cita besar yang disertai keyakinan bahwa Allah dekat dan mendampingi melalui hati nurani. Dorongan hati nurani inilah akan mudah diketahui bila kita mempunyai hati yang bersih. Keyakinan bahwa Allah dekat dan sayang kepada kita akan memberikan dorongan hati nurani yang sangat besar yang pada gilirannya lahir optimisme kita untuk meraih cita-cita. Hati merupakan pembimbing terhadap apa yang harus dituju dan apa yang harus diperbuat.
Robert K. Cooper Phd memaparkan bahwa hati mengaktifkan nilai-nilai kita yang terdalam, mengubahnya dari sesuatu yang kita pikir menjadi yang kita jalani. Hati mampu mengetahui hal-hal mana yang tidak boleh, atau tidak dapat diketahui oleh pikiran kita. Hati adalah sumber keberanian dan semangat, integritas serta komitmen. Hati adalah sumber energi dan perasaan mendalam yang menuntut kita untuk melakukan pembelajaran, menciptakan kerjasama, memimpin, dan melayani.
Motivasi yang berasal dari dorongan suara hati atau hati nurani dan keyakinan bahwa Allah senantiasa dekat ini akan memancarkan nilai-nilai spiritualitas. Nilai-nilai spiritualitas dalam motivasi akan melahirkan motivasi yang positif, motivasi yang sarat dengan serangkaian langkah-langkah spiritual dan optimisme terhadap keberhasilan.
Prof. Danah Zohar dan Prof. Ian Marshall dari Harvard University dan Oxford University memaparkan tentang kecerdasan spiritual dalam bukunya “Spiritual Quotient (SQ)”. Mereka berdua menjelaskan kecerdasan spiritual berkaitan erat dengan persoalan makna hidup. Menurutnya, kecerdasan spiritual dapat menilai langkah-langkah hidup seseorang lebih bermakna dibanding orang lain. Jadi hidup tidak hanya kosong tanpa makna yang jelas.
Kemudian, Wolf Singer, Michael Persinger dan V.S Ramachandran menemukan fungsi God Spot yang terintegrasi dalam otak manusia. God Spot sebagai pembimbing manusia untuk terus menerus mencari makna hidup. Manusia yang berhasil memaknai hidup ini dengan spiritualitas akan memotivasi dirinya untuk mengambil aktivitas yang terbaik, jauh dari perbuatan mendholimi orang lain, menebarkan kebaikan dan kemakmuran dalam mencapai impian.
Sedangkan menurut Stephen P. Robbins dalam bukunya “Organizational Behavior,” dalam motivasi terdapat tiga elemen utama yaitu intensitas, arah, dan ketekunan individu dalam mencapai sasaran. Jadi motivasi diri akan tumbuh positif bila integritas antara intensitas, arah dan ketekunan dalam mencapai sasaran dapat terwujud.

Selain itu keyakinan bahwa Allah dekat akan melahirkan sikap optimisme yang positif terhadap keberhasilan serta menumbuhkan nilai-nilai spiritualitas yang memberikan manfaat bagi orang banyak. Impian yang dicapai pun menebarkan kemaslahatan. Direktur Eksekutif Integrative Medicine Initiative di Michigan AS, Patricia Megregan mengatakan, “Spirituality is where people find meaning in their lives. It’s something higher than themselves, though out necessarily attached to religion.”

Apa yang kita lakukan supaya sukses ...

"Percaya diri itu skill, framework, dan paradigma. Bisa dipahami, dipelajari, dan dilatih, diakselerasi mendahului usia atau karir Anda, atau diroketkan dan diledakkan menembus batas yang selama ini memenjarakan Anda. Percaya diri adalah induk dari segala life skill Anda. E.D.A.N.-lah yang pertama menjadikannya sebagai skill, framework, dan paradigma."
DASAR PEMIKIRAN
Orang Sukses Pasti Percaya Diri
Anda juga pasti meyakini hal ini. Setiap kesuksesan akan meningkatkan rasa percaya diri. Makin kaya, makin berkuasa, makin tinggi jabatan atau posisi, makin berkembang karir dan profesi, makin berhasil di dalam bisnis, akan membuat seseorang makin percaya diri. Maka, orang yang telah sukses berada di puncak, akan sangat tinggi rasa percaya dirinya.
Untuk Menggapai Sukses Perlu Lebih Percaya Diri.
Apa yang sering Anda lupakan, adalah kenyataan bahwa untuk mencapai sukses dan cita-cita, juga diperlukan rasa percaya diri. Rasa percaya diri yang terus tumbuh. Bukan rasa percaya diri yang tetap atau stagnan.
Sejalan dengan naiknya prestasi dan pencapaian, berbagai tantangan dan hambatan juga akan makin besar dan makin berat. Maka sudah sewajarnya, diperlukan rasa percaya diri yang juga terus tumbuh, makin kuat, setara dengan berbagai tantangan dan hambatan itu.
Oleh sebab itu, diperlukan pemahaman dan keahlian tentang rasa percaya diri. Tanpa kenaikan rasa percaya diri yang setara, maka karir, jabatan, posisi, kekuasaan, kekayaan, keberhasilan, dan kebahagiaan Anda, akan berhenti di suatu titik yang tidak pernah memuaskan Anda.
Tanpa pemahaman dan penguasaan rasa percaya diri sebagai sebuah LIFE SKILL, jalan Anda menuju sukses dan cita-cita akan terhambat.
Percaya Diri Adalah LIFE SKILL
Rasa percaya diri adalah sebuah keahlian. Selama ini, Anda mungkin menyangka bahwa rasa percaya diri adalah sesuatu yang datang begitu saja. Jika Anda merasa percaya diri, Anda memang hanya merasa percaya diri, itu saja. Anda, bahkan tidak mengetahui dari mana asalnya. Anda belum memahami bahwa rasa percaya diri datang bersama pemikiran, sikap, dan tindakan tertentu.
Jika Anda mampu menjadikan rasa percaya diri sebagai sebuah keahlian, maka Anda dapat memuluskan jalan menuju cita-cita dan kesuksesan Anda. Anda akan menjadi orang yang mampu menghadapi berbagai tantangan dan hambatan, sehingga Anda bisa menjamin tercapainya cita-cita dan kesuksesan Anda.
Rasa percaya diri Anda akan tumbuh dan makin kuat, sejalan dengan makin beratnya tantangan dan hambatan Anda. Bahkan, Anda dapat menjadikan rasa percaya diri Anda berjalan di depan, mendahului usia, karir, posisi, jabatan, kekuasaan, kekayaan, dan keberhasilan Anda.Dari Mana Orang Sukses Mendapatkan Rasa Percaya Dirinya?Orang yang sukses, tidak begitu saja menjadi percaya diri. Mereka, justru telah lebih dahulu mampu membangun keahlian dalam percaya diri, jauh sebelum mereka mencapai cita-cita dan kesuksesannya.Rahasia mereka itulah, yang perlu Anda miliki dan kuasai.
Orang yang sukses dan berhasil, telah memiliki keahlian dalam mengelola rasa percaya dirinya. Mereka memulainya dengan mengenali diri mereka sebagai makhluk yang berkomunikasi.
Stephen Covey di dalam "Seven Habits" mengatakan:
"Communication is the most important skill in life."
Tahukah Anda maksudnya? Maksudnya adalah:
"Communication is the most important life skill."
Anda melihat orang dan organisasi lain sukses. Profesional sukses di jalur karir. Entrepreneur sukses dalam bisnis. Organisasi bisnis sukses menjadi leader dalam industrinya. Pelajar atau mahasiswa sukses mencapai puncak prestasi. Mereka sukses dan survive melewati masa-masa krisisnya. Percayalah bahwa sukses mereka, ditentukan oleh rasa percaya diri yang lebih baik saat berkomunikasi. Saat berkomunikasi dengan orang lain, dan saat berkomunikasi dengan diri sendiri.Sebagai makhluk komunikasi, mereka amat memahami bahwa kesuksesan mereka tergantung pada rasa percaya diri saat berkomunikasi. Mereka, memahami bahwa berkomunikasi itu ada dua template-nya, yaitu berkomunikasi secara eksternal dan berkomunikasi secara internal.
Maka, mereka mengembangkan kemampuannya dalam dua hal, yaitu:
1. Lebih percaya diri berbicara kepada ORANG LAIN.
2. Lebih percaya diri berbicara kepada DIRI SENDIRI.
Dua hal itulah yang menjadi rahasia orang sukses dan orang berhasil. Anda, juga bisa memilikinya.Lebih percaya diri berbicara kepada orang lain, membuat mereka lebih persuasif, lebih meyakinkan, makin menguasai faktor command skill, mampu meningkatkan kemampuan leadership, dan memiliki kemampuan untuk menggerakkan orang lain guna mencapai kesuksesan dan cita-cita mereka.Lebih percaya diri berbicara kepada diri sendiri, membuat mereka lebih punya daya tahan dan kesabaran dalam menghadapi berbagai situasi, lebih mampu berkonsentrasi dan berfokus, tidak terpengaruh oleh sikap orang lain yang tidak mendukung, memiliki keyakinan penuh untuk sukses, selalu berpikir positif, selalu kreatif, memiliki stabilitas emosi yang lebih baik, makin pandai mengelola potensi diri, dan sebagainya.Penguasaan atas dua kemampuan itulah, yang membuat mereka lebih dekat kepada kesuksesan dan cita-cita mereka, sehingga mereka makin cepat mencapainya.Lebih jauh lagi, orang yang sukses dan berhasil, adalah orang yang memahami bahwa kedua ramuan ajaib di atas, dapat dikembangkan sekaligus dengan starting point menjadi lebih percaya diri saat berbicara di depan orang banyak. Anda menyebutnya public speaking.Jika Anda, berhasil dengan baik dalam mempertahankan dan meningkatkan rasa percaya diri Anda, saat berbicara di hadapan publik, maka Anda telah menguasai dua keahlian di atas sekaligus. Anda menjadi lebih percaya diri dalam berbicara kepada orang lain, dan Anda lebih percaya diri berbicara kepada diri sendiri.Ingatlah kembali situasi, mood, dan perasaan Anda, saat Anda "harus" berbicara di depan banyak orang. Anda akan menemukan bahwa kelemahan Anda, terletak pada berbagai fenomena yang berkaitan dengan ORANG LAIN dan DIRI SENDIRI.Dengan menjadi lebih percaya diri saat berbicara di depan orang banyak, dengan cara, teknik, metode, dan mindset yang benar, Anda akan lebih berhasil dalam memimpin, menjual, dan berpresentasi. Plus, Anda juga akan lebih berhasil dalam mengelola dan mengoptimalkan potensi diri Anda.
Dengan menjadi lebih percaya diri berbicara di depan orang banyak, maka Anda akan menjadi:
1. Lebih percaya diri berhubungan dengan ORANG LAIN.
2. Lebih percaya diri mengelola DIRI SENDIRI.

Kamis, 24 Januari 2008

Mencapai potensi hidup yang maksimal

Setiap orang mendambakan masa depan yang lebih baik ; kesuksesan dalam karir,
rumah tangga dan hubungan sosial, namun seringkali kita terbentur oleh berbagai
kendala. Dan kendala terbesar justru ada pada diri kita sendiri.
Melalui karyanya, Joel Osteen menantang kita untuk keluar dari pola pikir yang
sempit dan mulai berpikir dengan paradigma yang baru.

Ada 7 langkah agar kita mencapai potensi hidup yang maksimal :

* Langkah pertama adalah perluas wawasan. Anda harus memandang kehidupan ini
dengan mata iman, pandanglah dirimu sedang melesat ke level yang lebih tinggi.
Anda harus memiliki gambaran mental yang jelas tentang apa yang akan Anda raih.
Gambaran ini harus menjadi bagian dari dirimu, didalam benakmu, dalam percakapanmu,
meresap ke pikiran alam bawah sadarmu, dalam perbuatanmu dan dalam setiap
aspek kehidupanmu.

* Langkah ke dua adalah mengembangkan gambar diri yang sehat. Itu artinya Anda harus
melandasi gambar dirimu diatas apa yang Tuhan katakan tentang Anda.
Keberhasilanmu meraih tujuan sangat tergantung pada bagaimana Anda memandang
dirimu sendiri dan apa yang Anda rasakan tentang dirimu. Sebab hal itu akan menentukan
tingkat kepercayaan diri Anda dalam bertindak. Fakta menyatakan bahwa Anda tidak akan
pernah melesat lebih tinggi dari apa yang Anda bayangkan mengenai dirimu sendiri

* Langkah ke tiga adalah temukan kekuatan dibalik pikiran dan perkataanmu.
Target utama serangan musuh adalah pikiranmu. Ia tahu sekiranya ia
berhasil mengendalikan dan memanipulasi apa yang Anda pikirkan, maka ia
akan berhasil mengendalikan dan memanipulasi seluruh kehidupanmu.
Pikiran menentukan prilaku, sikap dan gambar diri. Pikiran menentukan tujuan.
Alkitab memperingatkan kita untuk senantiasa menjaga pikiran.

* Langkah ke empat adalah lepaskan masa lalu, biarkanlah ia pergi...
Anda mungkin saja telah kehilangan segala yang tidak seorangpun patut mengalaminya
dalam hidup ini. Jika Anda ingin hidup berkemenangan , Anda tidak boleh memakai
trauma masa lalu sebagai dalih untuk membuat pilihan-pilihan yang buruk saat ini.
Anda harus berani tidak menjadikan masa lalu sebagai alasan atas sikap burukmu
selama ini, atau membenarkan tindakanmu untuk tidak mengampuni seseorang.

* Langkah ke lima adalah temukan kekuatan di dalam keadaan yang paling buruk sekalipun
Kita harus bersikap :" Saya boleh saja terjatuh beberapa kali dalam hidup ini, tetapi
tetapi saya tidak akan terus tinggal dibawah sana." Kita semua menghadapi
tantangan dalam hidup ini . KIta semua pasti mengalami hal-hal yang datang
menyerang kita. Kita boleh saja dijatuhkan dari luar, tetapi kunci untuk hidup
berkemenangan adalah belajar bagaimana untuk bangkit lagi dari dalam.


* Langkah ke enam adalah memberi dengan sukacita. Salah satu tantangan terbesar
yang kita hadapi adalah godaan untuk hidup mementingkan diri sendiri.
Sebab kita tahu bahwa Tuhan memang menginginkan yang terbaik buat kita,
Ia ingin kita makmur, menikmati kemurahanNya dan banyak lagi yang Ia sediakan buat kita,
namun kadang kita lupa dan terjebak dalam prilaku mementingkan diri sendiri.
Sesungguhnya kita akan mengalami lebih banyak sukacita dari yang pernah dibayangkan
apabila kita mau berbagi hidup dengan orang lain.

* Langkah ke tujuh adalah memilih untuk berbahagia hari ini. Anda tidak harus menunggu
sampai semua persoalanmu terselesaikan. Anda tidak harus menunda kebahagiaan
sampai Anda mencapai semua sasaranmu. Tuhan ingin Anda berbahagia apapun kondisimu,
sekarang juga !

The Power Of Consistency

Konsisten atau tidak konsisten dalam kehidupan

#Konsistensi dalam karakter

Karakter adalah watak yaitu jumlah total dari sifat-sifat yang ada dalam diri. Konsisten dalam karakter berarti konsisten dalam mengembangkan sifat-sifat pribadi yang dapat menentukan kesuksesan diri. Sifat – sifat yang menentukan kesuksesan tersebut adalah:

Kejujuran

Kejujuran seseorang bukan hanya karena kepandaian tetapi berkaitan erat dengan konsistensi dalam mempertahankan kejujuran. Kesuksesan yang diraih dengan kejujuran akan lebih berarti daripada kesuksesan yang diraih melewati ketidakjujuran.

Adil
Adil dalam arti kita mau semua pihak menang dalam bisnis ini. Menang dalam arti tidak ada pihak yang dirugikan. Ini membutuhkan suatu jiwa besar. Banyak orang yang beranggapan kalau terlalu jujur atau terlalu adil maka dirinya akan dirugikan, sehingga sebelum dirugikan maka pastikan dulu bahwa dirinya menang. Sifat seperti ini dapat menjadi hambatan dalam mencapai kebahagiaan dan kemajuan diri.

Keuletan
Kita harus konsisten dengan pilihan atau profesi yang kita tekuni, jangan hanya ulet di saat banyak permintaan dari klien kita. Kalau kita mau punya power maka harus konsisten.

Kedisplinan
Kalau mau konsisten maka sifat ini harus ada sehingga tidak ada alasan apapun untuk tidak melaksanakan bisnis ini.

Kepercayaan diri
Kepercayaan diri harus konsisten (mantap) dalam situasi apapun. Jangan hanya kalau berhasil mendapatkan klien yang besar kepercayaan diri naik, sedang kalau tidak mendapatkan satu klien besar pun kepercayaan diri itu malah turun.

Kerendahan hati
Tidak sombong dan mau belajar secara konsisten

Sikap Mental
Konsisten di segala situasi

Konsistensi terhadap orang lain
Sering timbul masalah karena hubungan antar pribadi, dan ini karena manusianya kurang konsisten. Sering juga ketidak percayaan antara trainer karena adanya hubungan antar pribadi. Ada empat hal yang dapat menunjang hubungan antar pribadi agar lebih baik:

Lebih konsisten dalam membuat dan menepati janji-janji
Konsisten dalam mengasihi dan memperhatikan
Konsisten dalam menerima tanggung jawab
Konsisten dalam mengambil persepsi terhadap orang lain
Bagaimana mengembangkan konsistensi?

Ada tiga langkah untuk mengembangkan konsistensi, yaitu:
Ambil keputusan untuk keluar dari zona nyaman dan masuk dalam war zone.
Perasaan harus berintensitas dalam arti harus keras (semangat dan kemauan keras) tiap kali tidak konsisten timbul rasa benci pada dirinya sendiri
Penguatan lewat sanksi dan imbalan, tiap kali konsisten cepat-cepat diberikan imbalan pada diri sendiri
Manusia adalah makhluk yang terpengaruh oleh imbalan dan sangsi. Kalau ada sangsi cenderung menjauhi, apabila sesuatu yang menjanjikan imbalan cenderung didekati.

Tantangan untuk menjadi lebih konsisten

Untuk lebih konsisten harus menerapkan 3 point:

Lebih produktif
Lebih profesional
Lebih pro aktif
Tantangan untuk lebih konsisten :

Konsisten dalam mengadakan pelatihan dengan cara little by little
Perencanaan kerja yang lebih profesional dengan cara step by setp
Selamat Untuk Konsisten!!!!

Mengekspansi Pikiran

Mengekspansi Pikiran
Berhentilah Hidup dalam Kamar Gelap, Pengap, dan Sempit!

Pikiran kita merupakan suatu alat yang benar-benar menakjubkan! Apapun yang kita inginkan untuk miliki, lakukan atau ingin jadi seperti apa kita kelak, pikiran kita dapat mewujudkannya. Saya lebih suka menyebut GAGAL ITU MUSTAHIL KETIKA ANDA PERCAYA!

Namun kenyataannya adalah banyak orang yang tidak menggunakan kekuatan yang dimilikinya ini. Kita sudah banyak mendengar banyak teori bahwa kita hanya menggunakan 10% dari kapasitas otak kita. Hanya 10%! Itu belum seberapa dengan munculnya penelitian terbaru yang menyatakan bahwa kita bahkan menggunakan kemampuan otak kita kurang dari 10%. Bahkan penelitian terbaru ini menyatakan bahwa kita hanya menggunakannya hanya mendekati 1% saja dari seluruh kapasitas otak kita! Luar biasa!Jadi mengapa kita tidak menggunakan lebih banyak kemampuan otak dan pikiran kita? Saya percaya kita belum menggunakannya karena kita hanya tidak menyadari seberapa besar kemampuan kita. Kita memiliki semua alat yang diperlukan untuk memenuhi hampir semua tujuan yang kita tetapkan untuk diri kita saat ini. Kebanyakan orang hanya tidak mengetahuinya. Saya dapat gambarkan seperti di bawah ini:

Saat ini, tepat saat ini, Anda tinggal di rumah yang sangat besar dan mewah seharga 100 milyard rupiah. Rumah tersebut memiliki 5 kamar tidur eksekutif dengan kamar mandi ber-bath tub di dalamnya, 25 kamar tidur lengkap dengan kamar mandi di dalamnya, 5 kamar mandi luar, sebuah kolam renang air panas, ruang dapur dan ruang makan, ruang senam, ruang multi media home theatre, ruang bermain anak, ruang santai keluarga, ruang home office, ruang tamu yang luas, taman di depan rumah dengan lapangan parkir yang mampu menampung lebih 50 mobil, halaman belakang rumah yang luas hingga dapat digunakan untuk pesta kebun, garasi dapat untuk 10 buah mobil dan seluruh ruangan lengkap dengan AC dan furniture yang berkelas. Percayalah, Anda memiliki semua itu dalam diri Anda!

Masalahnya adalah Anda tidak mengetahuinya. Karena Anda tidak mengetahuinya maka Anda hidup dalam kamar yang gelap, pengap dan sangat sempit. Saat ini jika Anda mengetahui tentang rumah Anda yang sebenarnya, bersediakah Anda akan keluar dari kamar itu dalam hitungan kurang dari 1 detik?

Sayangnya kebanyakan orang tidak mengetahui rumah mereka yang sebenarnya sehingga mereka hidup frustasi dalam kamar yang gelap, pengap dan sangat sempit. Mereka merasa terjebak, miskin, tidak bahagia dan lebih parah lagi bila mereka merasa bahwa Tuhan tidak adil terhadap diri mereka. Padahal sebenarnya Tuhan sudah memberikan rumah yang besar dan mewah untuk mereka namun mereka yang tidak mau meninggalkan kamar mereka kamar yang gelap, pengap dan sangat sempit.Hebat! Saat ini Anda sudah tahu rumah yang besar dan mewah dalam diri Anda! Jadi bagaimana selanjutnya?

Sekali Anda menyadari bahwa Anda telah memiliki potensi yang begitu luar biasa, tahap selanjutnya adalah menggunakan teknik yang sederhana namun sangat dahsyat untuk mendukung pikiran bawah sadar Anda untuk mengubah potensi Anda menjadi KENYATAAN. Teknik pikiran ini sudah ada sejak puluhan bahkan ratusan tahun yang lalu, namun sedikit orang yang mengetahuinya dan bahkan sangat sedikit yang benar-benar menerapkan dalam kehidupannya. Bila Anda membaca atau mendengar biografi pribadi yang sukses, Anda akan segera menyadari bahwa mereka menggunakan teknik pikiran dalam praktik kehidupan mereka sehari-hari.Pikirkan saja: apakah Anda ingin menjadi milyarder, pribadi yang bertubuh langsing dan menarik, lebih percaya diri, bisnis yang sukses atau apapun juga, ANDA DAPAT MEMILIKINYA! ANDA DAPAT MERAIHNYA!

Terapkan saja teknik pikiran ini akan mengembalikan Anda menjadi pribadi yang full charge and full power! (seperti baterai yang baru diisi)Saat ini bila Anda menempatkan diri Anda untuk menerapkan teknik yang akan saya bahas dalam tulisan saya selanjutnya, dengan rahmat dan karunia Tuhan yang Maha Segalanya, Anda pasti tidak akan mengecewakan diri Anda sendiri.Teknik yang akan saya bahas dalam tulisan berikutnya adalah teknik “Afirmasi”. Teknik ini pasti sudah banyak Anda baca atau dengar, namun sekali lagi: APAKAH ANDA MAU UNTUK MENINGGALKAN KAMAR ANDA YANG GELAP, PENGAP DAN SANGAT SEMPIT SAAT INI?

Pygmalion Efek

Pygmalion adalah seorang pemuda yang berbakat seni memahat. Ia sungguh piawai dalam memahat patung. Karya ukiran tangannya sungguh bagus. Tetapi bukan kecakapannya itu menjadikan ia dikenal dan disenangi teman dan tetangganya.

Pygmalion dikenal sebagai orang yang suka berpikiran positif. Ia memandang segala sesuatu dari sudut yang baik. Apabila lapangan tengah kota becek, orang-orang mengomel. Tetapi pygmalion berkata ”Untunglah, lapangan yang lain tidak sebecek ini.” Ketika ada seorang pembeli patung ngotot menawar-nawar harga, kawan-kawan pygmalion berbisik,”Kikir betul orang itu.” Tetapi pgymalion berkata,” Mungkin orang itu perlu mengeluarkan uang untuk urusan lain yang lebih perlu.” Ketika anak-anak mencuri apel di kebunnya, pygmalion tidak mengumpat. Ia malah merasa iba, ”Kasihan, anak-anak itu kurang mendapat pendidikan dan makanan yang cukup di rumahnya.”

Itulah pola pandang pygmalion. Ia tidak melihat suatu keadaan dari segi buruk, melainkan justru dari segi baik. Ia tidak pernah berpikir buruk tentang orang lain. Sebaliknya, ia mencoba membayangkan hal-hal baik di balik perbuatan buruk orang lain. Pada suatu hari pygmalion mengukir sebuah patung wanita dari kayu yang sangat halus. Patung itu berukuran sama persis seperti manusia sungguhan. Ketika sudah rampung, patung itu tampak seperti manusia betul. Wajah patung itu tersenyum manis menawan, tubuhnya elok menarik. Kawan-kawan pygmalion berkata,”Ah, sebagus-bagusnya patung, itu cuma sebuah patung, bukan isterimu.”

Tetapi pygmalion memperlakukan patung itu sebagai manusia betulan. Berkali-kali patung itu ditatapnya dan dielusnya. Para dewa yang berada di gunung Olympus memperhatikan dan menghargai sikap pygmalion tersebut. Lalu mereka memutuskan untuk memberikan anugerah kepada pygmalion yaitu mengubah patung tersebut menjadi manusia betulan. Pygmalion hidup bahagia dengan istrinya. Konon istrinya adalah wanita tercantik di seluruh negeri Yunani.

Cerita Pygmalion ini lebih dikenal dengan nama Efek Pygmalion. Intinya adalah apa yang benar-benar kita yakini akan menjadi suatu kenyataan. Seperti yang dikatakan oleh Plato,”Anda adalalah apa yang anda pikirkan.” Bila kita selalu berpikir diri kita bodoh, maka ini akan betul-betul terjadi diri kita menjadi bodoh. Penting juga bagi seorang manager atau pemimpin yang sering meragukan kemampuan anak buahnya untuk menyelesaikan suatu pekerjaan. Otomatis keraguan itu akan menjadi kenyataan.

Mulai dari sekarang kita harus mulai membangun keyakinan dalam diri kita dan membuang seluruh keyakinan yang membatasi kita selama ini. Seperti ragu-ragu, minder, malas, pesimis, pasif, kurang percaya diri, putus asa, rendah diri dll. Selamat membuktikan Efek Pygmalion dalam kehidupan Anda!

Tukang roti yang kelaparan

Ada satu satu cerita yang sangat menarik dan inspiring. Cerita ini berasal dari buku Habitudes karangan Dr. Tim Elmore. Tentu anda semua mengenal tukang roti. Bayangkanlah jika anda pergi ke sebuah toko roti. Anda tinggal memilih selera kesukaan anda. Dan juga ada bermacam-macam rasa. Baik rasa keju, coklat, vanila maupun rasa lainnya. Setiap pagi dengan hati yang gembira. Tukang roti selalu menyiapkanadonan pembuat roti. Dalam pikirannya dia harus memberikan yang terbaik bagi penikmat rotinya. Bahannya dia pakai yang nomor satunya. Tak lama kemudian, rotinya sangat terkenal karena kenimatannya. Pelanggan pun selalu antri bila ingin membeli rotinya. Lewat berita dari mulut ke mulut. Kelezatan rotinya cepat menyebar tidak hanya di daerah tempat dia tinggal. Bahkan pelanggan pun rela datang jauh-jauh dari luar kota. Hanya untuk merasakan dan mencicipi sepotong rotinya. Ada juga membawa pulang untuk oleh-oleh bagi keluarga mereka.

Karena rotinya sangat terkenal. Tukang roti sangat hati-hati menjaga cita rasa. Dia rela turun tangan langsung untuk membuat rotinya. Tak seorang pun yang dia percayai untuk membantunya. Kurang pas, rasanya bila tidak dia turun tangan langsung. Memang pelanggan terus datang secara bertubi-tubi. Dari pagi sejak tokonya buka. Sampai tokonya tutup selalu saja pelanggan antri. Ia berjalan mondar-mandir melayani permintaan pelanggannya. Namun lihatlah apa yang terjadi dengan diri tukang roti ini. Dia sibuk memberikan yang terbaik bagi pelanggannya. Tapi dia lupa memberikan yang terbaik bagi dirinya sendiri.

Hampir setiap hari dia selalu terlambat makan. Kadang-kadang nasehat dari sang istri untuk istrirahat. Tak dihiraukannya. Dia semakin lupa tugasnya sebagai seorang ayah. Bagi putri semata wayangnya. Lama mereka tidak berjalan bersama. Makan bersama. Maupun bermain bersama. Baginya uang yang banyak sudah cukup. Lama kelamaan kondisinya semakin menurun. Dia menjadi seorang pria yang kurus dan mempunyai banyak keluhan penyakit.

Lewat cerita Tukang Roti Kelaparan ini, Tim Elmore ingin memberikan sebuah nasehat kepada kita. Bahwa uang bukanlah segala-segalanya. Kita ingin memberikan yang terbaik bagi orang lain. Tapi kita lupa memberikan yang terbaik bagi diri sendiri dan keluarga. Jauh lebih penting bila kita bisa membagi waktu dengan bijak. Ya, semuanya penting. Tapi jauh lebih bijak bila kita mampu mengurus diri sendiri dan keluarga.

Pertanyaan:

Sudahkah anda memberikan yang terbaik bagi diri sendiri dan keluarga?

Energy of MONEY

Baru-baru ini dunia pun heboh oleh buku “The Secret”.Intinya adalah ajakan untuk memahami bahwa alam semesta ini benar-benar kaya. Tinggal bagaimana caranya kita bisa menarik kekayaan tersebut dalam kehidupan kita? Saya pun mencoba mencari tahu apa sebenarnya arti kata kekayaan itu sendiri. Akhirnya saya bisa menemukannya dalam sebuah buku lama karangan Deepak Chopra. Judulnya The seven spriritual Laws Of Success. Kata kekayaan (affluence) berasal dari kata dasar ”affluere” yang artinya ”mengalir ke”. Kata affluence berarti “mengalir secara berlimpah”. Uang sesungguhnya suatu simbol energi kehidupan yang kita tukarkan dan energi kehidupan yang kita gunakan sebagai hasil jasa yang kita berikan kepada semesta. Kata lain uang (money) adalah “currency”, yang juga merefleksikan sifat aliran energi. Kata currency berasal dari bahasa Latin yaitu “currere” yang berarti “mengalir”.

Oleh karena itu, jika kita menghentikan sirkulasi uang dengan maksud menyimpannya serta menimbunnya. Maka energi yang ada dalam uang tersebut berhenti mengalir kepada kita. Karena uang adalah energi kehidupan. Supaya energi mengalir pada kita, kita harus tetap menjaganya terus bersirkulasi. Seperti sungai, uang harus dijaga agar terus mengalir. Bila tidak ia akan mulai berhenti, membeku sehingga mengganggu arus sirkulasi dan menyebabkan rusaknya struktur kehidupan kita sendiri. Sirkulasi harus diupayakan tetap hidup dan vital. Intinya adalah More You Give and More You Get.


Bagaimana caranya supaya energi uang ini bisa mengalir terus dalam kehidupan kita?
Periksa pakaian, sepatu, benda – benda atau barang-barang elektronik yang selama ini jarang anda gunakan. Kumpulkan dan berikan kepada orang-orang yang membutuhkan. Bila anda sudah melakukannya berarti anda sudah menciptakan satu aliran energi baru dalam kehidupan Anda. Ini yang disebut the vacuum law of prosperity. Mulai sekarang rajinlah untuk memeriksa benda-benda yang tidak anda gunakan lagi. Semakin sering anda melakukannya maka aliran energi ini akan semakin kuat. Inilah yang disebut dengan vibrasi. Semakin banyak vibrasi positif yang kita alirkan maka dia akan membuat gelombang energi positif yang semakin kuat pula. Sehingga anda jangan terkejut. Begitu aliran ini sudah berjalan dalam hidup anda, dia akan menarik apapun yang anda inginkan.

Ini ada satu resep sederhana yang saya pelajari dari teman saya. Dia bila ingin berpergian ke satu tempat. Selalu menyiapkan uang recehan 500, 1000 atau 5000 didalam kantongnya. Bahkan, dia pun sering mempunyai target. Harus menghabiskan uang recehan itu sebesar 5000 rupiah setiap harinya. Kepada siapa saja uang itu diberikannya? Ternyata uang tersebut dia bisa berikan kepada tukang parkir, tukang koran, pengemis atau kepada siapa saja yang membutuhkannya. Semua uang yang diberikannya tersebut, selalu didoakannya terlebih dahulu. Kita tidak tahu mungkin dengan uang yang sedikit tersebut bisa bermanfaat bagi orang-orang tertentu. Bisa untuk makan, bisa untuk beli beras. Atau untuk membeli susu bagi anaknya. Ya, teman saya ini benar sekali. Dia sudah mengajarkan kepada kita tentang prinsip memberi. Semakin banyak memberi maka secara tidak langsung kita sudah membuat satu aliran energi baru. Pada saat timbul hasrat untuk memberi. Berikan saja. Mempraktekkan hukum memberi sesungguhnya sangat mudah. Jika anda ingin kesenangan, berilah kesenangan. Jika anda ingin kasih sayang, berilah kasih sayang. Jika anda ingin kekayaan materi, bantulah orang lain bergelimang materi. Cara yang paling mudah untuk mendapatkan apa yang anda inginkan adalah dengan menolong orang lain mewujudkan apa yang mereka inginkan.

Bila anda sudah melakukan dua hal tersebut di atas. Tapi masih belum ada aliran energi yang membuat uang datang kepada Anda. Hal ini disebabkan diri anda sendiri yang menjadi penghambatnya. Dengan cara mempratekkan forgiveness atau memberikan maaf secara tulus. Maka energi-energi negatif itu bisa hilang. Berikanlah permohonan maaf yang tulus kepada orang yang pernah membuat anda benci, marah. Walaupun terasa sangat sakit. Lakukan hal itu sehingga membuat diri Anda merasa nyaman.
Ingat begitu anda sudah let’s go ( sudah membiarkan itu pergi dan melepaskannya ). Anda otomatis mempunyai kekuatan yang lebih besar untuk menarik uang/kekayaan

Bukan Belum Punya Uang, Tapi Belum Ada Ide

Resep Jitu Mewujudkan Ide

Ide merupakan kunci utama untuk berhasil. Coba perhatikan sekeliling anda. Ada pena, jam tangan, baju, celana, komputer, hp. Apakah semuanya langsung ada? Tentu saja tidak. Semuanya berasal dari satu ide kecil. Wright Bersaudara ketika sedang bermain layangan. Dalam pikirannya timbul ide seandainya manusia bisa terbang. Dan ternyata bisa terwujud. Sekarang yang menjadi pertanyaan bagaimana caranya ide kita bisa muncul setiap saat?

Thomas Alfa Edison salah satu penemu terbesar di abad 20. Sampai sekarang mempunyai hak paten lebih dari seribu produk lebih. Salah satu kunci keberhasilan Edison bisa membuat penemuan yang begitu banyak. Cukup unik dan mudah. Setiap kali mau menemukan ide untuk memecahkan masalahnya. Biasanya Edison duduk di atas kursi dengan batu yang tertekan diantara kedua lututnya. Dan di bawah diletakkan sebuah ember besar yang berisi air. Dalam keadaan tenang dan sangat relaks. Edison menanyakan kepada pikiran bawah sadarnya, masalah-masalah yang dihadapinya. Dan pada saat dia mendapatkan jawabannya. Maka secara cepat dia menuliskannya. Mengapa Edison meletakkan batu di antara kedua lututnya? Jawabannya supaya dia bisa terbangun. Begitu dia bangun maka ide tersebut langsung ditulis dan dilaksanakan. Dalam keadaan relaks pikiran sangat fokus dan begitu banyak ide yang dikeluarkan.

Robert Schuler dalam bukunya Tough Times Never Last, But Tough People Do! Dengan secara praktis dan sederhana mampu menguraikan mewujudkan sebuah ide.

Ada 4 siklus untuk mewujudkan ide:

1.Tahapan Sarang

Tahapan sarang merupakan saat ide timbul dalam pikiran seperti munculnya telur dan tersimpan dalam sarang burung. Beberapa orang hanya mengalami siklus pertama saja. Bagi banyak orang, keyakinan tidak pernah beranjak dari sarang. Telur yang tidak dierami akan membusuk dalam sarang. Ide hanya akan berlalu saja dalam pikiran tanpa diwujudkan.

2.Tahap Pengujian

Tidak ada yang tidak mengalami kesukaran untuk maju bersama setiap ide yang melintas dalam pikirannya. Ide harus diuji. Ide yang positif memunculkan pertanyaan seperti ”Apa ini sungguh-sungguh perlu?”. Bila ada kekurangan sempurnakan ide anda.

3.Tahap Penanaman

Yakinlah terhadap ide anda. Disini saatnya kita harus mendukung ide kita dengan kerja keras. Hadapilah semua. Pasti banyak yang menolak, mencaci maki, tidak masuk akal. Saat anda yakin. Semuanya pasti terwujud.

4.Tahap Hasil

Bila kita menanamnya secara benar. Maka ide itu akan menghasilkan kelimpahan bagi kita. Saatnya menuai telah tiba.

Selamat mencoba menemukan ide dalam pikiran anda. Percaya dan yakinlah! Tidak ada kata gagal. Hanya belum terbiasa saja

Merdeka atau Mati

Slogan Pemicu Semangat

Merdeka atau mati. Merupakan kata-kata yang sangat popular di era perjuangan meraih kemerdekaan. Setiap ketemu sesama pejuang teriakan. Merdeka……Merdeka…..menjadi cirri khas yang tidak bisa dilupakan. Sampai mendarah daging. Merdeka atau mati adalah sebuah slogan yang sangat membakar semangat pejuang untuk meraih kemerdekaan. Slogan menjadi sangat penting di jaman sekarang. Untuk membangkitkan semangat ataupun menjadi ciri khas suatu perusahaan atau sebuah produk. Tentu anda ingat sebuah slogan pendek Kutahu yang kumau, Cari tahu pakai jarimu, membersihkan yang paling bersih. Atau yang lagi popular setiap trainer atau motivator berusaha menciptakan slogan sendiri-sendiri. Ada yang Luar Biasa, Dahsyat, Antusias, dll.

Sehubungan dengan slogan ini saya mencari tahu dampaknya dalam kehidupan nyata bagi si empunya slogan. Salah seorang teman mempunyai slogan yang cukup unik. Setiap kali ditanya bagaimana pasaran hari ini sepi atau ramai. Dia selalu menjawab,” Selalu ada rejeki”. Entah sudah berapa ribuan kali diucapkannya. Memang benar tokonya selalu ramai dibandingkan toko yang lain. Selain rejeki yang selalu masuk. Tokonya juga terkenal dengan toko yang selalu “Jujur”. Maksudnya setiap orang yang belanja di tokonya tidak usah khawatir masalah kualitas produk. Bila kualitasnya rendah pasti dia bilang rendah. Apabila kualitas bagus pasti dia bilang bagus.

Dalam ilmu komunikasi aspek verbal hanya 7%. Tapi bila diucapkan secara terus menerus maka akan masuk ke dalam bawah sadar. Istilahnya menjadi afirmasi atau sugesti. Afirmasi inilah yang bisa menggerakkan sel-sel syaraf di otak untuk mewujudkannya menjadi suatu realitas. Banyak secara tidak sadar, kita sering membuat slogan dalam diri kita. Aku miskin, memang sudah nasibku, aku pecundang dll. Kata-kata yang kita ucapkan baik secara sadar ataupun tidak sadar antara 40.000 – 55.000 ribu setiap hari.

Bila kata-kata tersebut terus diulang secara intens. Maka akan menjadi sebuah pola dalam otak kita. Sehingga bisa mempengaruhi fisiologis kita. Coba pada saat anda baru bangun tidur pada pagi hari. Mulai dengan mengatakan dalam hati kata-kata ini . ”Malas, saya sangat malasss sekali hari ini”. Evaluasilah diri. Perhatikan kondisi fisiologis anda. Dari postur, mata, nafas, nada suara, tarikan otot, eksperesi wajah. Adakah perubahan dari biasanya?

Pertanyaan :
Bila anda katakan pada saat bangun tidur.
Aku semangat hari ini
Aku bergairah hari ini
Semua pekerjaanku bisa kuselesaikan
Semua orang ramah terhadapku.

Adakah perubahan kondisi fisiologis anda selama satu hari?

SETEGUK CAWAN

Terima kasih Tuhan
Sebab engkau memilih aku
Dipilih untuk merasakan cawan itu
Aku tidak berharap
Cawan itu berlalu daripadaku
Sebab dengan meminum cawan itu
Aku temukan wajahmu, kesetiaanMu
Pada diri sahabat-sahabatku

Aku bersyukur
Dengan seteguk cawan Kau berikan
Kini semakin indah hidup ini
Karena di balik cawan yang pahit itu
Aku justru menemukan banyak kebahagiaan

Terima Kasih
Terimakasih sahabat-sahabatku
Aku sungguh terharu dengan bantuan dan perhatianmu
Aku menangis karena rasa simpatimu padaku
Aku sehat karena sekeranjang obat-obatan yang kau bawa
Aku menjadi kuat karena dukungan untaian doa-doamu

Temukan arti NAMAMU,

disitu terletak potensi dirimu yang selama ini terpendam
Apalah arti sebuah nama ? ( Wiliam Shakespare)

Tentu anda sudah sering mendengarkan pernyataan yang saya tulis diatas. Secara pribadi saya tidak setuju dengan pernyataan tersebut. Sebuah nama sangat mempunyai arti bagi setiap orang. Termasuk bagi orang tua kita, yang sudah begitu rela memikirkan nama yang baik bagi anaknya. Bahkan ada orang tua yang rela mengganti nama anaknya. Ketika sang anak mengalami sakit parah.Kalangan artis pun sudah mempunyai tradisi. Khususnya seorang bintang baru harus mencari nama yang berbau komersil. Yang dipercaya bisa melejitkan kariernya.
Bulan Juli yang lalu saya bertemu dengan seorang teman lama. Kamipun asyik ngobrol. Terutama tentang perkembangan bisnis saya di dunia pelatihan. Di sela-sela perbincangan kami tersebut. Teman saya melontarkan satu pertanyaan yang cukup mengejutkan. Apakah saya pernah mencari tahu arti nama belakang saya? Yaitu Kurniawan. Terus terang sebelumnya saya tidak peduli akan arti nama saya sendiri. Terlebih nama belakang saya. Hanya tahu nama saya diambil dari tokoh suci. Itu saja. Dan juga tidak pernah satu kalipun saya tanyakan hal ini kepada orang tua. Mengapa mereka memilihkan nama DANIEL ABRAHAM KURNIAWAN untuk saya? Bukan nama lain.
Syukur akhirnya ada yang mau memberi tahu saya. Walaupun saya tidak pernah minta kepadanya. Dia secara spontan saja. Memberitahukan kepada saya, bahwa nama saya itu sangat mempunyai arti. Terlebih untuk perkembangan hidup saya di masa depan. Dia bilang nama kurniawan itu artinya KARUNIA. Saya cukup terkejut mendengarnya. Tapi merasa senang. ”Coba deh kamu renungkan lebih dalam lagi arti karunia itu bagi dirimu?”, begitu sarannya kepada saya.
Kebetulan besoknya setelah saya ketemu dia. Saya harus pulang ke Palembang. Tak seperti biasanya saya melakukan perjalanan darat menggunakan bis umum. Selama dalam perjalanan. Saya memikirkan serius arti nama saya tersebut. Tak disangka. Akhirnya saya mendapatkan banyak sekali AHA. Ternyata memang saya harus menyadari bahwa saya harus mengembangkan karunia di dalam diri saya. Selama ini belum maksimal berkembang. Setelah mencoba mengingat kembali apakah saya pernah mempunyai talenta yang selama ini tersembunyi? Bayangan pun kembali pada saat saya masih SMP. Ternyata saya pernah mendapatkan juara ketiga dalam lomba menulis. Bahkan setelah saya telusuri lebih dalam lagi. Bakat saya sudah ada sejak SD. Saya ingat sekali. Ketika itu ada ujian bahasa Indonesia. Biasanya yang paling akhir adalah mengarang. Sayapun mencoba menulis sebisa kemampuan saya. Tak disangka ketika hasil ujian diumumkan. Nama saya disebut. Karena karangan saya lumayan bagus. Selama duduk di bangku SMP pun. Saya cukup aktif mengutip artikel dari buku-buku yang saya pinjam dari perpustakaan. Saya simpulkan dan ketik ulang. Dan kemudian saya kirimkan ke surat kabar daerah. Beberapa kali pernah dimuat di surat kabar daerah. Honornya pun sebesar lima ribu rupiah. Lumayan buat nambah uang saku. Dan ini terus berlanjut sampai dengan SMU. Saya berhasil memenangkan lomba menulis di majalah dinding. Setelah itu potensi ini cukup terpendam lama. Selama saya kuliah. Saya tidak pernah mengaktifkan kemampuan saya ini.
Tentu saja itu semua karena mau tahu arti sebuah nama. Akhirnya ingat kembali potensi saya. Bahkan sekarang saya sudah punya website sendiri. Untuk terus mengembangkan kemampuan saya ini. Cita-cita membuat sebuah buku sudah ada dalam pikiran.
Nah, tentu saja anda juga menggali potensi diri. Mungkin selama ini terkubur dalam memori anda. Tertarik menggali dan mengembangkannya lagi? Siapa tahu bisa membuat anda menjadi terkenal. Punya banyak duit. Apapun mungkin bisa terjadi. Tentu saja setelah anda menyadari.
Inilah cara yang saya gunakan untuk menggali potensi diri /karunia :

Cari suasana yang teduh. Membuat anda relaks dan santai. Bisa diruangan terbuka. Sambil memandang alam sekitar. Ataupun diruangan tertutup tak masalah. Boleh diiringin lagu-lagu instrumentalia. Buatlah tubuh anda serelaks mungkin. Senyaman mungkin. Ingat, saya melakukan ini pada saat di atas bus. Yang penting nyaman buat anda.
Niatkan dan katakan dalam hati:
“ Aku ingin mencari potensi diriku……” Katakan secara perlahan dalam hati
“ Aku ingin mencari kekuatanku………”
Boleh memakai kata-kata anda sendiri. Yang penting intinya membuka potensi diri Anda.
Bila anda sudah melakukan dua langkah diatas secara benar. Maka bersiap-siaplah menerima respon dari pikiran bawah sadar anda. Respon yang diterima bisa berupa gambaran, suara ataupun yang lain. Yang penting anda harus sadar dan peka. Saya menerima respon dalam bentuk gambar-gambar. Bukan hanya satu kali saja mungkin berkali-kali. Sekali dia terbuka. Maka yang lainpun ikut terbuka. Gambar pertama yang saya terima pada saat saya di SMP. Ditelusuri lebih dalam, eh dapet lagi pada saat SD dan SMU. Prinsipnya telusuri terus. Sampai responnya habis. Tidak hanya satu hari bisa jadi seminggu atau sebulan. Tergantung pada niat anda masing-masing. Bahkan gambaran yang diberikan bukan hanya dalam bidang menulis. Tapi saya juga melihat diri saya mempunyai kemampuan untuk mengajar. Saat SD saya sering mengajari teman-teman di sebuah kelompok belajar. Dan terus berlanjut sampai dengan universitas. Sayapun pernah menjadi guru les komputer.
Lo, gimana kalau saya tahu potensi saya banyak? Gampang. Buatlah daftarnya dulu. Kemudian pilih mana yang paling kamu minati sampai dengan sekarang?
Ssst….bila belum mendapatkan apapun. Silahkan ulangi langkah-langkah diatas.
Setelah tahu potensi terpendam anda. Sekarang saatnya anda asah dan pertajam lagi. Ingat bila anda terlambat mempertajamnya maka dia akan hilang lagi. Begitu saya tahu potensi diri saya. Maka sayapun semakin giat mempertajam tulisan saya. Setiap komentar pembaca saya perhatikan. Saya pun sering mengamati tulisan dari penulis best seller. Baik pilihan kata-kata. Maupun materi tulisannya. Dan bila kita lakukan secara terus menerus. Maka ini akan menjadi kebiasaan. Kita pun bisa bebas berkarya di dunia ini. Kita pun bisa terbang bebas seperti rajawali.
Dalam kesempatan ini saya juga mengucapkan terima kasih kepada teman saya ini. Gara-gara dia saya jadi tahu potensi diri saya. Itupun diakibatkan karena arti sebuah nama. Jangan pernah meremehkan arti nama seseroang termasuk namamu sendiri. Siapa tahu dibelakangnya ada harta terpendam yang selama ini kamu tidak pernah tahu?
Bila teknik ini membuat anda bahagia. Silahkan ajarkan kepada orang lain. Dan tinggalkan pesan dibawah ini. Ada pertanyaan silahkan pencet nomor 0815 328 53 889. Selamat mencoba.

Bisa Memaafkan…….Rejekipun lancar!
Ketika rasa benci itu masih ada dalam dirimu. Walaupun nilainya hanya setitik. Tapi dia akan terus menggumpal dan meremukkan tulang-tulangmu. Sampai kamu menyadarinya. Dan melepaskan semua perasaan benci tersebut ke alam semesta. Biarlah dia terbang ditiup angin.
Liburan lebaran kemarin. Saya dikejutkan sebuah berita. Ya, berita tentang sakitnya seorang tante dari pihak keluarga papa saya. Walaupun sakitnya baru sebulan. Tapi dokter sudah angkat tangan. Kanker paru-paru stadium empat, begitu mereka mengklaimnya. Padahal sebulan lalu masih sehat-sehat saja. Bahkan sempat jalan-jalan bersama ke daerah Jawa. Tak menunggu waktu lama lagi. Kami memutuskan untuk membesuk di rumahnya. Saya, adik dan satu orang teman. Bang Dul,namanya. Dikenal sebagai orang sering melayani orang sakit. Lewat keajaiban doanya. Sering orang tersebut mengalami mujizat. Kami pun mengharapkan begitu terjadi juga sama tante kami.
Setelah sampai di rumah tante. Kami langsung masuk ke kamarnya. Dan memang benar dia sudah terbaring lemah. Tidak berdaya. Duduk pun tidak bisa. Bila terlampau lama duduk, maka badannya akan jatuh ke bawah. Serasa tulang punggungnya sudah rapuh. Bang Dul segera masuk. Dan berbincang dengan tante. Walaupun suaranya cukup lemah. Tetapi dia masih sadar. Bang Dul pun segera mendoakannya. Setelah selesai berdoa, bang Dul menyarankan supaya pihak keluarga berpasrah kepada Yang Diatas. Kita hanya bisa mengharapkan keajaiban dari dia. Kami pun segera pulang.
Dua hari kemudian adik saya pun kembali menengok tante. Dari hasil perbincangannya sama tante. Akhirnya terungkap bahwa tante masih menyimpan banyak perasaan benci terhadap orang-orang di sekitarnya. Atas saran dari Bang Dul. Tante harus minta maaf kepada orang-orang tersebut. Bang Dul memperkirakan sakitnya tante, disebabkan terlampau banyaknya perasaan benci yang dipendam. Mungkin sudah terlampau lama. Sehingga sekarang dia sudah mengumpal dan menghancurkan tulang-tulang tante. Jalan satu-satunya. Tante harus minta maaf kepada orang yang pernah dibenci. Dan harus sekarang juga.
Kami pun mencoba menulusuri siapa saja yang pernah dibenci oleh tante. Akhirnya terungkap bahwa tante mempunyai rasa dendam sama kakak kandungnya sendiri. Tetangga di dekat rumahnya. Dan terakhir tante mempunyai perasaan dendam terhadap anak-anaknya sendiri. Bang Dul menyarankan tante menghubungi kakak kandungnya terlebih dahulu. Bila bisa ketemu secara fisik jauh lebih baik. Ungkapkan perasaan maaf itu dengan hati. Walaupun terasa sakit. Keluarkan saja. Maka emosi negatif yang selama ini disimpan tersebut akan hilang dengan sendirinya. Peluklah saudaramu dengan cinta. Hatipun menjadi damai, tenang dan bahagia.
Beberapa hari kemudian sesuai dengan saran Bang Dul. Kakak kandung tante pun datang. Mereka saling berpelukan. Air mata pun tumpah. Mereka saling meminta maaf. Dan memang benar apa yang disarankan Bang Dul. Suasana pun menjadi enak. Komunikasipun menjadi lancar kembali. Besoknya tante pun melakukan hal yang sama kepada tetangga dan anak-anaknya. Sekarang perasaan tante menjadi lebih siap untuk menghadap Sang Pencipta. Karena semua beban sudah dilepaskan.
Dari peristiwa nyata ini saya belajar banyak. Terutama bagaimana kita menyatakan maaf kepada orang yang sudah memperlakukan kita mungkin kurang baik. Atau kita sendiri pernah melakukan suatu perbuatan yang membuat orang lain kecewa. Seberat-beratnya kesalahan orang tersebut terhadap kita. Jalan satu-satunya kita harus iklas memaafkan. Tidak hanya ucapan dari bibir saja. Tetapi hati juga harus bisa memaafkannya. Bila selama ini rejeki kita kurang lancar. Mungkin salah satunya diakibatkan, masih ada perasaan benci kita terhadap seseorang. Mungkin kita pikir sudah memaafkannya. Tapi hati kita belum. Temukan perasaan tersebut. Dan bawalah dalam doa. Mohon ampun kepadaNYa. Maka berkatpun akan dibukakan untukmu.

Hargain waktumu

Ciptakan peluang kesuksesan di tahun 2008
”Masalah terbesar bagi seseorang bukan karena dia tidak punya waktu. Masalah terbesar bagi seseorang adalah dia tidak tahu kapan mati” (anonim)
Ada sekelompok orang berkata,”Di kehidupan yang hanya puluhan tahun ini. Jika kesempatan tidak datang biarkan saja, karena nasibmu kurang baik”. Orang yang seperti ini tidak akan sukses karena pikiran mereka begitu negatif. Kelompok orang yang kedua berkata begini,”Jika kesempatan tidak datang aku akan tunggu sampai dia datang”. Orang seperti ini juga tidak akan berhasil, dia juga masih berpikir begitu negatif. Kelompok orang yang ketiga berkata begini,” Di kehidupan yang hanya puluhan tahun ini, jika kesempatan tidak datang. Aku akan pastikan dia datang”. Inilah kelompok orang yang akan sukses. Dia berpikiran sangat positif. Baginya tiap waktu, tiap detik, tiap orang adalah sebuah kesempatan. Tidak ada orang yang bisa mendorong anda sekiranya anda tidak mau didorong. Tidak orang yang bisa memotivasi anda sekiranya anda tidak mau dimotivasi. Bagaimanapun anda harus menciptakan sebuah kesempatan di tahun 2008?
Waktu begitu cepat berlalu, karena itu anda harus berhati-hati. Jika orang tidak akan mati maka orang tersebut tidak perlu sukses. Kenapa kita harus sukses? Karena kita akan mati. Kalau kita bisa hidup seribu tahun lagi. Seperti kata Chairil Anwar. Kita bisa hidup begitu santai. Tapi kenyataannya kita tidak dapat hidup seribu tahun. Paling mujur hanya tujuh puluh tahun. Dan lima belas tahun mungkin anda sudah tidak bisa apa-apa lagi. Karena itu waktu yang paling berharga adalah waktu sekarang ini. Jadi anda harus bertanya pada diri anda sendiri untuk apa kita berikan waktu yang sangat berharga ini? Untuk hal-hal yang kurang baik atau buruk. Tanyalah pada diri anda sendiri!
Tidak ada istilah tidak ada waktu. Jika orang berkata,”Saya tidak punya waktu”. Masalahnya adalah orang tersebut tidak mau mencintai waktu mereka, tidak bisa merencanakan waktu dengan baik. Orang bijak berkata begini, ”Masalah terbesar bagi seseorang bukan karena dia tidak punya waktu. Masalah terbesar bagi seseorang adalah dia tidak tahu kapan mati”. Sebagai contoh, misalnya ada orang yang terkena penyakit kanker ganas. Didiagnosa dokter hidupnya tinggal dua tahun lagi. Apakah orang tersebut akan berdiam diri saja? Merenungi nasibnya. Tentu saja tidak. Dia tidak akan menangis, tidak akan marah. Karena tidak ada waktu lagi. Baginya sekarang ini saatnya untuk melakukan yang terbaik di dunia ini.
Jika anda renungkan dan ambil setiap hari adalah hari terakhir hidup anda di dunia ini. Tentu saja anda pastikan memberikan yang terbaik bagi diri anda sendiri, keluarga, perusahaan dan lingkungan tempat tinggal.
Bila anda sering menunda waktu. Silahkan ikuti tips di bawah ini.
Lakukan refleksi berikut ini setiap hari:
· Bangunlah pada saat seluruh anggota keluarga anda sudah tertidur
· Pandangilah mereka satu persatu dari istri sampai anak-anak anda (bagi sudah menikah) atau orang tua, orang yang paling anda sayangi
· Bayangkan apa yang terjadi bila hari ini hari terakhir anda di dunia ini ?
· Rasakan bagaimana perasaan anda?
· Katakan dalam hati: Apakah anda sudah memberikan yang terbaik buat mereka ?
(ucapkan secara perlahan, ulangi dan resapi kata-kata ini sampai ke hati)
· Buatlah komitmen perubahan bagi anda terhadap keluarga anda !
· Ucapakan syukur melalui doa sesuai keyakinan anda masing-masing
Anda juga bisa melakukan seperti yang pernah diajarkan di salah satu seminar More Precious Than Gold ( MPTG) yang pernah saya ikuti.
· Siapkan sebuah kertas kosong
· Tuliskan usia anda sekarang! Terserah di bagian mana saja.
· Bila satu tahun= 365 hari. Maka kalikan usia anda dengan 365 hari. Catat berapa hasilnya? Contoh; Usia anda 40 tahun. Maka 365 x 40 = 14600 hari.
· Rata-rata manusia hidup di jaman sekarang 70 tahun. Bila dikalikan dengan 365 hari. Hasilnya adalah 25550 hari.
· Berarti sisa usia anda selama hidup di dunia ini. Adalah 25550-14600=10950 hari.
· Tuliskan sisa usia anda. Pakai HURUF BESAR, WARNAIN. Bila perlu saya sering menulis dengan kata-kata : Nyawaku tinggal ………….hari. Apakah aku sudah melakukan yang terbaik hari ini? Terus update setiap hari/minggu/bulan/tahun. Terserah anda!
· Tempelkan di tempat yang mudah dilihat. Boleh di kaca, di dinding.
Selamat mencintai waktu anda. Dan ciptakan peluang dimanapun anda berada. Bagikan teknik ke setiap orang anda temuin. Tuliskan pesan dibawah ini. Atau melalui sms di 0815 328 53 889.Saya menunggu kesuksesan anda di tahun 2008. See you at the TOP

Belajar Kehidupan dari Sebuah Pohon Tua

Hidup ini adalah sebuah proses. Hadapilah dengan TEGAR! (Daniel Kurniawan)
Alkisah ada seorang anak yang baru lulus dari sekolah hendak pergi ke kota. Tujuan utamanya untuk mencari pekerjaan. Dan tentu saja merubah nasib. Dia hanya seorang anak petani biasa. Setiap hari dia selalu terbiasa dengan hidup yang sangat sederhana. Orang tuanya sudah terlalu tua untuk diandalkan. Akhirnya menjelang kepergiannya ke kota. Dia pun bertemu dengan bapaknya untuk meminta nasehat. ”Bapak, besok subuh anakmu ini mau berangkat mencari kerja ke kota. Kiranya bapak mengizinkan aku untuk pergi”. Bapak itu pun berkata,” Anakku, bapak tidak bisa membekalimu apa-apa? Tapi sebelum engkau pergi. Bapak mau menunjukkan sesuatu kepada kamu.” Si anak pun melihat bapaknya dengan penuh tanda tanya. ”Apakah itu, Bapak?”. Si Bapak tidak menjawab. Dia tersenyum dan berkata,”Mari ikut aku?”. Lalu dia pun berjalan. Diikuti oleh anaknya dari belakang dengan penuh tanda tanya.
Ternyata mereka pergi ke belakang halaman rumah. Disitu ada sebuah pohon tua yang sangat besar. Umurnya mungkin sudah ratusan tahun. Mereka pun sampai. Dan berdiri persis di depan pohon tua tersebut. Si bapakpun berkata,” Anakku coba kau perhatikan pohon tua ini?”. Si anak pun mulai memperhatikan pohon tua itu. Yang bisa dilihatnya hanya sebuah pohon tua tidak mempunyai arti. Batangnya pun sangat sulit dipeluk dengan mengandalkan seorang diri. Butuh tiga sampai lima orang. Pohon ini pun tidak tahu termasuk jenis tanaman apa? Yang dia tahu pohon ini sudah ada sejak dia masih kecil. Bisa jadi sebelum dia lahir. ” Bapak, aku tidak melihat yang istimewa dari pohon ini”. Jawab si anak. Si bapak pun secara perlahan-lahan mulai mendekati pohon itu lebih dekat lagi. Dan tangannya pun menyentuh akar pohon tersebut. Lalu dia pun berkata,” Pohon itu begitu kokoh berdiri sampai dengan sekarang. Padahal kita tidak pernah merawatnya. Diapun tumbuh secara alamiah. Ketika hujan dia pun menjadi basah. Kemaraupun pun dia menjadi kekeringan. Tapi lewat proses kehujanan dan kekeringan membuat dia menjadi kokoh dan kuat.”
Si bapak memandang wajah anaknya dengan penuh arti. Sambil melanjutkan perkataannya,” Setiap kali kamu menghadapi persoalan ketika kamu di kota. Ingatlah pohon ini? Dia bisa melewati semuanya dengan baik. Walaupun kamu mengalami persoalan besar sekalipun. Itu semua menjadikan kamu lebih kuat dan tegar. Tidak terhempas oleh angin yang besar. Andalkan Sang Pencipta untuk membantu hidupmu. Bila engkau hanya mengandalkan dirimu sendiri dan orang lain itu hanya bersifat sementara. Kamu lebih banyak kecewa. Tapi bila engkau mengandalkan Sang Pencipta kamu tidak pernah kecewa.” Si bapak pun mengakhiri percakapan dengan si anaknya. Si anakpun mulai mengerti. Bahwa di kota nanti dia harus siap menghadapi setiap kesulitan. Dan hanya mengandalkan Sang Pencipta dia pasti berhasil meraih impiannya.
Para pembaca yang budiman,
Dalam kehidupan kita zaman sekarang ini. Kita selalu teransang untuk mencapai kesuksesan secara cepat. Istilah kerennya secara instan. Tanpa mau bersusah payah. Padahal kita semua tahu bahwa ada satu hukum alam yang tidak mungkin kita hindari yaitu hukum proses. Coba ingat ketika kita masih bayi. Kita pun mulai dari belajar merangkak. Lewat proses jatuh bangun beberapa kali. Mungkin bisa juga ratusan kali. Kita baru bisa belajar berdiri. Setelah kedua kaki kita kokoh dan kuat. Barulah kita mulai melangkah. Mulai dari satu, dua, tiga sampai proses melangkah lancar. Barulah kita mulai bisa berjalan. Setelah kita lancar berjalan, maka kita berlari, memanjat, melompat dan semua aktivitas lainnya yang bisa kita lakukan. Apakah semuanya secara instan? Jawabnya pasti. Tidak!. Semuanya lewat sebuah proses perjuangan.
Pertanyaan saya, bagaimana supaya kita bisa melewati proses kehidupan ini secara kuat dan kokoh? Tentu saja kita harus siap menghadapi setiap kesulitan yang datang. Bukan menghindarinya. Lihat saja batu karang yang keras. Bisa tembus lewat proses tetesan air secara terus menerus. Dengan diuji membuat mental kita menjadi kuat. Disinilah timbul kekuatan mental kita seperti keberanian, keuletan, kesetiaan, dll. Dan satu lagi yang membuat kita kuat adalah kita harus mempunyai mentor. Orang yang siap memberikan masukan bagi setiap kemajuan kita. Mentor yang paling setia adalah orang tua kita. Merekalah pendorong buat kita lebih maju. Kita pun bisa memilih mentor, orang yang sudah mempunyai prestasi dan reputasi dibidang yang kita geluti. Tidak hanya memberikan kritikan. Tapi dia juga mampu membimbing kita menjadi sukses. Dan tak lupa sang mentor sejati adalah Sang Pencipta sendiri. Kita harus selalu mendengarkan nasehatnya. Melalui doa secara rutin. Tak lupa kita bersyukur atas permberiannya setiap hari.
Sudah siapkah anda mengarungi samudera kehidupan di tahun 2008?

Belajar dari Filosofi Semut

”Belajar dari alam binatang, membuat kita takjub akan Ciptaan Tuhan.”
Ada seorang profesor dari Inggris melakukan penelitian tentang kebiasaan seekor semut. Hari pertama, dia meletakkan segenggam nasi yang jaraknya tak terlampau jauh dari sebuah sarang semut. Setelah menunggu tak lebih dari lima menit secara tidak diduga datang serombongan semut mendekati nasi tersebut. Dan kemudian mereka mengangkat sebutir nasi secara satu persatu sampai nasi itu habis. Melihat peristiwa tersebut Profesor tersebut berdecak kagum dan sambil menuliskan hasil pengamatannya tadi.
Hari kedua, profesor tersebut melakukan suatu percobaan yang cukup unik. Dia mencari sebuah sarang semut yang cukup besar. Setelah ditemukannya sarang semut tersebut, profesor tersebut langsung menghancurkan sarang semut tersebut. Karena merasa sarangnya diganggu. Maka semut pun berhamburan keluar dan naik ke atas sepatu dan celana profesor tersebut. Dan mulai melakukan pembalasan. Mereka menggingitnya dengan semangat. Tidak hanya satu tapi ratusan semutpun ikut membantu. Mereka tak peduli pada bahaya yang mengancam. Bisa jadi badan mereka hancur dan remuk oleh tangan dan sepatu sang profesor.
Lewat pengamatannya selama dua hari tersebut sang profesor menemukan banyak karakter positif dari semut. Dan hebatnya karakter semut yang seakan sudah menjadi filosofi hidup para semut, dapat dijadikan pedoman untuk bekerja. Memang filosofi itu sangat sederhana, namun jika kita dapat menerapkannya, kita akan menjadi pekerja handal yang luar biasa. So, simak deh filosofi semut yang hebat berikut ini:
· Semut selalu bekerjasama
Coba kita perhatikan cara kerja semut, mulai dari mengangkat sebutir nasi sampai memakannya. Mereka selalu bekerja sama. Sebutir nasi yang cukup berat bagi semut, diangkat beramai-ramai ke tempat mereka. Begitu seterusnya hingga butiran nasi yang mereka angkut mencukupi kebutuhan makan mereka. Kemudian mereka akan menyantapnya pula bersama-sama. Kerjasama dan kekompakan para semut bisa Anda jadikan teladan. Misalnya, saat rekan kerja Anda kesulitan, apa salahnya kita membantu. Toh hasilnya bukan untuk kepentingan pribadi namun demi kepentingan kelompok atau bersama.
· Semut saling peduli
Kebiasaan semut yang saling bersentuhan (mungkin dalam bangsa manusia, menegur atau bersalaman) jika bertemu, menandakan bahwa bangsa semut memiliki kepedulian dan keakraban yang tinggi. Mereka merasa bahwa tidak ada yang berbeda di antara mereka.Dalam dunia kerja, sentuhan yang berarti ‘care’ memberi arti tersendiri bagi karyawan. Bayangkan, apa jadinya jika di lingkungan kerja Anda, sudah tidak saling peduli? Sangat menyiksa bukan..?
So, sikap ini dapat ditumbuhkan untuk menjaga kekompakan dan menumbuhkan iklim kerja yang kondusif.
· Semut tidak pernah menyerah.
Bila kita menghalang-halangi dan berusaha menghentikan langkah para semut, mereka selalu akan mencari jalan lain. Mereka akan memanjat ke atas, menerobos ke bawah atau mengelilinginya. Mereka terus mencari jalan keluar. Suatu filosofi yang bagus, bukan? Jangan sekali-kali menyerah untuk menemukan jalan menuju tujuan kita sendiri.
· Semut menganggap semua musim panas sebagai musim dingin.
Ini adalah cara pandang yang penting. Kita tidak boleh menjadi begitu naif dengan menganggap musim panas akan berlangsung sepanjang waktu. Semut- semut mengumpulkan makanan musim dingin mereka di pertengahan musim panas. Karena sangat penting bagi kita untuk bersikap realitis. Di musim panas kita harus memikirkan tentang halilintar. Kita seharusnya memikirkan badai sewaktu kita menikmati pasir dan sinar matahari. Berpikirlah ke depan, seperti halnya ’sedia payung sebelum hujan’.
· Semut menganggap semua musim dingin sebagai musim panas.
Ini juga penting. Selama musim dingin, semut mengingatkan dirinya sendiri, “Musim dingin takkan berlangsung selamanya. Segera kita akan melalui masa sulit ini.” Maka ketika hari pertama musim semi tiba, semut-semut keluar dari sarangnya. Dan bila cuaca kembali dingin, mereka masuk lagi ke dalam liangnya. Lalu, ketika hari pertama musim panas tiba, mereka segera keluar dari sarangnya. Mereka tak dapat menunggu untuk keluar dari sarang mereka.
Dengan bahasa lain, filosofi semut dapat kita teladani di lingkungan kerja kita. Dengan menjaga kerjasama, kekompokkan, saling peduli, kerja keras,pantang menyerah, dan optimis memandang masa depan. Bagaimana? Tentu saja karena kita lebih hebat dari bangsa semut, kita bisa mencapai sukses yang luar biasa, jika kita berusaha! Sukses buat kita semua…!

Lompati Tiga Batu Ujian dalam Hidupmu

”Manusia tidak mungkin kesandung batu sebesar gunung. Paling hanya sebesar batu kerikil”.
Ada seorang pendekar, dia merasa ilmunya sudah cukup. Saatnya dia turun gunung. Untuk itulah dia pun menghadap sang guru. “ Guru, kiranya ilmu yang sudah guru ajarkan sudah hamba serap semuanya dengan baik. Ijinkan hamba turun gunung untuk mengabdikan ilmu hamba kepada masyarakat.” Sang Guru dengan jenggotnya yang tebal. Hanya tersenyum. Dia pun hanya bergumam saja. Sang pendekarpun binggung melihat perilaku gurunya. “ Guru, ijinkan hambamu ini turun gunung?”. Kata sang pendekar sekali lagi. Gurunya pun kembali bergumam. Secara perlahan gurunya pun berdiri. “Anakku, memang benar semua ilmu sudah aku turunkan samamu. Tapi sebelum engkau turun gunung. Pergilah ke tepian sungai.” Gurunya pun menunjuk kearah sungai tersebut.” Menyeberanglah dari tepi sungai itu ke ujung tepian yang di seberang. Tapi aku tidak ingin kamu berenang. Tapi melompatlah dengan menggunakan tiga batu yang sudah ada di sungai tersebut”. Sang pendekar pun dengan riang gembira menuju ke tepian sungai tersebut.
Ketika sampai di tepian sungai. Dia pun mencoba melihat batu-batu yang ada di sungai tersebut. Aha, tak lama diapun melihat batu besar. Tak lama kemudian dia pun melompat. Dan dengan mudah bisa berdiri di batu tersebut. Kembali dia mencari batu kedua. Dengan hati-hati dia pun melihat di sekelilingnya. Tapi batu keduapun belum bisa dengan jelas terlihat. Sekali lagi dia mencoba. Dan dari kejauhan. Dia melihat sebuah batu yang ukuran tidak terlampau besar. Sambil memfokuskan kekuatannya. Dia pun kembali melompat ke atas batu tersebut. Tapi ketika dia mau berdiri ternyata batu tersebut sangat licin. Byurrr….Dia pun jatuh ke sungai. Ternyata batu tersebut pijakan sangat kecil. Tidak cukup dua kaki. Hanya cukup satu kaki saja. Lalu dia pun mencoba lagi. Lebih fokus dan lebih relaks. Akhirnya dia bisa berdiri dengan satu kaki di batu kedua tersebut.
Tinggal satu ujian lagi, pikirnya. Dia pun kembali mencari batu ketiga. Setelah cukup lama. Dari kejauhan dia melihat sebuah sinar. Ternyata itulah batu terakhir yang dia cari. Dia pun kemudian melipat gandakan kekuatannya. Dia pun kembali melompat dengan kecepatan tinggi. Tapi sekali lagi dia terkejut. Ternyata ukuran batu itu sangat kecil sekali. Tidak cukup untuk satu kaki saja. Kembali byurrr…. dia harus jatuh ke sungai. Dia pun mencoba lagi. Byurr….jatuh ke sungai lagi. Arus sungai pun semakin deras. Dengan susah payah. Dia kembali lebih fokus. Dia pun melompat. Dan pada saat di udara dia pun membalikkan badannya. Ternyata si pendekar berhasil berdiri di atas batu terakhir. Dengan menggunakan satu tangannya. Kakinya diatas. Setelah itu dia pun kembali melompat. Karena tepi sungai pun sudah dekat. Akhirnya dia berhasil sampai di darat.
Ketika dia sampai di ujung tepi sungai. Gurunya pun sudah ada di hadapannya. ”Anakku, engkau sudah melewati uji kehidupan. Batu pertama melambangkan kesulitan yang akan engkau hadapi. Batu kedua melambangkan kesetiaan. Disinilah ujuanmu mulai sulit. Kamu dituntut untuk setia sama dirimu sendiri. Termasuk sama gurumu sendiri. Atau kamu mengkhianati aku. Disinilah letak ujianmu sebenarnya. Batu terakhir melambangkan bersyukur. Ketika kamu sudah melewati dua ujian di batu sebelumnya. Kamu sudah berhasil. Tapi apakah kamu menjadi sombong? Atau menjadi orang yang rendah hati. Selalu bersyukur kepada Pencipta. Inilah ujian terkahirmu. Bila semua kau laluin dengan baik. Maka kamu akan menjadi manusia yang sempurna.”
Ketika mengakhirinya wejangannya. Sang guru pun mengeluarkan sesuatu dari balik bajunya. Ketika dibuka isinya adalah tiga buah batu. Satu batu ukuran besar, yang kedua ukuran sedang dan panjang. Batu terakhir ukurang kecil dan tipis. Ya, itulah batu ujian sang pendekar ketika dia turun gunung. Sang pendekar pun menerimanya. Esoknya, dia mohon pamit kepada sang guru.
Para Pembaca Yang Budiman,
Ketika merasa ilmu kita cukup. Maka kita dengan berani ingin masuk kedunia sebenarnya yang kita impikan. Baik itu di dunia kerja maupun dunia bisnis. Memang baik mengamalkan ilmu kita. Sesuai dengan orang bijak pernah mengatakan,” Menuntut ilmu hingga memasuki liang kubur adalah proses yang bagus, tetapi jangan lupa bahwa ilmu yang sudah dituntut itu masih perlu dipraktekkan ”. Bila tidak, untuk apa menuntut ilmu ? Pengetahuan tidak bisa berdiri sendiri, ia harus ditindaklanjuti dengan praktek, dengan sikap mental yang benar.
Dalam kehidupan seperti cerita diatas. Ada tiga batu ujian yang harus kita lewati.
Batu ujian pertama adalah kesulitan.
Baik kesulitan secara keuangan, hubungan kerja, kurangnya pengalaman. Dan bermacam-macam kesulitan yang lain. Ternyata ujian kesulitan ini adalah ujian pertama kita. Tentu ada ingat ketika daerah Aceh dihantam tsunami. Begitu banyak kesulitan yang datang baik secara mental dan materi. Tapi lewat proses selama ini cukup banyak. Masyarakat Aceh yang mulai bangkit. Mereka mencoba berdagang kembali. Menata perekonomian keluarga mereka yang sudah hancur. Walaupun hasilnya masih sedikit minimal mereka sudah mencoba untuk bangkit adalah jauh lebih penting.
Apabila kita berhasil melewati ujian ini maka mental kita menjadi lebih berani, lebih disiplin, lebih komitmen, lebih ulet, lebih optimis dan lebih kreatif.
Batu ujian kedua adalah kesetiaan.
Manusia pada umumnya dengan sangat mudah bisa melewati kesulitan mereka. Harta pun mulai berlimpah. Dulu dari tidak punya rumah, sekarang rumah mewahpun sudah bisa dibeli. Dulu mobilpun susah sekali didapat. Sekarang di garasi rumah sudah tersedia tiga mobil yang siap mengantar kemanapun kita pergi. Tapi manusia sering tergelincir melewati ujian kedua ini. Ketika harta berlimpah. Mata kita pun mulai disilaukan dengan kehidupan duniawi. Istri yang dulu lengket sekali. Sehingga nyamuk paling kuruspun susah lewat. Kalaupun belanja sang suami dengan enak di depan berjalan sendirian. Badan istripun yang dulu kutilang dara. Sekarang sudah dipandang bapindo (bagian pinggang dobel). Sambil membawa belanjaan di tangan kiri-kanan yang berat-berat pula. Sehingga gajah paling gemuk pun gampang lewat. Lama-kelamaan cintapun sering menjadi pudar. Mulai mata bermain-main. Melihat keindahan cewek-cewek yang berpakaian seksi. Sesuai dengan peribahasa,”Dari mata turun ke hati”. Akhirnya kita pun mulai tidak setia dengan istri dan anak-anak kandung sendiri. Dulu semboyan kita ”Family is my love”, sekarang pun diubah menjadi ”Family is my memory”.
Fase ini adalah fase yang berat dan paling penting. Disinilah mental kita benar-benar diuji. Apakah kita masih setia sama istri, keluarga, sahabat, orang tua? Hanya waktu jualah yang bisa menentukan kita. Tetapi dengan menyadari bahwa hidup itu tidak hanya bisa berdiri diatas satu kaki. Kita harus butuh pasangan. Sebagai teman seperjuangan dalam suka dan duka.
Bila kita berhasil melewati ujian ini, maka rasa cinta bukan hanya sebatas perasaan saja. Tapi sudah menerima satu sama lain sebagai bagian yang tidak pernah terpisahkan. Bahkan kita rela mengorbankan jiwa bagi keluarga yang kita cintain. Seperti Romero dan Juliet nih.
Batu ujian ketiga adalah beryukur.
Bila anda pernah melihat film The Secret. Tentu anda tahu ada batu bersyukur. Dimana mengingatkan kita bahwa semua hidup ini harus kita syukurin. Dalam cerita diataspun digambarkan bagaimana pendekar harus berdiri dengan satu tangan. Dan posisi terbalik. Artinya kita harus tunduk kepada Tuhan. Kita ini masih begitu kecil dibandingkan Sang Pendipta. Bila sewaktu-waktu kita dipangil olehNya. Kita pun harus siap. Mulai dari sekarang syukurin yang sudah kita dapat. Tidak peduli besar atau kecil. Banyak atau sedikit. Dengan bersyukur membuat hidup kita menjadi lebih nyaman dan damai. Kita pun rela memberi kepada yang membutuhkan. Tidak hanya dalam bentuk materi. Tapi dalam bentuk kasih sayang, nasehat dan perhatian.
Tiga batu ujian sudah ada di tangan anda sekarang. Siapkah diri anda menjalaninya ?

TEORI MOTIVASI

Motivasi dapat diartikan sebagai kekuatan (energi) seseorang yang dapat menimbulkan tingkat persistensi dan entusiasmenya dalam melaksanakan suatu kegiatan, baik yang bersumber dari dalam diri individu itu sendiri (motivasi intrinsik) maupun dari luar individu (motivasi ekstrinsik).
Seberapa kuat motivasi yang dimiliki individu akan banyak menentukan terhadap kualitas perilaku yang ditampilkannya, baik dalam konteks belajar, bekerja maupun dalam kehidupan lainnya.. Kajian tentang motivasi telah sejak lama memiliki daya tarik tersendiri bagi kalangan pendidik, manajer, dan peneliti, terutama dikaitkan dengan kepentingan upaya pencapaian kinerja (prestasi) seseorang.Dalam konteks studi psikologi, Abin Syamsuddin Makmun (2003) mengemukakan bahwa untuk memahami motivasi individu dapat dilihat dari beberapa indikator, diantaranya:
(1) Durasi kegiatan
(2) Frekuensi kegiatan
(3) Persistensi pada kegiatan
(4) Ketabahan, keuletan dan kemampuan dalam mengahadapi rintangan dan kesulitan
(5) Devosi dan pengorbanan untuk mencapai tujuan
(6) Tingkat aspirasi yang hendak dicapai dengan kegiatan yang dilakukan
(7) Tingkat kualifikasi prestasi atau produk (out put) yang dicapai dari kegiatan yang dilakukan
(8) Arah sikap terhadap sasaran kegiatan.

Untuk memahami tentang motivasi, kita akan bertemu dengan beberapa teori tentang motivasi, antara lain :
(1) Teori Abraham H. Maslow (Teori Kebutuhan);
(2) Teori McClelland (Teori Kebutuhan Berprestasi);
(3) Teori Clyton Alderfer (Teori ERG);
(4) Teori Herzberg (Teori Dua Faktor);
(5) Teori Keadilan;
(6) Teori penetapan tujuan;
(7) Teori Victor H. Vroom (teori Harapan);
(8) Teori Penguatan dan Modifikasi Perilaku;
(9) Teori Kaitan Imbalan dengan Prestasi.

(disarikan dari berbagai sumber : Winardi, 2001:69-93; Sondang P. Siagian, 286-294; Indriyo Gitosudarmo dan Agus Mulyono,183-190, Fred Luthan,140-167)

1. Teori Abraham H. Maslow (Teori Kebutuhan) Teori motivasi yang dikembangkan oleh Abraham H. Maslow pada intinya berkisar pada pendapat bahwa manusia mempunyai lima tingkat atau hierarki kebutuhan, yaitu :

(1) Kebutuhan fisiologikal (physiological needs), seperti : rasa lapar, haus, istirahat dan sex;
(2) Kebutuhan rasa aman (safety needs), tidak dalam arti fisik semata, akan tetapi juga mental, psikologikal dan intelektual;
(3) Kebutuhan akan kasih sayang (love needs);
(4) Kebutuhan akan harga diri (esteem needs), yang pada umumnya tercermin dalam berbagai simbol-simbol status; dan
(5) Aktualisasi diri (self actualization), dalam arti tersedianya kesempatan bagi seseorang untuk mengembangkan potensi yang terdapat dalam dirinya sehingga berubah menjadi kemampuan nyata.
Kebutuhan-kebutuhan yang disebut pertama (fisiologis) dan kedua (keamanan) kadang-kadang diklasifikasikan dengan cara lain, misalnya dengan menggolongkannya sebagai kebutuhan primer, sedangkan yang lainnya dikenal pula dengan klasifikasi kebutuhan sekunder. Terlepas dari cara membuat klasifikasi kebutuhan manusia itu, yang jelas adalah bahwa sifat, jenis dan intensitas kebutuhan manusia berbeda satu orang dengan yang lainnya karena manusia merupakan individu yang unik. Juga jelas bahwa kebutuhan manusia itu tidak hanya bersifat materi, akan tetapi bersifat pskologikal, mental, intelektual dan bahkan juga spiritual.Menarik pula untuk dicatat bahwa dengan makin banyaknya organisasi yang tumbuh dan berkembang di masyarakat dan makin mendalamnya pemahaman tentang unsur manusia dalam kehidupan organisasional, teori “klasik” Maslow semakin dipergunakan, bahkan dikatakan mengalami “koreksi”. Penyempurnaan atau “koreksi” tersebut terutama diarahkan pada konsep “hierarki kebutuhan “ yang dikemukakan oleh Maslow. Istilah “hierarki” dapat diartikan sebagai tingkatan. Atau secara analogi berarti anak tangga. Logikanya ialah bahwa menaiki suatu tangga berarti dimulai dengan anak tangga yang pertama, kedua, ketiga dan seterusnya. Jika konsep tersebut diaplikasikan pada pemuasan kebutuhan manusia, berarti seseorang tidak akan berusaha memuaskan kebutuhan tingkat kedua,- dalam hal ini keamanan- sebelum kebutuhan tingkat pertama yaitu sandang, pangan, dan papan terpenuhi; yang ketiga tidak akan diusahakan pemuasan sebelum seseorang merasa aman, demikian pula seterusnya.Berangkat dari kenyataan bahwa pemahaman tentang berbagai kebutuhan manusia makin mendalam penyempurnaan dan “koreksi” dirasakan bukan hanya tepat, akan tetapi juga memang diperlukan karena pengalaman menunjukkan bahwa usaha pemuasan berbagai kebutuhan manusia berlangsung secara simultan. Artinya, sambil memuaskan kebutuhan fisik, seseorang pada waktu yang bersamaan ingin menikmati rasa aman, merasa dihargai, memerlukan teman serta ingin berkembang.
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa lebih tepat apabila berbagai kebutuhan manusia digolongkan sebagai rangkaian dan bukan sebagai hierarki. Dalam hubungan ini, perlu ditekankan bahwa :

a. Kebutuhan yang satu saat sudah terpenuhi sangat mungkin akan timbul lagi di waktu yang akan datang;
b. Pemuasaan berbagai kebutuhan tertentu, terutama kebutuhan fisik, bisa bergeser dari pendekatan kuantitatif menjadi pendekatan kualitatif dalam pemuasannya.
c. Berbagai kebutuhan tersebut tidak akan mencapai “titik jenuh” dalam arti tibanya suatu kondisi dalam mana seseorang tidak lagi dapat berbuat sesuatu dalam pemenuhan kebutuhan itu.
Kendati pemikiran Maslow tentang teori kebutuhan ini tampak lebih bersifat teoritis, namun telah memberikan fundasi dan mengilhami bagi pengembangan teori-teori motivasi yang berorientasi pada kebutuhan berikutnya yang lebih bersifat aplikatif.

2. Teori McClelland (Teori Kebutuhan Berprestasi)
Dari McClelland dikenal tentang teori kebutuhan untuk mencapai prestasi atau Need for Acievement (N.Ach) yang menyatakan bahwa motivasi berbeda-beda, sesuai dengan kekuatan kebutuhan seseorang akan prestasi. Murray sebagaimana dikutip oleh Winardi merumuskan kebutuhan akan prestasi tersebut sebagai keinginan :“ Melaksanakan sesuatu tugas atau pekerjaan yang sulit. Menguasai, memanipulasi, atau mengorganisasi obyek-obyek fisik, manusia, atau ide-ide melaksanakan hal-hal tersebut secepat mungkin dan seindependen mungkin, sesuai kondisi yang berlaku. Mengatasi kendala-kendala, mencapai standar tinggi. Mencapai performa puncak untuk diri sendiri. Mampu menang dalam persaingan dengan pihak lain. Meningkatkan kemampuan diri melalui penerapan bakat secara berhasil.”Menurut McClelland karakteristik orang yang berprestasi tinggi (high achievers) memiliki tiga ciri umum yaitu :
(1) Sebuah preferensi untuk mengerjakan tugas-tugas dengan derajat kesulitan moderat;
(2) Menyukai situasi-situasi di mana kinerja mereka timbul karena upaya-upaya mereka sendiri, dan bukan karena faktor-faktor lain, seperti kemujuran misalnya;
(3) Menginginkan umpan balik tentang keberhasilan dan kegagalan mereka, dibandingkan dengan mereka yang berprestasi rendah.
3. Teori Clyton Alderfer (Teori “ERG)
Teori Alderfer dikenal dengan akronim “ERG” . Akronim “ERG” dalam teori Alderfer merupakan huruf-huruf pertama dari tiga istilah yaitu : E = Existence (kebutuhan akan eksistensi), R = Relatedness (kebutuhanuntuk berhubungan dengan pihak lain, dan G = Growth (kebutuhan akan pertumbuhan).
Jika makna tiga istilah tersebut didalami akan tampak dua hal penting. Pertama, secara konseptual terdapat persamaan antara teori atau model yang dikembangkan oleh Maslow dan Alderfer. Karena “Existence” dapat dikatakan identik dengan hierarki pertama dan kedua dalam teori Maslow; “ Relatedness” senada dengan hierarki kebutuhan ketiga dan keempat menurut konsep Maslow dan “Growth” mengandung makna sama dengan “self actualization” menurut Maslow. Kedua, teori Alderfer menekankan bahwa berbagai jenis kebutuhan manusia itu diusahakan pemuasannya secara serentak. Apabila teori Alderfer disimak lebih lanjut akan tampak bahwa :

a. Makin tidak terpenuhinya suatu kebutuhan tertentu, makin besar pula keinginan untuk memuaskannya;
b. Kuatnya keinginan memuaskan kebutuhan yang “lebih tinggi” semakin besar apabila kebutuhan yang lebih rendah telah dipuaskan;
c. Sebaliknya, semakin sulit memuaskan kebutuhan yang tingkatnya lebih tinggi, semakin besar keinginan untuk memuasakan kebutuhan yang lebih mendasar.
Tampaknya pandangan ini didasarkan kepada sifat pragmatisme oleh manusia. Artinya, karena menyadari keterbatasannya, seseorang dapat menyesuaikan diri pada kondisi obyektif yang dihadapinya dengan antara lain memusatkan perhatiannya kepada hal-hal yang mungkin dicapainya.
4. Teori Herzberg (Teori Dua Faktor)
Ilmuwan ketiga yang diakui telah memberikan kontribusi penting dalam pemahaman motivasi Herzberg. Teori yang dikembangkannya dikenal dengan “ Model Dua Faktor” dari motivasi, yaitu faktor motivasional dan faktor hygiene atau “pemeliharaan”.Menurut teori ini yang dimaksud faktor motivasional adalah hal-hal yang mendorong berprestasi yang sifatnya intrinsik, yang berarti bersumber dalam diri seseorang, sedangkan yang dimaksud dengan faktor hygiene atau pemeliharaan adalah faktor-faktor yang sifatnya ekstrinsik yang berarti bersumber dari luar diri yang turut menentukan perilaku seseorang dalam kehidupan seseorang.Menurut Herzberg, yang tergolong sebagai faktor motivasional antara lain ialah pekerjaan seseorang, keberhasilan yang diraih, kesempatan bertumbuh, kemajuan dalam karier dan pengakuan orang lain. Sedangkan faktor-faktor hygiene atau pemeliharaan mencakup antara lain status seseorang dalam organisasi, hubungan seorang individu dengan atasannya, hubungan seseorang dengan rekan-rekan sekerjanya, teknik penyeliaan yang diterapkan oleh para penyelia, kebijakan organisasi, sistem administrasi dalam organisasi, kondisi kerja dan sistem imbalan yang berlaku.
Salah satu tantangan dalam memahami dan menerapkan teori Herzberg ialah memperhitungkan dengan tepat faktor mana yang lebih berpengaruh kuat dalam kehidupan seseorang, apakah yang bersifat intrinsik ataukah yang bersifat ekstrinsik.
5. Teori Keadilan
Inti teori ini terletak pada pandangan bahwa manusia terdorong untuk menghilangkan kesenjangan antara usaha yang dibuat bagi kepentingan organisasi dengan imbalan yang diterima. Artinya, apabila seorang pegawai mempunyai persepsi bahwa imbalan yang diterimanya tidak memadai, dua kemungkinan dapat terjadi, yaitu :
a. Seorang akan berusaha memperoleh imbalan yang lebih besar, atau
b. Mengurangi intensitas usaha yang dibuat dalam melaksanakan tugas yang menjadi tanggung jawabnya.
Dalam menumbuhkan persepsi tertentu, seorang pegawai biasanya menggunakan empat hal sebagai pembanding, yaitu :
a. Harapannya tentang jumlah imbalan yang dianggapnya layak diterima berdasarkan kualifikasi pribadi, seperti pendidikan, keterampilan, sifat pekerjaan dan pengalamannya;
b. Imbalan yang diterima oleh orang lain dalam organisasi yang kualifikasi dan sifat pekerjaannnya relatif sama dengan yang bersangkutan sendiri;
c. Imbalan yang diterima oleh pegawai lain di organisasi lain di kawasan yang sama serta melakukan kegiatan sejenis;
d. Peraturan perundang-undangan yang berlaku mengenai jumlah dan jenis imbalan yang merupakan hak para pegawai

Pemeliharaan hubungan dengan pegawai dalam kaitan ini berarti bahwa para pejabat dan petugas di bagian kepegawaian harus selalu waspada jangan sampai persepsi ketidakadilan timbul, apalagi meluas di kalangan para pegawai. Apabila sampai terjadi maka akan timbul berbagai dampak negatif bagi organisasi, seperti ketidakpuasan, tingkat kemangkiran yang tinggi, sering terjadinya kecelakaan dalam penyelesaian tugas, seringnya para pegawai berbuat kesalahan dalam melaksanakan pekerjaan masing-masing, pemogokan atau bahkan perpindahan pegawai ke organisasi lain.

6. Teori penetapan tujuan (goal setting theory)
Edwin Locke mengemukakan bahwa dalam penetapan tujuan memiliki empat macam mekanisme motivasional yakni :
(a) tujuan-tujuan mengarahkan perhatian;
(b) tujuan-tujuan mengatur upaya;
(c) tujuan-tujuan meningkatkan persistensi;
(d) tujuan-tujuan menunjang strategi-strategi dan rencana-rencana kegiatan.

7. Teori Victor H. Vroom (Teori Harapan )
Victor H. Vroom, dalam bukunya yang berjudul “Work And Motivation” mengetengahkan suatu teori yang disebutnya sebagai “ Teori Harapan”. Menurut teori ini, motivasi merupakan akibat suatu hasil dari yang ingin dicapai oleh seorang dan perkiraan yang bersangkutan bahwa tindakannya akan mengarah kepada hasil yang diinginkannya itu. Artinya, apabila seseorang sangat menginginkan sesuatu, dan jalan tampaknya terbuka untuk memperolehnya, yang bersangkutan akan berupaya mendapatkannya.Dinyatakan dengan cara yang sangat sederhana, teori harapan berkata bahwa jika seseorang menginginkan sesuatu dan harapan untuk memperoleh sesuatu itu cukup besar, yang bersangkutan akan sangat terdorong untuk memperoleh hal yang diinginkannya itu. Sebaliknya, jika harapan memperoleh hal yang diinginkannya itu tipis, motivasinya untuk berupaya akan menjadi rendah.Di kalangan ilmuwan dan para praktisi manajemen sumber daya manusia teori harapan ini mempunyai daya tarik tersendiri karena penekanan tentang pentingnya bagian kepegawaian membantu para pegawai dalam menentukan hal-hal yang diinginkannya serta menunjukkan cara-cara yang paling tepat untuk mewujudkan keinginannnya itu. Penekanan ini dianggap penting karena pengalaman menunjukkan bahwa para pegawai tidak selalu mengetahui secara pasti apa yang diinginkannya, apalagi cara untuk memperolehnya.
8. Teori Penguatan dan Modifikasi Perilaku
Berbagai teori atau model motivasi yang telah dibahas di muka dapat digolongkan sebagai model kognitif motivasi karena didasarkan pada kebutuhan seseorang berdasarkan persepsi orang yang bersangkutan berarti sifatnya sangat subyektif. Perilakunya pun ditentukan oleh persepsi tersebut.
Padahal dalam kehidupan organisasional disadari dan diakui bahwa kehendak seseorang ditentukan pula oleh berbagai konsekwensi ekstrernal dari perilaku dan tindakannya. Artinya, dari berbagai faktor di luar diri seseorang turut berperan sebagai penentu dan pengubah perilaku.
Dalam hal ini berlakulah apaya yang dikenal dengan “hukum pengaruh” yang menyatakan bahwa manusia cenderung untuk mengulangi perilaku yang mempunyai konsekwensi yang menguntungkan dirinya dan mengelakkan perilaku yang mengibatkan perilaku yang mengakibatkan timbulnya konsekwensi yang merugikan.Contoh yang sangat sederhana ialah seorang juru tik yang mampu menyelesaikan tugasnya dengan baik dalam waktu singkat. Juru tik tersebut mendapat pujian dari atasannya. Pujian tersebut berakibat pada kenaikan gaji yang dipercepat. Karena juru tik tersebut menyenangi konsekwensi perilakunya itu, ia lalu terdorong bukan hanya bekerja lebih tekun dan lebih teliti, akan tetapi bahkan berusaha meningkatkan keterampilannya, misalnya dengan belajar menggunakan komputer sehingga kemampuannya semakin bertambah, yang pada gilirannya diharapkan mempunyai konsekwensi positif lagi di kemudian hari.Contoh sebaliknya ialah seorang pegawai yang datang terlambat berulangkali mendapat teguran dari atasannya, mungkin disertai ancaman akan dikenakan sanksi indisipliner. Teguran dan kemungkinan dikenakan sanksi sebagi konsekwensi negatif perilaku pegawai tersebut berakibat pada modifikasi perilakunya, yaitu datang tepat pada waktunya di tempat tugas. Penting untuk diperhatikan bahwa agar cara-cara yang digunakan untuk modifikasi perilaku tetap memperhitungkan harkat dan martabat manusia yang harus selalu diakui dan dihormati, cara-cara tersebut ditempuh dengan “gaya” yang manusiawi pula.

9. Teori Kaitan Imbalan dengan Prestasi.
Bertitik tolak dari pandangan bahwa tidak ada satu model motivasi yang sempurna, dalam arti masing-masing mempunyai kelebihan dan kekurangan, para ilmuwan terus menerus berusaha mencari dan menemukan sistem motivasi yang terbaik, dalam arti menggabung berbagai kelebihan model-model tersebut menjadi satu model. Tampaknya terdapat kesepakan di kalangan para pakar bahwa model tersebut ialah apa yang tercakup dalam teori yang mengaitkan imbalan dengan prestasi seseorang individu .

Menurut model ini, motivasi seorang individu sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik yang bersifat internal maupun eksternal. Termasuk pada faktor internal adalah :
(a) Persepsi seseorang mengenai diri sendiri;
(b) Harga diri;
(c) Harapan pribadi;
(d) Kebutuhaan;
(e) Keinginan;
(f) Kepuasan kerja;
(g) Prestasi kerja yang dihasilkan.

Sedangkan faktor eksternal mempengaruhi motivasi seseorang, antara lain ialah
(a) Jenis dan sifat pekerjaan;
(b) Kelompok kerja dimana seseorang bergabung;
(c) Organisasi tempat bekerja;
(d) Situasi lingkungan pada umumnya; (e) Sistem imbalan yang berlaku dan cara penerapannya

Tips Memulai Hari dengan Cerah

Hari yang cerah bukan ditandai dengan matahari yang bersinar terang atau udara yang sejuk, melainkan dari hati dan pikiran yang segar. Kecerahan suatu hari dimulai dari diri anda sendiri. Kita tahu bahwa sesuatu yang dimulai dengan baik merupakan separuh dari pencapaian tujuan.

Karena itu, memulai aktivitas hari ini dengan kecerahan suasana adalah modal besar untuk menyelesaikan hari dengan baik pula. Bagaimana memulai hari dengan cerah sangat dipengaruhi oleh pola hidup kita.

Berikut beberapa tips ringan agar kita bisa memulai hari dengan cerah:

1. Mulailah dari malam hari.
Kita tak bisa berharap bangun dengan segar jika di malam harinya tak cukup tidur nyenyak. Hari esok yang cerah dimulai dari malam ini. Bila anda masih mempunyai masalah, yakinlah masih ada waktu esok untuk menyelesaikannya lebih baik lagi. Malam ini, beristirahatlah sebaik-baiknya.

2. Bangun pagi lebih pagi.
Bangunlah lebih pagi daripada terbitnya matahari. Jumpai keheningan dan kesunyian. Pagi buta adalah saat yang tepat untuk menemukan sisi damai dalam diri anda.

3. Damaikan pikiran dan tentramkan jiwa
Jangan terburu melakukan aktivitas. Resapi saja suasana pagi yang damai ini. Berdoa,sampaikan syukur atas hidup yang masih diberikan pada kita dan bersaat teduh.

4. Segarkan tubuh.
Minum air. Hirup aroma teh atau kopi yang menyegarkan. Berjalan-jalanlah keluar. Pompa udara banyak-banyak ke dalam paru-paru. Lakukan olahraga ringan, Mandi dengan air segar. Bersihkan tubuh baik-baik. Tetaplah mengingat janji anda tadi pagi untuk melakukan sesuatu yang berguna bagi semesta hari ini.

5. Dapatkan sarapan secukupnya.
Isi perut anda secukupnya. Sarapan yang baik adalah modal untuk kebugaran tubuh anda sepanjang hari. Jangan asal kenyang, namun cukupkan kebutuhan energi dan gizi.

6. Sapalah orang-orang yang anda jumpai.
Terbarkan senyum. Tak peduli apakah matahari bersinar cerah atau mendung menggayut, sapalah orang-orang yang anda jumpai. Tanyakan kabar mereka, maka jangan terkejut jika mereka pun akan membalas senyum anda.

7. Jangan mengeluh
Apa pun yang terjadi, entah itu hari hujan, jalanan macet, kereta dating terlambat, kendaraan mogok, atau apa pun yang terjadi, terimalah semua itu apa adanya. In everything, give thanks.

4 ALASAN UNTUK SUKSES

Empat alasan seseorang menjadi sukses yang akan disampaikan berikut ini adalah versi Edward D'Bono. Beliau adalah seseorang yang memfokuskan studinya pada bidang psikologi kreativitas. Salah satu buku hasil karya beliau yang terkenal adalah "Lateral Thinking".

Dalam buku tersebut, beliau bercerita tentang tak tik. Dari hasil mencari beberapa kesamaan yang dimiliki oleh orang-orang sukses, beliau menemukan empat alasan yang mendorong seseorang menjadi sukses.

Pertama adalah "luck" (keberuntungan). Banyak masyarakat yang beranggapan bahwa sukses terjadi karena kebetulan.Menurut Edward D'Bono, memang ada orang sukses karena mendapatkan keberuntungan. Misalnya, tiba-tiba mendapat lotre senilai USD 1 juta (sekitar Rp 8,5 miliar) atau menikah dengan orang yang sangat kaya. Bisa juga tiba-tiba bisnis yang sedang digeluti mendapatkan order dalam jumlah besar. Tiga contoh itu adalah kesuksesan karena kebetulan.

Kedua adalah "very talented" (sangat berbakat). Seseorang menjadi sukses karena dia memang mempunyai kapabilitas yang luar biasa di segala sisi. Salah satu contoh konkritnya adalah Mozart. Dalam usia empat tahun dia sudah mampu bermain piano dengan permainan yang luar biasa bagus. Mozart ini adalah salah satu contoh orang yang
"very talented". Contoh lain adalah Richard Claiderman, seorang pianis moderen yang juga sangat berbakat di bidangnya. Di bidang olah raga salah satu contohnya adalah Tiger Wood, seorang pemain golf yang very talented.

Ketiga adalah "you are on a growing business sector". Anda sukses karena melakukan bisnis di sektor yang sedang tumbuh pesat. Contohnya, orang-orang yang melakukan bisnis komputer di tahun 1985-an kebanyakan relatif berhasil. Orang yang berbisnis internet juga banyak yang mendapatkan sukses.
Jika Anda melakukan bisnis di sektor yang sedang tumbuh, kemungkinan untuk menjadi sukses akan lebih besar.

Keempat adalah "you are little bit mad". Anda harus sedikit gila kalau ingin meraih sukses. Sedikit gila memang tidak selalu menghasilkan hal negative

Ketahuilah ........

Perlombaan yang paling penting dalam hidup ini, adalah berlomba melawan DIRI SENDIRI